Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Penyakit saraf adalah gangguan, kelainan, atau kerusakan yang terjadi pada sistem saraf manusia, sehingga memengaruhi fungsinya.
Sistem saraf adalah sistem penghubung yang sangat kompleks yang dapat mengirim dan menerima informasi dalam jumlah besar secara bersamaan. Sistem ini memiliki dua bagian, yaitu sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), serta sistem saraf tepi atau perifer (semua elemen saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan berbagai organ tubuh).
Otak, sumsum tulang belakang, dan saraf-saraf ini saling bekerja sama dalam mengatur dan mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Bila ada bagian di antara ketiganya yang rusak atau mengalami gangguan, dapat menimbulkan kesulitan bergerak, bicara, menelan, bernapas, atau mempelajari sesuatu. Tak hanya itu, Anda juga bisa mengalami masalah dengan ingatan, panca indra, hingga suasana hati Anda.
Penyakit pada sistem saraf dapat terjadi secara perlahan dan menyebabkan hilangnya fungsi secara bertahap (degeneratif). Namun, kondisi ini juga bisa terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan masalah yang mengancam jiwa (akut).
World Health Organization menyebut, ratusan juta orang di seluruh dunia terkena gangguan sistem saraf. Jumlah ini terdiri dari berbagai jenis penyakit saraf dari yang umum terjadi hingga yang langka.
Gangguan pada sistem saraf, baik pusat maupun tepi, dapat terjadi pada siapapun. Penyakit ini pun dapat memengaruhi wanita maupun pria di segala usia, termasuk penyakit saraf pada anak.
Anda dapat mencegah penyakit ini dengan mengurangi faktor risiko yang mungkin menyebabkannya. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Ada lebih dari 600 penyakit sistem saraf yang bisa terjadi. Dari jumlah tersebut, beberapa penyakit yang umum diantaranya:
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Kondisi ini menyebabkan sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
Penyakit Alzheimer adalah kelainan progresif yang menyebabkan sel-sel otak merosot atau mati. Penyakit ini merupakan penyebab umum dari demensia, yang dapat memengaruhi ingatan, pemikiran, dan perilaku penderitanya.
Penyakit Parkinson adalah gangguan yang terjadi ketika sel-sel saraf tidak menghasilkan cukup dopamin, yaitu bahan kimia yang berperan penting dalam mengontrol otot dan gerakan.
Multiple sclerosis adalah penyakit kronis yang memengaruhi saraf pusat. Kondisi ini ditandai dengan kerusakan pada selaput mielin, yaitu selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Epilepsi adalah kondisi yang ditandai dengan kejang yang berulang atau kambuhan. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya gangguan aktivitas listrik di otak.
Bell’s palsy adalah kondisi lemah atau lumpuh pada satu sisi wajah secara tiba-tiba. Kondisi ini disebabkan oleh peradangan atau kerusakan ada saraf di wajah. Biasanya, kondisi ini hanya sementara dan bisa pulih dalam jangka waktu tertentu.
Neuropati perifer adalah penyakit yang terjadi akibat kerusakan saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang (saraf tepi/perifer). Kondisi ini menyebabkan kelemahan, mati rasa, dan nyeri, yang biasanya terjadi di tangan dan kaki, tetapi juga dapat memengaruhi area lain dari tubuh.
Tumor otak adalah gumpalan sel abnormal yang tumbuh di otak. Gumpalan ini bisa jinak, tetapi bisa juga ganas atau disebut dengan kanker otak. Kondisi ini bisa merusak otak Anda, sehingga dapat memengaruhi fungsi normalnya.
Tanda-tanda, ciri-ciri, atau gejala penyakit sistem saraf bisa berbeda pada setiap orang. Hal ini tergantung pada area mana dari sistem saraf yang rusak dan apa yang menyebabkan masalah tersebut.
Gejalanya pun bisa ringan atau berat, tergantung dari tingkat keparahan penyakitnya.
Secara umum, berikut adalah tanda-tanda dan gejala yang paling umum dari gangguan sistem saraf.
Gejala gangguan sistem saraf dapat menyerupai kondisi atau masalah medis lainnya. Selalu konsultasikan pada dokter untuk diagnosis yang tepat.
Diagnosis dan pengobatan dini dapat mencegah gangguan saraf memburuk dan mengurangi risiko komplikasi. Jadi, konsultasikan pada dokter sesegera mungkin jika Anda mengalami satu pun tanda atau gejala yang disebutkan di atas.
Tubuh setiap orang bereaksi dengan cara berbeda. Selalu diskusikan dengan dokter untuk solusi terbaik sesuai kondisi Anda.
Penyakit saraf dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan sistem saraf:
Tak hanya itu, beberapa kondisi atau kegagalan yang terjadi di organ lainnya juga bisa menjadi penyebab gangguan sistem saraf. Sebagai contoh gagal jantung, gagal hati, atau gagal ginjal. Selain itu, kondisi lain yang bisa menyebabkan kelainan sistem saraf, yaitu:
Setiap jenis penyakit saraf mungkin memiliki faktor risiko yang berbeda. Namun, secara umum, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kelainan pada sistem saraf, yaitu:
Perlu diketahui pula, memiliki faktor risiko di atas bukan berarti Anda akan terkena penyakit saraf. Sebaliknya, seseorang yang memiliki gangguan pada sistem saraf pun mungkin memiliki faktor risiko yang tidak diketahui. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan selalu dengan dokter Anda.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Untuk mendiagnosis sakit saraf, dokter akan menanyakan gejala yang Anda rasakan, riwayat medis yang Anda dan keluarga miliki, serta berbagai faktor lain yang mungkin menyebabkannya. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis untuk mengevaluasi gejala tersebut.
Setelah itu, dokter biasanya akan meminta Anda untuk melakukan beberapa tes pemeriksaan. Berikut beberapa tes yang umumnya perlu Anda jalani:
Beberapa tes lainnya pun mungkin dibutuhkan, termasuk tes urine atau tes darah, untuk mengidentifikasi kondisi medis lainnya yang mungkin memengaruhi sistem saraf. Konsultasikan selalu dengan dokter untuk jenis pemeriksaan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Pengobatan untuk gangguan sistem saraf disesuaikan dengan jenis penyakit dan kondisi yang menyebabkannya. Misalnya, pada gangguan saraf yang terjadi karena penggunaan obat tertentu, dokter mungkin akan mengganti obat atau menyesuaikan dosis obat yang Anda konsumsi.
Bila terjadi karena tumor atau kanker, dokter akan memberikan serangkaian pengobatan untuk kanker, seperti radioterapi, kemoterapi, atau bahkan operasi pengangkatan tumor.
Selain itu, obat-obatan pun mungkin saja diberikan untuk mengatasi berbagai gejala lain yang timbul, seperti obat pereda nyeri, antikonvulsan, atau antidepresan. Obat-obatan ini umumnya diberikan untuk mengatasi nyeri yang terkait dengan saraf (neuropati). Namun, obat antikonvulsan juga merupakan pengobatan epilepsi yang utama untuk mengontrol kejang yang terjadi.
Pada kondisi tertentu, tindakan operasi atau pembedahan pun mungkin dilakukan. Selain itu, berbagai macam terapi atau rehabilitasi, seperti terapi fisik, okupasi, atau wicara, juga sering direkomendasikan untuk membantu Anda menjalani aktivitas sehari-hari. Konsultasikan selalu dengan dokter untuk jenis pengobatan yang tepat.
Anda dapat mengikuti panduan pencegahan berikut untuk menjaga kesehatan sistem saraf, serta terhindar dari penyakit saraf:
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar