Beberapa suplemen herbal, seperti minyak ikan, juga memiliki efek mengencerkan darah, sehingga memar dapat muncul. Anda juga mungkin akan mengalami kondisi ini setelah disuntik atau mengenakan pakaian terlalu ketat.
Orang-orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu lebih mudah mengalami kondisi ini. Obat-obatan tersebut meliputi nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), seperti aspirin dan ibuprofen.
Selain itu, obat-obatan pengencer darah seperti warfarin, clopidogrel, dan heparin juga memengaruhi kemunculan memar. Steroid (prednisone) serta obat-obatan lain yang digunakan untuk mengatasi kanker juga memengaruhi risiko seseorang untuk terkena kondisi ini.
3. Usia tua
Orang-orang berusia lanjut memiliki kulit yang lebih tipis seiring dengan bertambahnya usia. Kondisi tersebut menyebabkan pembuluh darah di bawah kulit rentan mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, apabila Anda tergolong dalam rentang usia lanjut, risiko Anda untuk mengalami kondisi ini lebih tinggi, terutama untuk mengalami memar jenis senile purpura.
4. Kekurangan faktor pembekuan darah
Penyebab lain dari tubuh yang lebih mudah mengalami memar adalah kekurangan faktor pembekuan darah, yaitu protein yang berperan dalam proses pembekuan darah. Biasanya, kondisi ini ditemukan pada pasien pengidap gangguan pembekuan darah.
Beberapa penyakit akibat faktor pembekuan darah yang dapat menyebabkan memar tanpa sebab, antara lain penyakit Von Willebrand dan hemofilia.
Penyakin von Willebrand terjadi ketika tubuh kekurangan kadar faktor von Willebrand (VWF) yang berguna dalam pembekuan darah. Akibatnya, tubuh Anda akan lebih mudah mengalami lebam, mimisan, serta pendarahan berlebihan saat terluka.
5. Kekurangan trombosit dalam darah
Apabila tubuh Anda kekurangan kadar trombosit, memar juga lebih mudah muncul. Pasalnya, trombosit adalah salah satu komponen dalam darah yang bekerja sama dengan protein pembeku untuk membekukan darah dengan baik.
Trombositopenia adalah kondisi di mana jumlah trombosit di dalam darah Anda terlalu rendah. Dalam kasus yang parah, kelainan trombosit ini menyebabkan munculnya ruam atau bercak-bercak merah, ungu, atau biru, yang disertai dengan bintik-bintik merah, mimisan, gusi berdarah, muntah darah, dan pendarahan berlebihan saat menstruasi.
Beberapa kondisi kesehatan dan penyakit yang menyebabkan memar karena turunnya trombosit, meliputi:
6. Kekurangan vitamin tertentu
Tubuh yang mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin juga lebih mudah mengalami gangguan perdarahan dan memicu timbulnya memar.
Salah satu vitamin yang paling dibutuhkan untuk menjaga fungsi darah adalah vitamin K. Vitamin K memiliki peran penting dalam proses penggumpalan darah. Rendahnya kadar vitamin K dalam tubuh menyebabkan lebam lebih mudah muncul.
Bagaimana cara mengobati memar?
Kondisi ini sebenarnya cukup mudah didiagnosis. Dokter hanya perlu melihat secara langsung bagian kulit yang mengalami perubahan warna.
Bila dokter menilai bahwa lebam yang dialami tidak terlalu parah, Anda bisa melakukan perawatan sederhana di rumah untuk membantu menghilangkannya.
Namun, dalam beberapa kasus, memar perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apa penyebab utamanya, misalnya patah tulang atau penyakit kelainan darah tertentu.
Jika terdapat kemungkinan cedera atau patah tulang, dokter akan merekomendasikan tes X-ray pada area yang terdampak.
Apabila kondisi tersebut sering terjadi tanpa ada penyebab khusus, dokter mungkin akan melakukan tes darah lengkap untuk mengetahui apakah ada kondisi kelainan pendarahan pada tubuh.
Nah, jika dokter sudah mengetahui apa penyebab utama dari munculnya memar, Anda akan diberikan pengobatan yang sesuai. Meski demikian, biasanya kulit yang lebam akan pulih dengan sendirinya, terutama jika terjadi akibat cedera atau kecelakaan ringan.
Selain itu, dokter mungkin akan memberikan obat tambahan untuk membantu memudarkan lebam di kulit. Berikut adalah pilihan pengobatan yang ada:
Selama proses penyembuhan, kulit yang terdampak mungkin akan mengalami perubahan warna secara berkala, mulai dari biru atau merah, menjadi kuning, cokelat, hijau, hingga akhirnya menghilang seutuhnya.
Jika memar tidak kunjung menghilang setelah beberapa minggu, atau kembali muncul tanpa ada alasan yang jelas, segera periksakan diri lagi ke dokter. Kondisi tersebut mungkin membutuhkan penanganan medis secara lebih intensif.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar