Cara mengobati kejang
Tidak semua penderita kejang akan membutuhkan pengobatan. Dilansir dari Mayo Clinic, dokter biasanya memutuskan memulai pengobatan jika Anda sudah mengalami gangguan ini lebih dari satu kali. Adapun pengobatan yang diberikan akan tergantung pada penyebab yang terjadi.
Jika Anda mengalami kejang akibat demam tinggi, pengobatan akan difokuskan untuk menurunkan demam. Beberapa obat pun mungkin akan diberikan untuk menghindari kejang lanjutan, terutama bila Anda berisiko mengalami kondisi tersebut pada suatu saat. Adapun penderita epilepsi umumnya memerlukan obat untuk mengontrol kejang karena berisiko mengalami kondisi ini secara berulang.
Namun, secara umum, berikut adalah beberapa bentuk pengobatan yang mungkin diberikan dokter untuk mengobati gangguan aktivitas listrik ini:
Pemberian obat-obatan
Pemberian obat anti-kejang adalah cara utama dalam menangani kondisi ini. Beberapa pilihan obat anti-kejang yang biasa diberikan dokter, yaitu lorazepam, pregabalin, gabapentin, diazepam, dan lain-lain. Obat-obatan lain pun mungkin akan diberikan sesuai kondisi Anda.
Prosedur operasi dan terapi
Jika obat anti-kejang tidak bekerja secara efektif, Anda mungkin perlu menjalani perawatan lain, tergantung pada penyebab kondisi Anda. Berikut adalah bentuk pengobatan yang mungkin diberikan:
- Operasi. Pada prosedur ini, dokter akan mengangkat area otak yang menjadi penyebab kejang. Jenis pengobatan ini biasanya dilakukan pada penderita kondisi ini yang selalu disebabkan oleh gangguan otak di bagian yang sama.
- Stimulasi saraf vagus. Pada prosedur ini, sebuah alat akan ditanam di bawah kulit dada guna merangsang saraf vagus di leher, yang dapat mengirimkan sinyal ke otak untuk menghambat kejang.
- Neurostimulasi responsif. Dalam prosedur ini, sebuah alat ditanam di permukaan otak atau di dalam jaringan otak untuk mendeteksi aktivitas gangguan listrik dan memberikan stimulasi listrik ke bagian otak yang terdeteksi untuk menghentikan gangguan tersebut.
- Deep brain stimulation (DBS). Pada prosedur ini, elektroda akan dipasang di area otak tertentu untuk menghasilkan impuls listrik yang mengatur aktivitas otak yang tidak normal.
- Terapi diet. Melakukan diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, atau dikenal dengan diet keto, bisa mengurangi kemungkinan berulangnya kondisi ini.
Perubahan gaya hidup
Selain pengobatan di atas, Anda pun perlu menerapkan gaya hidup sehat untuk membantu mencegah kejang pada masa berikutnya. Gaya hidup sehat yang perlu diterapkan, seperti istirahat yang cukup serta menghindari stres dan mengonsumsi alkohol. Selain itu, hindari pula kemungkinan pemicu lainnya, seperti lampu berkedip (termasuk flash dari kamera ponsel saat melakukan swafoto atau selfie) atau berhenti mengonsumsi obat kejang.
Penanganan pertama penderita kejang

Sebagian besar kejang akan berhenti dengan sendirinya selama beberapa detik atau menit. Namun, selama kondisi ini terjadi, seseorang bisa terluka atau mengalami cedera. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melindungi seseorang yang mengalami kondisi ini untuk mencegahnya dari cedera. Berikut adalah langkah-langkah untuk melindungi penderita tersebut:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar