Pernahkah Anda membayangkan atau mungkin merasakan bagaimana rasanya ketika tulang patah? Tentu sangat menyakitkan, bukan?
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Pernahkah Anda membayangkan atau mungkin merasakan bagaimana rasanya ketika tulang patah? Tentu sangat menyakitkan, bukan?
Oleh karena itu, menjaga kesehatan tulang serta menghindari berbagai penyebabnya sangat penting untuk mencegah kondisi ini. Ketahui fakta lengkapnya melalui ulasan berikut.
Pengertian fraktur (fraktura) atau patah tulang adalah kondisi ketika tulang menjadi patah, retak, atau pecah sehingga mengubah bentuk tulang.
Tulang yang mengalami fraktur dapat terjadi di area tubuh manapun. Namun, kasus ini lebih sering terjadi di beberapa bagian tubuh.
Misalnya, patah tulang selangka atau bahu, patah tulang tangan (termasuk pergelangan tangan dan lengan), patah kaki (termasuk tungkai dan engkel), patah tulang belakang, serta fraktur panggul.
Fraktur adalah kondisi yang sering terjadi serta dapat dialami oleh siapapun dan pada usia berapapun karena tekanan kuat pada tulang, misal akibat kecelakaan.
Namun, kondisi ini juga umum terjadi pada lansia karena faktor penuaan yang membuat tulangnya cenderung rapuh (osteoporosis) dan rentan patah.
Menurut data International Osteoporosis Foundation, fraktur akibat kerapuhan tulang terjadi pada 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria di dunia yang berusia di atas 50 tahun.
Diperkirakan ada jutaan orang di dunia mengalami fraktur akibat kerapuhan tulang setiap tahunnya.
Fraktur memiliki beragam jenis. Secara garis besar, berikut adalah beberapa jenis fraktur yang umum terjadi.
Dari empat tipe besar tersebut, fraktur terbagi lagi ke dalam beberapa jenis.
Setiap jenis fraktur membutuhkan teknik dan prosedur yang berbeda untuk memperbaikinya.
Tanda dan gejala fraktur dapat berbeda pada setiap orang, tergantung jenis, lokasi, dan tingkat keparahan yang dialami.
Namun secara umum, gejala yang bisa terjadi jika seseorang mengalami patah tulang atau fraktur, yaitu:
Bila Anda merasakan tanda dan gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Anda pun perlu mendapat perawatan darurat bila mengalami jenis fraktur terbuka yang berisiko lebih besar mengalami infeksi.
Fraktur yang terjadi di bagian kepala, leher, serta tulang belakang pun juga merupakan kondisi darurat sehingga perlu mendapatkan penanganan medis segera.
Fraktur terjadi karena adanya tekanan atau benturan yang kuat ke tulang yang melebihi kekuatan dari tulang itu sendiri.
Hal ini umumnya disebabkan oleh cedera, seperti jatuh, kecelakaan, atau benturan langsung yang kuat ke area tubuh, atau gerakan yang berulang hingga menyebabkan tulang retak.
Tidak hanya itu, penyebab fraktur juga bisa berupa kondisi tulang yang lemah yang membuatnya rentan patah.
Umumnya, ini disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal atau penyakit tertentu yang melemahkan tulang, seperti osteoporosis maupun kanker tulang.
Meski dapat terjadi pada siapapun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami fraktur.
Berikut adalah beberapa faktor risiko dari patah tulang.
Bila tidak segera ditangani, fraktur bisa menimbulkan komplikasi yang semakin mengganggu kesehatan Anda.
Berikut adalah komplikasi akibat patah tulang yang mungkin terjadi.
Untuk mendiagnosis fraktur, dokter akan menanyakan kondisi medis yang Anda miliki, termasuk bila Anda mengalami cedera atau kecelakaan, serta gejala yang Anda rasakan.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta beberapa tes lain untuk memastikan diagnosisnya.
Berikut adalah beberapa tes yang membantu menentukan diagnosis fraktur.
Pengobatan untuk patah tulang umumnya bertujuan untuk:
Adapun jenis penanganan atau pengobatan yang diberikan bisa berbeda pada setiap orang tergantung jenis fraktur, lokasi tulang yang terkena, serta kondisi pasien secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa pengobatan yang umumnya diberikan untuk mengobati fraktur.
Fraktur dapat sembuh dalam beberapa minggu atau bulan setelah menjalani pengobatan secara medis.
Untuk membantu proses penyembuhan, Anda dapat melakukan pengobatan rumahan atau perubahan gaya hidup di bawah ini.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda praktikkan untuk mencegah terjadinya fraktur.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar