backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Manfaat Vitamin B6 (Piridoksin) dan Sumber Terbaiknya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 11/07/2022

    Manfaat Vitamin B6 (Piridoksin) dan Sumber Terbaiknya

    Vitamin B6, yang juga disebut dengan piridoksin, termasuk vitamin B kompleks yang punya manfaat penting untuk menjaga kesehatan otak dan sistem saraf. Lalu, apa manfaat lain vitamin B6 dan dari mana saja vitamin ini bisa didapatkan?

    Beragam manfaat vitamin B6 (piridoksin) untuk kesehatan

    manfaat vitamin B6

    Bila tidak ada vitamin B6, tubuh tidak bisa menyerap vitamin B12 sehingga tubuh tidak dapat berfungsi dengan normal.

    Tanpa disadari, jenis vitamin ini memberikan sejumlah manfaat yang sayang untuk dilewatkan. Nah, di bawah ini berbagai manfaat vitamin B6 untuk kesehatan tubuh.

    1. Menambah energi

    Bagi Anda yang terbiasa bergerak aktif dan rutin berolahraga, Anda tidak boleh melewatkan asupan vitamin B6 harian.

    Pasalnya, vitamin B6 dapat membantu memecah protein dan meningkatkan metabolisme tubuh. Ketika metabolisme tubuh bekerja lebih cepat, energi yang dihasilkan oleh tubuh pun juga akan lebih cepat.

    Selain itu, asupan vitamin B6 juga dapat meningkatkan produksi hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Dengan demikian, organ-organ tubuh dapat terus ‘bernapas’ dan bekerja secara optimal.

    2. Menguatkan fungsi otak

    Manfaat vitamin B6 yang utama lain yaitu membantu menguatkan fungsi otak dan daya ingat. Menurut University of Maryland Medical Center, vitamin B6 diperlukan untuk membuat neurotransmitter atau bahan kimia pembawa sinyal dari satu sel saraf ke sel lainnya.

    Neurotransmitter tersebut dibutuhkan untuk memproses daya ingat dan meningkatkan fungsi otak. Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang mengungkapkan adanya keterkaitan antara risiko penyakit Alzheimer terhadap kekurangan vitamin B6.

    3. Mencegah penyakit jantung

    Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kombinasi vitamin B6 dan vitamin B12 dapat membantu mencegah penyakit jantung. Hal ini dikarenakan vitamin B6 berfungsi untuk menurunkan kadar homosistein dalam tubuh.

    Homosistein yaitu sejenis asam amino yang diproduksi dalam darah. Ketika kadar homosistein dalam darah tinggi, maka asam amino tersebut dapat menumpuk di pembuluh darah dan merusak arteri.

    Jika tubuh kekurangan vitamin B6, maka homosistein akan terus meningkat dan menyumbat pembuluh darah. Akibatnya, risiko serangan jantung dan stroke tidak dapat dihindari.

    4. Mengatasi depresi

    Otak membutuhkan asupan vitamin B6 untuk menghasilkan serotonin, suatu neurotransmitter yang dapat meningkatkan suasana hati dan pikiran positif. Ini tentu bermanfaat bagi Anda yang gampang bad mood, atau bahkan mengalami depresi.

    Sebuah penelitian menemukan bahwa kekurangan fosfat piridoksal, suatu bentuk vitamin B6, dapat dikaitkan dengan gejala depresi dan gangguan mood. Maka itu, jaga suasana hati Anda dengan mengonsumsi makanan sumber vitamin B6.

    5. Bantu mengatasi gejala sindrom prehaid (PMS)

    Selain berpotensi untuk membantu gejala depresi, vitamin B juga dikatakan bisa membantu gejala emosional yang berkaitan dengan sindrom prahaid seperti rasa cemas dan mudah marah.

    Sebuah penelitian kecil yang dilakukan pada 2000 pernah menunjukkan bahwa pemberian vitamin B6 sebanyak 50 miligram bersama dengan magnesium sebanyak 200 miligram dapat mengurangi gejala PMS secara signifikan.

    Meski demikian, manfaat vitamin B6 yang satu ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan keefektivitasannya.

    Sumber makanan terbaik yang memberikan manfaat vitamin B6

    Vitamin B6 (piridoksin) termasuk vitamin yang larut air. Ini artinya, tubuh tidak dapat menyimpan vitamin B6 lebih lama dan akan segera dialirkan bersama dengan cairan tubuh, lalu dikeluarkan melalui urine.

    Agar asupan vitamin B6 dalam tubuh tetap terjaga, Anda bisa memenuhinya dengan mengonsumsi berbagai makanan seperti:

    Anda juga bisa merasakan berbagai manfaatnya dengan mengonsumsi sereal sarapan yang telah difortifikasi (diperkaya) vitamin B6.

    Berapa banyak asupan vitamin B6 yang dibutuhkan tubuh?

    Kekurangan vitamin B6 dalam tubuh dapat menyebabkan anemia, ruam gatal, dan penurunan sistem kekebalan tubuh. Walaupun kondisi ini jarang terjadi, bukan berarti Anda bisa menyepelekan vitamin yang satu ini jika ingin tubuh tetap sehat.

    Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, di bawah ini daftar jumlah kebutuhan piridoksin yang harus dipenuhi.

    • Bayi usia 0 – 5 bulan: 0,1 miligram
    • Bayi usia 6 – 11 bulan: 0,3 miligram
    • Anak-anak usia 1 – 6 tahun : 0,5 sampai 0,6 miligram
    • Anak-anak usia 7 – 9 tahun: 1,0 miligram
    • Laki-laki usia 10 – 49 tahun: 1,3 miligram
    • Laki-laki di atas 50 tahun : 1,7 miligram
    • Perempuan 10 – 49 tahun : 1,3 miligram
    • Perempuan di atas 50 tahun: 1,5 miligram
    • Ibu hamil: sekitar 1,8 miligram
    • Ibu menyusui: sekitar 1, 8 miligram

    Selain lewat makanan, kebutuhan vitamin B6 juga bisa dipenuhi dari suplemen. Namun, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk minum suplemen vitamin B6 setiap hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 11/07/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan