Selain untuk tulang, kalsium juga bisa membantu memperkuat gigi, mengontrol kontraksi otot (termasuk otot jantung), serta memainkan peran penting dalam proses pembekuan darah secara normal. Sejalan dengan hal tersebut, mengonsumsi asupan berkalsium secara cukup bisa menurunkan risiko hipertensi hingga kanker usus besar pada lansia.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, lansia bisa mengonsumsi makanan tinggi kalsium, seperti susu dan produk susu, sayuran hijau (bayam, kale), kacang kedelai dan produk olahannya, atau ikan salmon. Adapun untuk suplemen kalsium, biasanya diberikan pada lansia yang berisiko mengalami patah tulang, terutama yang tinggal di panti jompo.
3. Vitamin B12
Sebagian lansia yang berusia lebih dari 50 tahun mungkin mengalami hambatan dalam menyerap vitamin B12. Padahal, vitamin B12 untuk lansia memiliki peran penting guna meningkatkan kesehatan saraf dan sel darah serta membantu tubuh membuat materi genetik, yaitu DNA. Adapun lansia dengan kekurangan vitamin B12 berisiko mengalami anemia serta gangguan sistem saraf, seperti hilang ingatan.
Oleh karena itu, lansia perlu memerhatikan asupan yang kaya akan vitamin B12 untuk bisa mendapat manfaat tersebut, seperti daging merah (sapi), ikan dan makanan laut lainnya, daging unggas, telur, susu dan produk susu (keju, yogurt), serta sereal. Konsultasikan juga pada dokter apakah perlu menambah asupan vitamin B12 dengan suplemen.
4. Zat besi (iron)
Zat besi merupakan mineral esensial yang memiliki beberapa peran penting dalam tubuh, termasuk membantu pembuatan sel darah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bila lansia mengalami gejala kekurangan zat besi, ia akan berisiko terkena anemia defisiensi besi.
Adapun untuk membantu memenuhi kebutuhan mineral ini, lansia bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan, seperti ikan (tuna dan sarden), sereal, telur, daging unggas, daging merah, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau (bayam), atau buah kering. Anda pun perlu mengonsumsi makanan mengandung vitamin C untuk membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
5. Zinc

Zinc atau seng adalah komponen mineral yang penting bagi lansia, karena dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan serta memiliki peran pada berbagai enzim tubuh dalam menjalankan fungsinya. Pasalnya, dari studi yang dipublikasikan di Journal of Nutritional Biochemistry, kekurangan zinc rentan terjadi seiring pertambahan usia.
Ini mengakibatkan penurunan sistem kekebalan serta meningkatkan peradangan pada tubuh, yang memunculkan berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, penyakit autoimun, dan diabetes. Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan zinc pada lansia perlu dilakukan dengan mengonsumsi beragam makanan, seperti kerang-kerangan, daging unggas, kacang-kacangan, gandum utuh, serta sereal.
6. Kalium
Mengonsumsi kalium yang cukup dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga lansia dapat terhindar dari hipertensi. Selain itu, jenis mineral ini pun dapat membantu mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal serta mencegah pengeroporan tulang pada lansia.
Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan kalium yang cukup bagi lansia sangatlah penting. Adapun hal ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan tinggi kalium, seperti pisang, susu rendah lemak, yogurt, bayam, brokoli, kentang panggang plus dengan kulitnya, strawberry, atau alpukat. Namun, jangan lupa untuk mengurangi asupan natrium (garam) agar manfaat ini bisa terasa optimal.
7. Vitamin C
Sebagaimana orang dewasa muda dan anak-anak, lansia juga membutuhkan vitamin C. Jenis vitamin ini bersifat antioksidan yang berfungsi untuk memperbaiki jaringan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, serta membantu tubuh melawan berbagai penyakit dan infeksi.
Untuk mendapatkan kebutuhan vitamin C harian, lansia hanya perlu mengonsumsi banyak buah dan sayur yang mengandung nutrisi ini. Misalnya, kelompok buah sitrus (jeruk), nanas, strawberry, mangga, paprika, tomar, atau sayuran berdaun hijau.
8. Magnesium
Mineral lainnya yang juga penting untuk diperhatikan oleh lansia adalah magnesium. Pasalnya, orang yang lanjut usia umumnya memiliki asupan magnesium yang lebih rendah karena faktor penuaan. Selain itu, pengobatan penyakit kronis yang pada lansia pun dapat menurunkan cadangan magnesium dalam tubuhnya.
Adapun manfaat magnesium bagi tubuh diantaranya membentuk tulang yang kuat serta mengatur gula darah, tekanan darah, dan fungsi otot dan saraf. Oleh karena itu, lansia perlu memenuhi kecukupan magnesium dengan mengonsumsi sayuran berdaun hijau, gandum utuh, kacang-kacangan, atau biji-bijian.
9. Vitamin B6
Semakin bertambah usia, kemampuan kognitif seseorang cenderung berkurang. Tingkat penurunan kognitif ini bisa bervariasi, mulai dari mudah lupa, gangguan kognitif ringan, bahkan hingga demensia yang parah. Adapun dalam suatu penelitian menyebutkan, lansia yang kekurangan vitamin B6 cenderung mengalami penurunan kemampuan kognitif lebih cepat.
Oleh karena itu, mengonsumsi vitamin B6 sangat penting untuk membantu mencegah penurunan fungsi otak pada lansia. Adapun untuk memenuhi kebutuhan vitamin B6, lansia bisa mengonsumsi beragam jenis makanan, seperti ikan, hati sapi, kentang, sereal gandum, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, serta buah-buahan.
10. Folat

Sama seperti vitamin B12, vitamin B9 atau folat berfungsi untuk memproduksi sel darah merah yang akan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Adapun kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia. Selain itu, kekurangan folat juga berkaitan dengan kemampuan kognitif yang buruk pada lansia.
Untuk memenuhi kebutuhan folat, lansia bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan, seperti brokoli, bayam, jeruk, telur, daging unggas, sereal, atau biji-bijian. Adapun suplemen asam folat belum terbukti secara efektif pada fungsi kognitif banyak orang. Meski demikian, bila Anda memiliki penurunan fungsi kognitif atau demensia, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter apakah perlu mengonsumsi suplemen ini.
11. Vitamin A
Lansia juga perlu memerhatikan asupan Vitamin A. Dengan mengonsumsi asupan vitamin A yang cukup, lansia dapat menjaga penglihatannya tetap normal dan sehat serta memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik.
Adapun untuk memenuhi kecukupan nutrisi ini, lansia bisa mengonsumsi berbagai jenis makanan yang kaya akan vitamin A. Sebagai contoh telur, susu, keju, ubi, sereal, atau beberapa jenis sayuran dan buah-buahan, seperti wortel, brokoli, atau mangga.
12. Vitamin K
Vitamin yang tak kalah penting dari jenis vitamin lainnya untuk lansia adalah vitamin K. Berdasarkan data Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019, kebutuhan vitamin K pada lansia umumnya lebih tinggi daripada kelompok usia lebih muda. Hal ini menjadi penting karena kekurangan vitamin K kerap terkait dengan masalah fungsi kognitif serta mobilitas yang memang sering terjadi seiring pertambahan usia.
Adapun untuk memenuhi nutrisi ini, lansia bisa mengonsumsi beberapa jenis makanan yang kaya akan vitamin K. Sebagai contoh sayuran berdaun hijau, seperti bayam atau kale, serta buah-buahan tertentu, seperti blueberry. Tak hanya itu, vitamin K juga bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi keju, telur, atau daging.
Selain ragam vitamin dan mineral, lansia juga perlu memenuhi kebutuhan gizi lainnya yang tidak kalah penting. Ini termasuk serat, protein, dan karbohidrat, serta mencukupi kebutuhan cairan, sesuai dengan rekomendasi setiap hari.
Jangan lupa pula untuk kurangi asupan lemak karena justru dapat membahayakan kesehatan Anda. Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi makanan dengan kandungan asam lemak omega-3, yang justru baik untuk kesehatan lansia.
Tak lupa pula untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat lansia meski tak lagi muda. Selain mengonsumsi makanan teratur dan sesuai dengan yang direkomendasikan, aktivitas fisik untuk lansia juga penting agar lansia tetap sehat dan bugar dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
10 Hal yang Harus Anda Perhatikan Saat Merawat Lansia
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar