1. Lahir prematur
Menurut penelitian yang dipresentasikan dalam Society for Maternal-Fetal Medicine di Dallas tahun 2012, hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
Penelitian ini menemukan fakta yaitu, dari 81 ribu ibu hamil yang mengalami mual dan muntah parah, sekitar 23 persennya melahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 34 minggu.
Tidak ditemukan penyebab pastinya. Namun, asupan gizi ibu hamil yang buruk dan berat badan yang tidak bertambah akibat kondisi ini dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur.
2. Masalah psikologis
Anak-anak yang lahir dari ibu dengan hiperemesis gravidarum diduga 3,5 kali lebih mungkin memiliki gangguan emosional atau perilaku.
Adapun berbagai masalah ini antara lain seperti kecemasan, depresi, atau gangguan bipolar ketika mereka tumbuh dewasa.
Ini berlaku jika dibandingkan dengan anak yang ibunya sewaktu hamil tidak memiliki masalah kesehatan apa pun, termasuk hiperemesis gravidarum.
Para ibu dalam penelitian ini dilaporkan telah kehilangan sekitar 5 persen berat badan saat mengalami kondisi mual parah.
Masalah mental selama kehamilan serta kekurangan gizi, dapat memengaruhi otak janin saat ia berkembang.
Alhasil, beberapa anak-anak dengan kondisi ibu hiperemesis gravidarum yang mual dan muntah parah bisa mengalami gangguan kecemasan nantinya.
Diagnosis hiperemesis gravidarum
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti saran medis. SELALU berkonsultasi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Untuk menentukan apakah ibu hamil mengidap hiperemesis gravidarum atau tidak, dokter umumnya akan memeriksa gejala dan kondisi fisik.
Dokter akan membuat diagnosis ketika mual dan muntah menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi, atau gangguan dalam tubuh.
Untuk memastikan bahwa tidak ada lagi yang menyebabkan gejala-gejala hiperemesis gravidarum, dokter mungkin melakukan tes darah dan tes urine. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) juga dapat dilakukan.
Bagaimana cara mengobati hiperemesis gravidarum?
Jenis obat untuk kondisi ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum umumnya tergantung pada seberapa parah kondisinya.
Berikut beberapa perawatannya:
- Memasukkan kebutuhan nutrisi dan lewat infus
- Minum obat dengan resep dokter (Promethazine, Meclizine, dan Droperidol)
- Menggunakan nutrisi parenteral total (makanan diberikan lewat infus)
- Minum obat antihistamin
- Obat untuk mengendalikan muntah, seperti metoclopramide (Reglan)
Pemberian makanan untuk ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum berfungsi untuk memenuhi gizi ibu hamil.
Hal ini sekaligus mengganti cairan dan memperbaiki kadar elektrolit yang tidak seimbang dalam tubuh.
Pengobatan di rumah untuk hiperemesis gravidarum
Untuk mengatasi mual dan muntah karena hiperemesis gravidarum, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan, seperti:
Hindari membiarkan perut kosong terlalu lama
Untuk mengatasi mual dan muntah hebat, ada beberapa ide yang bisa dicoba, seperti:
- Makan makanan kecil atau camilan setiap 2 jam daripada 3 kali makan besar setiap hari.
- Makanlah kudapan kecil sebelum waktu tidur di malam hari.
- Coba kunyah dan telan makanan Anda dengan sangat lambat.
- Minum air di sela-sela waktu makan. Cobalah minum 8 gelas setiap hari.
- Jus buah seperti lemon atau jeruk murni dapat membantu mencegah mual ibu hamil
Dengan mengonsumsi camilan setiap dua jam, Anda dapat mencegah mual karena tidak akan pernah lapar.
Akupunktur
Akupuntur dapat membantu meningkatkan keseimbangan yang ada dalam tubuh karena hiperemesis gravidarum.
Jarum akupuntur yang ditusukkan ke beberapa titik saraf dapat memicu pelepasan beberapa senyawa kimia otak, seperti endorfin.
Hal ini kemudian dapat membantu meringankan gejala-gejala yang membuat ibu hamil tidak nyaman.
Akupunktur yang dilakukan selama 30 menit untuk 3 kali dalam sehari dilaporkan dapat menurunkan frekuensi mual muntah saat hamil akibat hiperemesis gravidarum.
Akupuntur saat hamil aman dilakukan. Namun ingat, hanya dengan ahli akupuntur yang sudah bersertifikat dan sudah biasa menangani ibu hamil.
Perhatikan makanan yang dikonsumsi
Ada beberapa makanan yang perlu dihindari saat mual dan muntah, seperti:
- Makanan apapun yang digoreng
- Krim keju
- Mentega dan margarin
- Mayones
- Keripik kentang dan keripik jagung
- Sosis atau daging olahan lainnya
- Kacang-kacangan
- Susu cokelat
- Es krim
Makanan di atas bisa memicu mual dan bisa membuat muntah hebat.
Konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat
Menurut Journal Obstetric & Gynecology, ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum harus mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan kaya protein dibandingkan mengonsumsi lemak atau asam lemak.
Makanan tinggi karbohidrat yang bisa jadi pilihan seperti:
- Pasta
- Roti
- Beras
- Biskuit
- Sereal
Makan dengan porsi sedikit tapi sering, misalnya satu atau dua jam sekali.
Penuhi kebutuhan vitamin B6
Untuk mengatasi mual parah saat hamil, bisa diatasi dengan memenuhi kebutuhan vitamin B6.
Ketika dicerna, vitamin B6 mampu mengubah makanan jadi energi, membawa oksigen ke seluruh tubuh, dan membentuk hemoglobin.
Makanan tinggi vitamin B6 yaitu seperti:
- Beras merah
- Gandum
- Ikan
- Daging ayam atau bebek
- Sayuran yang berwarna hijau
Jika Anda ingin mengonsumsi vitamin B6 dari suplemen atau multivitamin, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar