4. Mulai aktif sejak pubertas
Walaupun produksi sel telur wanita telah dimulai sejak masa perkembangan janin, sel tersebut belum aktif dan tidak bisa mengalami pembuahan.
Ovum akan mulai aktif pada masa perkembangan remaja. Pada masa puber, kelenjar pituitari akan mulai memproduksi hormon yang merangsang ovarium untuk membuat hormon seks wanita.
Hormon-hormon tersebutlah yang akan memunculkan sifat kelamin sekunder pada wanita, seperti pinggul dan payudara yang membesar, rambut halus yang tumbuh pada beberapa bagian tubuh, dan menstruasi.
5. Siklus hidupnya panjang
Tidak seperti sel lainnya di dalam tubuh, ovum butuh waktu bertahun-tahun untuk “tumbuh”. Artinya, ovum banyak menghabiskan masa hidupnya dalam keadaan belum matang.
Butuh waktu yang cukup lama bagi ovum untuk mencapai tahap kematangan. Begitu matang, ovarium akan melepaskan sel telur dalam proses ovulasi.
Setiap satu siklus produksi, hanya akan ada satu ovum yang lepas, bergantian dari ovarium kiri dan kanan.
6. Ukuran sel telur sangat besar

Tahukah Anda bahwa sel telur memiliki ukuran yang besar? Anda mungkin akan terkejut mengetahui bahwa ovum adalah salah satu sel terbesar di dalam tubuh wanita.
Ovum memiliki diameter sekitar 120 mikron (sepersejuta meter), atau kira-kira setebal satu helai rambut dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
Jika dibandingkan dengan sel lain, ovum kira-kira empat kali lebih besar dari sel kulit, 26 kali lebih besar dari sel darah merah, dan 16 kali lebih besar dari sperma.
7. Hanya satu sperma yang bisa masuk
Pada proses pembuahan, peran ovum wanita adalah sebagai “pemain” pasif yang menunggu sperma pertama datang dan masuk ke dalamnya.
Uniknya, ovum sebenarnya bisa memilih sperma mana yang boleh memasukinya. Saat sperma masuk, lapisan luar ovum akan mengeras untuk mencegah sperma lainnya masuk.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar