4. Takut dengan kematian
Tahukah Anda bahwa banyak lansia yang merasa takut dan khawatir dengan apa yang akan menimpanya pada masa yang akan datang? Ya, tidak sedikit dari para lansia yang takut akan kematian dan cemas dengan adanya masalah finansial atau kesehatan.
Terlalu fokus dengan rasa takut, hanya membuat para lansia semakin sulit merasa bahagia dengan kondisinya.
5. Kehilangan orang terdekat
Semakin bertambah usia lansia, semakin banyak pula teman, keluarga, hingga pasangan yang pergi meninggal dunia. Orang-orang yang dahulunya hidup dan berjuang bersamanya kini satu persatu telah tiada. Hal tersebut bisa memicu rasa kehilangan, kesepian, hingga depresi.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan lansia agar merasa bahagia
Seiring dengan pertambahan usia, setiap orang tentu mengalami berbagai perubahan dalam hidup masing-masing. Begitu pula dengan lansia, mulai dari perubahan karir hingga berhenti kerja atau pensiun, anak-anak yang mulai dewasa dan satu per satu membangun keluarga sendiri, hingga kehilangan orang-orang tersayang.
Bahkan, tidak sedikit lansia yang mulai mengalami berbagai kondisi kesehatan tertentu, hingga membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan berbagai hal yang sebelumnya ial lakukan sendiri.
Nah, untuk bisa menjalani hidup dengan sehat dan bahagia, para lansia harus tahu bagaimana cara menghadapi dan menerima dengan sepenuh hati berbagai perubahan tersebut. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan:
1. Memfokuskan diri pada hal yang bisa dilakukan
Saat mengalami penurunan mobilitas, mengidap berbagai penyakit degeneratif, hingga menjadi orang yang tidak bisa hidup secara mandiri, lansia sering kali merasa sedih, kecewa pada diri sendiri, hingga mengalami berbagai gangguan mental.
Padahal, jika pola pikir dan perspektif lebih positif, lansia bisa hidup dengan sehat dan bahagia. Sebagai contoh, alih-alih fokus terhadap hal yang kini sudah tidak bisa dilakukannya, akan lebih baik jika lansia fokus terhadap hal yang masih bisa dilakukan.
Dengan begitu, lansia akan lebih mudah merasa bersyukur. Hal ini tentu mendorongnya untuk bisa lebih merasa bahagia. Lagipula, menerima dan mau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi termasuk kunci untuk tetap sehat baik secara fisik maupun mental pada usia senja.
2. Menjalin hubungan baik dengan orang lain
Memasuki usia senja, semakin sering pula lansia mengalami kehilangan orang terdekat. Belum lagi, perubahan-perubahan yang dialami seperti pensiun dari tempat kerja, mengalami penyakit serius, atau pindah rumah juga bisa membuat para lansia semakin sulit untuk memiliki kehidupan sosial seperti dulu lagi.
Padahal, berkomunikasi, menjalin hubungan baik dan dekat dengan orang lain dapat membantu para lansia untuk tidak merasa kesepian, sehingga bisa hidup lebih sehat dan bahagia. Maka itu, jangan ragu untuk mencari kenalan baru dan menjalin hubungan yang baik dengan mereka.
Anda bisa mengajak kenalan tetangga sebelah rumah, atau mengikuti sebuah komunitas dan kegiatan sukarelawan yang membuat Anda bertemu dengan banyak orang. Memiliki banyak teman dan kenalan dapat membantu Anda untuk terhindar dari rasa kesepian, dan berbagai kesedihan lain.
3. Mengikuti kegiatan sukarelawan
Meski sudah memasuki usia lanjut, bukan berarti lansia tidak dapat mengikuti kegiatan sukarelawan. Selama masih mampu melakukannya, tentu lansia bisa melakukan kegiatan sosial seperti ini.
Para lansia bisa mengikuti kegiatan ini untuk membantunya merasa lebih baik. Ya, selain bisa bertemu dengan banyak orang baru, mengikuti kegiatan sukarelawan dapat membuat lansia merasa dibutuhkan oleh orang lain. Salah satu faktor yang membuat lansia bahagia adalah merasa berguna karena masih ada yang membutuhkan keberadaannya.
4. Menerapkan pola hidup sehat

Pola hidup sehat tak hanya berlaku bagi Anda yang masih berada usia produktif saja, akan tetapi pola ini juga baik untuk diterapkan oleh para lansia. Apalagi, jika para lansia ingin merasa lebih sehat dan bahagia.
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam menerapkan pola hidup sehat untuk lansia, seperti berikut:
Memerhatikan asupan makanan
Menikmati hidup bukan berarti dapat makan dengan seenaknya. Hal ini sebenarnya berlaku untuk semua kalangan usia, tetapi terutama untuk lansia. Pola makan sehat untuk lansia artinya mengonsumsi makanan seimbang.
Dilansir dari laman resmi U.S. Department of Health and Human Services, berikut beberapa tips dalam mengatur asupan makanan untuk lansia:
- Mengutamakan makanan tinggi serat seperti roti gandum, sayuran hijau pekat (seperti bayam dan brokoli), serta buah-buahan.
- Mengurangi atau menghindari gorengan. Pilih hidangan dengan cara pengolahan panggang, kukus, atau rebus.
- Menambah asupan pelengkap nutrisi seperti susu fortifikasi. Pilih susu yang memiliki kandungan lengkap misalnya seperti vitamin D, prebiotik dan probiotik, kalsium serta protein–terutama yang bermanfaat bagi lansia yaitu protein whey.
- Memastikan menjaga kadar air dalam tubuh.
Rutin bergerak dan beraktivitas fisik
Berbagai manfaat kesehatan dari rutin beraktivitas fisik bagi lansia adalah:
Jika sudah lama tidak olahraga, mulai dengan latihan atau gerakan ringan dan berangsur menambah tingkat kesulitan setiap kali berolahraga. Australian Physical Activity Guidelines mendorong lansia untuk melakukan olahraga dengan intensitas sedang setidaknya 30 menit setiap hari.
Tidak perlu langsung berolahraga selama 30 menit, lakukan secara bertahap seperti tiga kali sehari selama 10 menit. Jenis olahraga untuk lansia yang dapat dilakukan, seperti jalan santai, bersepeda, senam, atau jogging.
Membantu lansia agar bisa hidup bahagia
Tidak semua orang beruntung memiliki kesempatan untuk menjaga dan menemani orangtua atau kerabat yang memasuki usia lanjut. Jika Anda termasuk salah satu orang yang beruntung, ada beberapa hal yang bisa membantu lansia lebih bahagia:
- Ajaklah lansia untuk mengunjungi teman lama atau anggota keluarga yang lain. Jika Anda tidak bisa, carilah orang lain yang bisa menemaninya untuk berkunjung.
- Hindari perdebatan dengan orang yang sudah memasuki usia lanjut. Biarkan mereka merasa benar karena hal tersebut yang membuatnya merasa aman.
- Biarkan mereka sesering mungkin mengenang masa-masa lalunya, dan dengarkan setiap mereka menceritakannya.
- Buatlah mereka merasa Anda membutuhkan keberadaannya, bukan sebaliknya. Jangan membuat mereka merasa bahwa keberadaannya hanyalah beban untuk Anda.
- Biarkan mereka melakukan hal-hal yang masih mampu dilakukannya, dan tawarkan bantuan saat mereka membutuhkannya.
- Luangkan waktu bersama dengan lansia dan lakukan kegiatan favoritnya, karena dengan begitu mereka merasa Anda juga bahagia melakukan aktivitas dengannya.
- Temani mereka untuk mendengarkan musik yang disukainya, khususnya lagu-lagu di masa mudanya.
- Saat mereka marah dan bersikap seperti anak kecil, biarkan saja. Bisa jadi, itu adalah salah satu cara yang dapat membantunya melepas penat dan stres. Namun, jangan perlakukan mereka seperti anak-anak.
- Berbicaralah dengan lansia menggunakan nada yang baik dan sopan, lalu seringlah mengucapkan terima kasih, serta beri tahu mereka bahwa Anda bersyukur dengan keberadaannya.
- Berikan tanda kasih sayang berupa pelukan yang hangat agar para lansia merasakan kasih sayang orang sekitarnya.
- Ajaklah mereka melihat-lihat foto masa mudanya, dan biarkan mereka menceritakan kisah dari foto-foto tersebut. Biasanya, hal tersebut membuatnya lupa dengan kondisinya saat ini dan bahagia mengenang masa mudanya dulu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar