backup og meta

Kanker

Kanker

Kanker dapat menyerang siapa saja tanpa pandang usia. Itu sebabnya, kanker menjadi salah satu penyakit paling mematikan di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh tidak terkendali sehingga menimbulkan kerusakan di dalam tubuh. 

Apa itu kanker?

Kanker adalah suatu penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh.

Sel abnormal ini kemudian bisa menyerang sel-sel sehat di sekitar atau menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Kebanyakan sel kanker akan menumpuk dan membentuk massa yang disebut tumor. Maka dari itu, penyakit kanker juga disebut sebagai tumor ganas atau keganasan.

Akan tetapi, tidak semua kanker menghasilkan tumor, misalnya pada kasus leukemia yang akan memengaruhi darah dan sumsum ulang.

Berikut ini adalah beberapa macam penyakit kanker berdasarkan sel tubuh yang terkena.

  • Karsinoma: menyerang sel-sel epitel, yakni sel yang melapisi permukaan kulit, pembuluh darah, saluran kemih, dan organ tubuh.
  • Sarkoma: berasal dari sel mesenkimal yang membentuk jaringan ikat, seperti tulang, tulang rawan, saraf, otot, sendi, dan pembuluh darah.
  • Limfoma: menyerang sel T atau sel B, yakni sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
  • Leukemia: kanker darah yang bermula dari jaringan pembentuk darah pada tulang sumsum.
  • Multiple myeloma: bermula dari sel plasma, yakni tipe lain dari sel kekebalan tubuh yang terdapat pada sumsum tulang.
  • Kanker otak dan tulang belakang: terbentuk pada sistem saraf pusat.
  • Melanoma: berasal dari sel melanosit, yakni sel pembuat melanin atau zat yang memberi warna kulit.

Seberapa umum penyakit ini terjadi?

Kanker merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di seluruh dunia. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), angka kasus kanker di Indonesia meningkat dari 1,4 per 1000 penduduk pada 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada 2018.

Tanda dan gejala kanker

mudah lelah

Pengidap keganasan belum tentu merasakan gejala pada stadium awal. Umumnya, gejala kanker akan muncul saat penyakit ini sudah memasuki tahap lanjut, yakni stadium 2, 3, dan 4.

Tanda dan gejala umum dari penyakit kanker adalah sebagai berikut.

  • Kelelahan.
  • Demam yang kambuh pada malam hari.
  • Batuk terus-menerus.
  • Kesulitan bernapas dan menelan.
  • Berat badan naik atau turun tanpa penyebab yang jelas.
  • Nyeri atau sakit pada area tubuh tertentu.
  • Benjolan abnormal yang bisa dirasakan di bawah kulit.
  • Luka pada mulut, penis, dan vagina yang tidak kunjung sembuh.
  • Perdarahan yang tidak biasa, seperti batuk berdarah atau BAB berdarah.
  • Perubahan pada kulit, seperti kulit lebih gelap, berubah warna, atau ditumbuhi bulu berlebih.

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami gejala penyakit yang tidak lekas membaik dalam 1–2 minggu.

Apabila dokter mencurigai gejala yang Anda alami disebabkan oleh penyakit kanker, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis kanker atau onkologi.

Penyebab kanker

Penyakit kanker disebabkan oleh perubahan atau mutasi DNA. Kondisi ini membuat sel menjadi abnormal dan tumbuh secara tidak terkendali.

Mutasi ini bisa disebabkan oleh gen warisan orangtua. Kondisi ini merupakan penyebab umum dari kanker pada anak.

Selain itu, keganasan juga dapat dipicu oleh faktor eksternal, seperti paparan zat pemicu kanker (karsinogen), radiasi, asap rokok, virus, obesitas, dan gaya hidup yang tidak sehat.

Seseorang dapat mengalami lebih dari satu jenis kanker. Kondisi ini disebut secondary cancer yang bisa terjadi bersamaan atau bahkan setelah penyakit yang utama sembuh.

Secondary cancer bisa menyebar ke organ lain biasanya melalui pembuluh darah atau pembuluh limfa. Penyebaran ini disebut metastasis.

Sebagai contoh, seseorang memiliki kanker payudara sebagai kanker utama. Lambat laun, sel abnormal tersebut dapat menyebar ke organ lain, seperti paru-paru. 

Meski berada di dalam paru-paru, sel kanker tersebut merupakan sel yang sama sebagaimana yang ada di dalam payudara.

Faktor risiko kanker

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko kanker yang membuat seseorang rentan mengalami perubahan abnormal pada sel-sel tubuhnya.

  • Usia. Sebagian besar keganasan didiagnosis pada orang berusia 65 tahun atau lebih. Usia tua juga membuat sel-sel tubuh lebih rentan mengalami kesalahan sistem.
  • Kebiasaan buruk. Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol berlebihan, paparan sinar matahari berlebihan, obesitas, dan perilaku seks yang tidak aman bisa meningkatkan risiko kanker.
  • Riwayat keluarga. Risiko Anda untuk mengalami keganasan mungkin lebih besar jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki penyakit serupa. 
  • Kondisi kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan bisa meningkatkan risiko kanker. Contohnya, pasien radang usus mungkin lebih berisiko mengalami pertumbuhan sel usus yang abnormal dan tidak terkendali. 
  • Lingkungan. Paparan bahan kimia di rumah atau tempat kerja dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Diagnosis kanker

Berikut ini adalah beberapa tes yang umumnya dilakukan untuk mendiagnosis kanker.

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa benjolan, perubahan pada warna kulit, atau gejala lainnya pada tubuh Anda yang tampak tidak wajar.
  • Tes laboratorium. Pemeriksaan sampel darah diperlukan untuk memeriksa kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan dan komponen darah yang mungkin menunjukkan kelainan.
  • Tes pencitraan. Ultrasonografi, rontgen, MRI, PET scan, dan CT scan dapat digunakan untuk mendeteksi tumor dan mencari tahu apakah sel abnormal telah menyebar.
  • Biopsi. Pengambilan sebagian kecil jaringan tubuh yang diduga sebagai tumor ganas untuk diperiksa dan dianalisis menggunakan mikroskop oleh ahli patologi.

Pengobatan kanker

pengobatan kanker dengan radiasi

Pada dasarnya, pengobatan bergantung pada jenis dan stadium kanker, potensi efek samping, serta kondisi kesehatan umum dari pasien. 

Berikut ini adalah beberapa metode yang biasanya dilakukan dalam pengobatan kanker.

1. Operasi kanker

Ini merupakan metode pengobatan yang melibatkan pembedahan untuk mengangkat tumor atau jaringan ganas dari tubuh pasien. 

Dokter akan menghilangkan sebanyak mungkin sel tumor ganas. Setelah operasi, pasien juga bisa melakukan kemoterapi atau radioterapi agar tidak ada lagi sel abnormal yang tersisa.

2. Kemoterapi

Kemoterapi adalah perawatan menggunakan obat-obatan atau zat kimia dengan intensitas kuat untuk membunuh sel abnormal yang bertumbuh cepat di dalam tubuh. 

Obat-obatan kemoterapi bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan dengan pengobatan lainnya agar bekerja lebih efektif.

3. Radioterapi

Terapi radiasi atau radioterapi adalah jenis perawatan menggunakan radiasi gelombang energi tinggi, seperti sinar-X dan proton, untuk membunuh sel abnormal di dalam tubuh.

Terapi ini juga bisa digunakan untuk mengobati pasien yang mengidap penyakit lain, seperti tumor jinak dan gangguan kelenjar tiroid.

4. Terapi biologis

Terapi biologis bekerja dengan merusak sel abnormal langsung ataupun tidak langsung dengan memicu reaksi sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel tersebut.

Perawatan ini menggunakan organisme hidup, baik yang dihasilkan dari dalam tubuh atau hasil dari rekayasa laboratorium untuk melawan sel abnormal penyebab penyakit kanker.

Adapun, terapi biologis untuk mengatasi kanker meliputi imunoterapi, terapi target, dan vaksinasi.

Meski tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit kanker, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk mengurangi risikonya.

Beberapa langkah pencegahan kanker yakni berhenti merokok, menggunakan tabir surya, makan makanan bergizi seimbang, dan rutin berolahraga.

Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga penting agar penyakit ini dapat didiagnosis sedini mungkin dan peluang kesembuhan menjadi lebih besar. 

Kesimpulan

  • Kanker adalah penyakit yang terjadi saat sel-sel abnormal tumbuh tidak terkendali dan menimbulkan kerusakan di dalam tubuh.
  • Mutasi DNA yang menyebabkan penyakit ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti genetik, gaya hidup tidak sehat, dan paparan zat karsinogenik.
  • Operasi, kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi biologis adalah pengobatan yang umum dilakukan untuk mengatasi kanker.
  • Deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko kanker dan meningkatkan peluang kesembuhan pasien selama menjalani pengobatan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cancer. (2022). World Health Organization. Retrieved August 9, 2024, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer

What is cancer? (2021). National Cancer Institute. Retrieved August 9, 2024, from https://www.cancer.gov/about-cancer/understanding/what-is-cancer

Cancer statistics. (2020). National Cancer Institute. Retrieved August 9, 2024, from https://www.cancer.gov/about-cancer/understanding/statistics

Signs and symptoms of cancer. (2020). American Cancer Society. Retrieved August 9, 2024, from https://www.cancer.org/cancer/diagnosis-staging/signs-and-symptoms-of-cancer.html

Is cancer contagious? (2021). American Cancer Society. Retrieved August 9, 2024, from https://www.cancer.org/cancer/risk-prevention/understanding-cancer-risk/is-cancer-contagious.html

Cancer in children. (2022). MedlinePlus. Retrieved August 9, 2024, from https://medlineplus.gov/cancerinchildren.html

Types of oncology specialists. (2024). UCLA Med School. Retrieved August 9, 2024, from https://medschool.ucla.edu/blog-post/types-of-oncology-specialists

Tips for selecting an oncologist and cancer treatment center. (2020). Rogel Cancer Center – University of Michigan. Retrieved August 9, 2024, from https://www.rogelcancercenter.org/living-with-cancer/treatment-choices/tips-selecting-oncologist-and-cancer-treatment-center

Hasil Utama Riskesdas 2018. (n.d.). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved August 9, 2024, from https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

Versi Terbaru

19/08/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Rekomendasi Makanan Pencegah Kanker yang Baik Dikonsumsi

Perawatan Paliatif, Terapi Suportif untuk Penyakit Kronis


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 19/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan