Jika saya wanita, bagaimana cara mengetahui bila saya terkena klamidia?
Akan sulit bagi wanita untuk mengetahui apakah mereka menderita klamidia atau tidak karena kebanyakan wanita tidak mengalami gejala apapun. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memeriksakan diri ke dokter setahun sekali bila Anda aktif secara seksual. Dokter Anda bisa memberi tahu tes terkait untuk pemeriksaan klamidia, bahkan jika Anda tidak memiliki gejala apapun.
Terkadang, gejala hadir dan menyebabkan keputihan pada vagina yang tidak biasa dan berbau atau nyeri selama buang air kecil. Beberapa wanita penderita klamidia juga merasakan nyeri pada perut bagian bawah, sakit selama hubungan seksual, atau perdarahan vagina di luar periode menstruasi.
Jika saya pria, bagaimana cara mengetahui bila saya terkena klamidia?
Seorang pria bisa juga mengalami kesulitan dalam mengenali gejala penyakit ini dan sebaiknya diperiksa oleh dokter setidaknya setahun sekali bila aktif secara seksual. Ketika terdapat gejala, seorang pria mungkin mengeluarkan cairan berwarna jernih atau keruh dari ujung penisnya (urethra – tempat air seni keluar), atau gatal serta sensasi panas di sekitar lubang penis. Terkadang juga muncul bengkak dan nyeri pada testikel. Sering kali, seorang pria penderita klamidia mengalami sedikit gejala atau tidak ada gejala sama sekali, sehingga dia bahkan tidak mengetahui bila terjangkit penyakit ini.
Kapan gejala klamidia muncul?
Seseorang yang terjangkit klamidia mungkin akan melihat gejala beberapa minggu kemudian. Pada beberapa orang, gejala membutuhkan waktu 1 sampai 3 minggu hingga akhirnya muncul dan banyak orang tidak mengalami perkembangan gejala.
Apa efeknya jika saya terkena klamidia?
Jika dibiarkan tidak diobati pada wanita, klamidia bisa menyebabkan infeksi pada urethra (tempat keluarnya air seni) dan peradangan (bengkak dan nyeri yang disebabkan infeksi) pada serviks. Bisa juga menyebabkan penyakit radang panggul, infeksi pada uterus, rahim, atau saluran tuba. Penyakit radang panggul bisa menyebabkan ketidaksuburan dan kehamilan ektopik di kemudian hari.
Bila tidak diobati pada pria, klamidia bisa menyebabkan peradangan pada urethra dan epididimis (struktur yang melekat pada testikel dan membantu memindahkan sperma).