2. Kontak tidak langsung
Selain secara langsung, Anda juga bisa tertular penyakit infeksi melalui kontak tidak langsung. Misalnya, menyentuh benda mati, seperti gagang pintu atau permukaan meja yang terkontaminasi.
Orang yang menderita infeksi secara tidak sadar meninggalkan jejak bakteri atau virus di atas permukaan benda mati yang disentuhnya. Jika Anda menyentuh benda tersebut, Anda bisa terinfeksi ketika Anda lupa mencuci tangan dan menyentuh hidung, mata, atau mulut Anda.
3. Gigitan serangga
Gigitan serangga, seperti nyamuk, lalat, atau kutu, juga bisa menyebabkan penyakit infeksi. Beberapa jenis serangga dapat menjadi vektor, alias pembawa mikroorganisme dari manusia lain yang mengidap penyakit.
Gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah salah satu contoh penularan virus demam berdarah dengue lewat gigitan serangga, serta nyamuk Anopheles yang membawa parasit malaria.
4. Makanan yang terkontaminasi
Anda juga bisa terserang penyakit infeksi dari makanan atau air yang terkontaminasi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Salah satu jenis bakteri yang paling sering ditularkan dari makanan adalah Escherichia coli, yang banyak ditemukan di daging kurang matang.
Faktor-faktor risiko penyakit infeksi
Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda untuk terkena penyakit infeksi, seperti:
- Mengonsumsi obat-obatan steroid
- Mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi sistem imun tubuh, seperti obat untuk pasien penerima transplantasi organ
- Mengidap penyakit autoimun, seperti HIV/AIDS
- Menderita kanker atau penyakit jenis tertentu yang mengganggu kerja sistem imun tubuh Anda
- Bepergian ke daerah dengan suatu wabah penyakit infeksi, misalnya wilayah dengan kasus malaria yang tinggi
- Melakukan kontak langsung atau tidak langsung dengan seseorang yang sakit
Diagnosis dan pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Bagaimana mendiagnosis penyakit ini?
Jika Anda mulai merasakan gejala-gejala yang tak wajar, Anda harus segera berkonsultasi pada dokter. Terutama jika Anda termasuk dalam golongan orang-orang berisiko terkena infeksi.
Dalam beberapa kasus, sulit untuk menentukan penyebab tepat dari infeksi karena banyak penyakit yang bisa disebabkan oleh beberapa jenis mikroorganisme. Pneumonia dan meningitis adalah contoh penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri ataupun virus.
Namun, sering kali dokter dapat menentukan penyebabnya melalui riwayat medis dan pemeriksaan fisik.
Selain dengan pemeriksaan fisik, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan tambahan seperti:
- Tes darah
- Tes urine
- Swab tenggorokan
- Tes sampel feses
- Pungsi lumbar atau spinal tap
- Tes pengambilan gambar (rontgen, CT scan, atau MRI)
- Biopsi
Bagaimana cara mengobati penyakit infeksi?
Pengobatan akan bergantung pada apa jenis mikroorganisme yang menginfeksi tubuh Anda. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang umum diberikan:
1. Antibiotik
Untuk penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, dokter biasanya akan meresepkan obat antibiotik. Obat ini akan membunuh atau menghambat perkembangbiakan bakteri.
Namun, karena resistensi (kebal) antibiotik merupakan suatu masalah yang semakin berkembang, antibiotik mungkin akan diresepkan hanya untuk infeksi bakteri yang serius. Antibiotik tidak akan berguna untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus.
2. Antivirus
Obat-obatan antivirus dikhususkan untuk penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Antivirus tidak dapat digunakan untuk menyembuhkan infeksi bakteri. Begitu juga sebaliknya, antibiotik hanya bisa menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan bakteri.
Namun, pada kebanyakan kasus ringan, pengobatan infeksi virus hanya berfokus untuk mengatasi gejala, seperti konsumsi madu untuk meredakan batuk dan cairan hangat, serta penggunaan paracetamol untuk meredakan demam.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus juga berfokus pada peningkatan daya tahan tubuh pasien, agar mampu melawan virus yang menginfeksi.
3. Antijamur
Pada kasus infeksi akibat jamur, Anda akan diberikan obat-obatan antijamur.
Tergantung pada jenis penyakitnya, obat antijamur biasanya tersedia dalam bentuk topikal, oral, dan suntikan.
4. Antiparasit
Obat antiparasit dikhususkan untuk Anda yang mengidap penyakit infeksi akibat parasit. Jenis obat pun akan berbeda-beda, tergantung pada tipe parasit yang ada di dalam tubuh.
Berikut adalah jenis-jenis obat antiparasit:
- Antiprotozoa (untuk malaria, giardiasis, dan toksoplasmosis)
- Antelmintik (untuk cacingan)
- Ektoparasitisida (untuk infeksi akibat kutu)
Pencegahan penyakit infeksi
Berikut ini adalah beberapa gaya hidup dan pengobatan yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu Anda mencegah penyakit infeksi yang Anda miliki:
- Cuci tangan secara menyeluruh (sering kali merupakan cara terbaik untuk menghindari terkena pilek)
- Hindari menyentuh wajah (khususnya hidung, mata, dan mulut) terlalu sering dengan tangan yang kotor.
- Makanan harus dimasak atau didinginkan secepat mungkin.
- Sayuran dan daging harus disimpan secara terpisah dan dipersiapkan di papan pemotong yang berbeda.
- Daging sebaiknya disajikan dengan matang.
- Ingatlah bahwa makanan yang mengandung mikroorganisme berbahaya tidak selalu berbau busuk. Penting untuk tetap waspada.
- Beberapa organisme mati sewaktu makanan dimasak, tetapi mereka masih dapat meninggalkan zat-zat beracun yang dapat menyebabkan diare dan muntah.
- Menggunakan kondom dalam hubungan seks penting untuk mengurangi kemungkinan penularan penyakit menular seksual.
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar