Anda yakin mau keluar?
Pengertian fraktur (fraktura) atau patah tulang adalah kondisi ketika tulang menjadi patah, retak, atau pecah sehingga mengubah bentuk tulang. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya tekanan kuat pada tulang atau karena kondisi tulang yang melemah, seperti osteoporosis.
Tulang yang retak atau patah dapat terjadi di area tubuh manapun. Namun, kasus ini lebih sering terjadi di beberapa bagian tubuh, seperti patah tulang selangka atau bahu, patah tulang tangan (termasuk pergelangan tangan dan lengan), patah kaki (termasuk tungkai dan engkel), patah tulang belakang, serta fraktur pinggul.
Fraktur adalah kondisi yang sering terjadi serta dapat dialami oleh siapapun dan pada usia berapapun akibat cedera atau kecelakaan. Namun, kondisi ini juga umum terjadi pada lansia karena faktor penuaan yang meningkatkan risiko osteoporosis.
Dari data International Osteoporosis Foundation, fraktur akibat kerapuhan tulang terjadi pada 1 dari 2 wanita dan 1 dari 5 pria di dunia yang berusia di atas 50 tahun. Diperkirakan, jutaan orang di dunia mengalami fraktur akibat kerapuhan tulang setiap tahunnya.
Anda dapat mencegah terjadinya fraktura dengan menurunkan faktor risiko yang mungkin menyebabkannya. Konsultasikan dengan dokter mengenai informasi lebih lanjut.
Patah tulang atau fraktur memiliki beragam jenis. Secara garis besar, beberapa jenis fraktur yang umum terjadi adalah:
Dari empat tipe besar tersebut, fraktur terbagi lagi ke dalam beberapa jenis. Setiap jenis fraktur membutuhkan teknik dan prosedur yang berbeda untuk memperbaikinya. Konsultasikan dengan dokter mengenai cara penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Tanda dan gejala fraktura dapat berbeda pada setiap orang, tergantung jenis, lokasi, dan tingkat keparahan yang dialami. Namun secara umum, gejala patah tulang atau fraktur yang sering dirasakan adalah:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter.
Bila Anda merasakan tanda dan gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Anda pun perlu mendapat perawatan darurat bila mengalami jenis fraktur yang terbuka, yang berisiko lebih besar mengalami infeksi.
Tubuh masing-masing orang bereaksi dengan cara yang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Fraktur terjadi karena adanya tekanan atau benturan yang kuat ke tulang, yang melebihi kekuatan dari tulang itu sendiri. Hal ini umumnya disebabkan oleh cedera, seperti jatuh, kecelakaan, atau benturan langsung yang kuat ke area tubuh, atau gerakan yang berulang hingga menyebabkan tulang retak.
Tidak hanya itu, penyebab fraktur juga bisa berupa kondisi tulang yang lemah. Umumnya ini disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu yang melemahkan tulang, seperti osteoporosis atau kanker tulang.
Meski dapat terjadi pada siapapun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit fraktura. Beberapa faktor risiko dari patah tulang adalah:
Bila tidak segera ditangani, fraktur bisa menimbulkan komplikasi yang semakin mengganggu kesehatan Anda. Komplikasi tersebut bisa beragam, tergantung pada area tulang yang mengalami retak atau patah.
Secara umum, komplikasi akibat fraktur yang mungkin terjadi bila tidak diobati adalah:
Malunion adalah kondisi yang terjadi ketika tulang sudah sembuh dan sudah menyatu, tetapi tidak pada posisi yang tepat atau bergeser dengan sendirinya.
Jika ada luka pada kulit atau fraktur yang dialami berjenis terbuka, bakteri dapat masuk dan menginfeksi tulang atau sumsum tulang. Pada kondisi ini, umumnya pasien akan diberikan obat antibiotik dan perlu dirawat di rumah sakit.
Sindrom kompartemen adalah kondisi ketika terjadinya peningkatan tekanan di bagian tubuh yang tertutup (kompartemen) yang memotong suplai darah ke otot dan saraf. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh perdarahan dan hematoma (kumpulan darah di luar pembuluh darah) di sekitar tulang yang patah.
Bila fraktur tidak segera diobati, tulang bisa kehilangan suplai darah yang esensial. Pada kondisi ini, bisa terjadi kematian jaringan tulang atau disebut nekrosis avaskular.
Kondisi ketika perdarahan ke dalam ruang sendi yang menyebabkan sendi menjadi bengkak.
Akibat fraktur yang tidak segera diobati, penggumpalan darah di pembuluh darah bisa terjadi. Adapun kondisi ini bisa memengaruhi seluruh tubuh.
Bila fraktur tidak segera diobati, organ tubuh atau jaringan yang ada di sekitar tulang tersebut bisa mengalami cedera. Misalnya, otak dapat mengalami cedera atau kerusakan akibat patahnya tulang tengkorak, organ yang ada di bagian dada bisa rusak bila mengalami patah tulang rusuk, dan sebagainya.
Pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan, patahnya tulang bisa memengaruhi kedua ujung tulang. Kondisi ini bisa menyebabkan terganggunya pertumbuhan tulang serta meningkatkan risiko deformitas tulang pada kemudian hari.
Untuk mendiagnosis fraktur, dokter akan menanyakan kondisi medis yang Anda miliki, termasuk bila Anda mengalami cedera atau kecelakaan, serta gejala yang Anda rasakan. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta beberapa tes lain untuk memastikan diagnosisnya.
Berikut ini adalah beberapa tes yang mungkin perlu Anda jalani untuk membantu dokter menentukan diagnosis fraktur atau patah tulang:
Tes ini menghasilkan gambar jaringan internal, tulang, dan organ, sehingga bisa terlihat bila ada perubahan, seperti retak atau patah, pada tulang Anda.
Tes ini menggunakan magnet, frekuensi radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar struktur tubuh yang lebih detail. Umumnya, MRI digunakan untuk jenis fraktur yang lebih kecil atau disebut fraktur stres.
Prosedur tes ini menggunakan kombinasi sinar-X dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar detail tulang, otot, lemak, dan organ.
Tes pemindaian tulang (bone scan) dapat mendeteksi adanya fraktur serta kondisi abnormal lainnya yang terjadi pada tulang, yang mungkin tidak terlihat melalui sinar-X atau tes pencitraan lainnya.
Pengobatan untuk patah tulang umumnya bertujuan untuk mengembalikan potongan tulang ke tempat semula, mengontrol rasa sakit, memberikan waktu pada tulang untuk sembuh, mencegah komplikasi, serta memulihkan fungsi gerak tubuh yang terpengaruh menjadi sedia kala.
Adapun jenis pengobatan yang diberikan bisa berbeda pada setiap orang, tergantung jenis fraktur, lokasi tulang yang terkena, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut, beberapa pengobatan yang umumnya diberikan untuk mengobati fraktur adalah:
Adapun untuk jenis fraktur terbuka, di mana tulang menembus kulit dan bisa mengalami perdarahan, dibutuhkan pertolongan darurat untuk mencegah terjadinya infeksi dan syok.
Fraktur dapat sembuh dalam beberapa minggu atau bulan setelah menjalani pengobatan secara medis. Untuk membantu proses penyembuhan, Anda dapat melakukan pengobatan rumahan atau perubahan gaya hidup di bawah ini:
Fraktur umumnya terjadi karena cedera akibat jatuh atau kecelakaan, dan osteoporosis. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya fraktur, Anda perlu menghindari penyebab tersebut serta menghindari berbagai faktor yang dapat meningkatkan risikonya.
Berikut beberapa langkah yang dapat Anda praktikkan:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
American Bone Health. 2020. Fracture Risk Factors. https://americanbonehealth.org/fracture/fracture-risk-factors/. Accessed September 30, 2020.
American International Medical University. 2020. Fracture: Diagnosis, Complications and Prevention. https://www.aimu.us/2017/07/25/fracture-diagnosis-complications-and-prevention/. Accessed September 30, 2020.
Boston Children’s Hospital. 2020. Fractures. http://www.childrenshospital.org/conditions-and-treatments/conditions/f/fractures. Accessed September 30, 2020.
Cedars Sinai. 2020. Fractures. https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/f/fractures.html. Accessed September 30, 2020.
Cleveland Clinic. 2020. Bone Fractures. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15241-bone-fractures. Accessed September 30, 2020.
Consumer Reports. 2020. How to Recover from a Fracture Later in Life. https://www.consumerreports.org/seniors-health/how-to-recover-from-a-fracure-later-in-life/. Accessed September 30, 2020.
Department of Health & Human Services, State Government of Victoria, Australia – BetterHealth Channel. 2020. Bone Fractures. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/bone-fractures. Accessed September 30, 2020.
International Osteoporosis Foundation. 2020. Fracture Epidemiology. https://www.capturethefracture.org/fracture-epidemiology. Accessed September 30, 2020.
MedlinePlus. 2020. Fractures. https://medlineplus.gov/fractures.html. Accessed September 30, 2020.
Jewett Orthopaedic Clinic. 2020. 7 Most Common Bone Fractures. https://www.jewettortho.com/2019/06/19/7-most-common-bone-fractures/. Accessed September 30, 2020.
OrthoInfo. 2020. Fractures (Broken Bones). https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/fractures-broken-bones/. Accessed September 30, 2020.
Penn Medicine. 2020. What is Bone Fracture? https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/bone-fractures. Accessed September 30, 2020.
Stanford Health Care. 2020. Fractures. https://stanfordhealthcare.org/medical-conditions/bones-joints-and-muscles/fracture.html. Accessed September 30, 2020.
Komentar
Sampaikan komentar Anda
Ayo jadi yang pertama komentar!
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar