Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru (alveolus) meradang dan membengkak. Kondisi kesehatan ini sering kali disebut dengan paru-paru basah, sebab paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir.
Pneumonia kerap disamakan dengan penyakit bronkitis. Padahal, berbeda dengan pneumonia, bronkitis merupakan infeksi yang menyerang saluran pernapasan atau bronkus.
Walaupun berbeda, bronkitis bisa berkembang ke pneumonia. Kondisi ini bisa terjadi ketika pengidap bronkitis tidak berusaha menyembuhkan penyakitnya dengan baik.
Kondisi paru-paru basah ini dapat dialami oleh siapa pun. Namun, jika menyerang anak, pneumonia bisa sangat berbahaya. Tak hanya itu, pneumonia bisa juga menyebabkan kematian. Bahkan, badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan jika penyakit pneumonia adalah penyebab 16% kematian balita di dunia pada tahun 2015.
Sementara, di Indonesia sendiri, dilansir dari CNN, penyakit pneumonia pada anak menyebabkan 2-3 balita yang meninggal setiap jamnya. Kondisi ini bisa menyerang salah satu paru-paru, atau pneumonia pada dua paru-paru sekaligus.
Orang dari segala usia dapat terserang penyakit ini. Perokok, orang tua, dan mereka yang mengidap penyakit paru-paru kronis paling berisiko terserang pneumonia. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah karena kemoterapi secara khusus berisiko terjangkit pneumonia.
Orang dengan penyakit tertentu, seperti kanker payudara stadium 4 berisiko mengidap pneumonia.
Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada faktor-faktor, seperti jenis pneumonia, usia, dan kondisi kesehatan secara kesuluruhan.
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala yang umum muncul jika Anda terkena penumonia, antara lain:
Sementara, gejala yang cukup jarang terjadi tetapi bisa tetap muncul seperti:
Beberapa gejala tersebut umum dan sering terjadi pada orang yang mengalami penyakit pneumonia dan akan berlangsung sekitar 24-48 jam. Namun, hal ini tergantung juga dengan kondisi masing-masing individu.
Bahkan penyakit pneumonia pada anak juga dapat menimbulkan gejala yang berbeda. Berikut adalah gejala yang akan muncul saat penyakit pneumonia pada anak terjadi:
Faktanya, pneumonia adalah penyakit infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Jadi, penyakit pneumonia sangat mudah ditularkan melalui udara. Biasanya, penularannya terjadi ketika seseorang yang terkena kondisi ini bersin atau batuk.
Virus dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah keluar melalui hidung atau mulut saat bersin dan kemudian menginfeksi tubuh yang lain. Pasalnya, bakteri dan virus dapat dikeluarkan dengan mudah saat seseorang bernapas.
Peluang Anda semakin besar untuk terkena penyakit pneumonia bila memiliki beberapa faktor risiko tertentu. Faktor-faktor yang membuat Anda berisiko kena pneumonia adalah:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Selain melihat gejala yang muncul, kondisi paru-paru basah ini dapat diketahui jika Anda melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan khusus, seperti:
Bila Anda menunjukkan beberapa gejala yang parah, maka dokter biasanya akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih lanjut, seperti:
Penyakit pneumonia adalah penyakit yang disebabkan infeksi, sehingga pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan infeksi dan mencegahnya datang di kemudian hari.
Pengobatan untuk mengatasi pneumonia akan disesuaikan dengan tipe, keparahan dari infeksi paru yang terjadi, usia pasien, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Perawatan tersebut pun dapat dilakukan di rumah maupun rumah sakit.
Umumnya, memang kondisi infeksi ini dapat disembuhkan hanya dengan minum obat dan gejala akan hilang dalam waktu yang sebentar. Setelah pengobatan diberikan, biasanya tubuh akan kembali pulih hanya dalam waktu beberapa minggu saja.
Macam-macam pilihan pengobatan pneumonia adalah:
Obat antibiotik akan diberikan pada orang yang terserang penyakit pneumonia bakterial. Biasanya, tim medis akan memeriksa dulu jenis bakteri apa yang menyebabkan infeksi di organ paru, kemudian akan disesuaikan dengan jenis antibiotik yang akan diberikan.
Ketika pemberian antibiotik tidak dapat mengatasi gejala infeksi yang dialami, maka bisa jadi bakteri telah kebal terhadap obat tersebut, sehingga dokter akan menggantinya dengan jenis obat yang baru.
Obat ini digunakan untuk pasien yang mengalami infeksi akibat virus. Virus tidak bisa dilawan dengan antibiotik, jadi kalau ada pasien yang mengalami infeksi paru setelah flu maka sebaiknya diberikan obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (relenza).
Obat ini digunakan untuk meredakan gejala batuk yang biasanya dialami ketika infeksi paru menyerang. Biasanya akan diberikan untuk membuat Anda lebih nyaman dan supaya Anda tidak merasakan sakit akibat batuk terus menerus.
Bila Anda mengalami nyeri sendi atau otot, kepala pusing, atau demam, dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit untuk meredakan gejala yang Anda alami, seperti ibuprofen dan acetaminophen.
Bila gejala infeksi yang Anda alami ringan dan tidak terlalu parah, Anda hanya akan diberikan obat-obatan yang telah disebutkan sebelumnya. Anda akan dirawat di rumah sakit karena paru-paru basah yang Anda miliki jika:
Bila hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya Anda segera pergi ke IGD untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sementara pneumonia pada anak harus dirawat intensif di rumah sakit bila:
Bila infeksi tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi atau masalah kesehatan lain. Komplikasi yang akan timbul akibat pneumonia adalah:
Perawatan di rumah juga harus diperhatikan untuk mencegah infeksi datang menyerang paru kembali. Berikut adalah tips jika Anda sedang menjalani masa pemulihan dari infeksi paru di rumah:
Dalam banyak kasus, infeksi ini sebenarnya dapat dicegah. Beberapa pencegahan pneumonia yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian vaksin serta menghindari berbagai faktor risiko dari penyakit ini.
Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik bagi Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar