Yoghurt
Salah satu sumber probiotik yang paling banyak diketahui orang, dan paling mudah didapat, adalah yoghurt, terutama yoghurt buatan sendiri. Yoghurt adalah susu yang ditambah dengan probiotik seperti lactobacillus atau acidophilus. Jika membeli di supermarket, perhatikan bahan-bahan tambahan yang terdapat pada produk yoghurt tersebut.
Kefir
Kefir adalah hasil fermentasi susu kambing yang dicampur dengan kefir grain. Selain mengandung bakteri lactobacilli dan bifidus, kefir juga kaya akan antioksidan.
Sauerkraut
Sauerkraut adalah hasil fermentasi dari kol (bisa juga dengan sayur lain). Sauerkraut kaya akan probiotik yang bisa membantu mengurangi alergi. Sauerkraut juga kaya akan Vitamin B, A, E, dan C.
Tempe
Makanan yang biasanya jadi menu sehari-hari di Indonesia ini juga kaya akan probiotik. Berasal dari fermentasi kacang kedelai, tempe mengandung vitamin B12. Termasuk sebagai makanan vegetarian, tempe juga bisa disajikan dengan digoreng sedikit, dipanggang, atau dimakan dengan salad.
Kimchi
Kimchi adalah Sauerkraut versi Asia. Kimchi adalah hasil fermentasi sawi atau sayuran lain, dan rasanya asin, asam, sekaligus pedas. Biasanya Kimchi disajikan dengan makanan-makanan lain khas Korea. Selain mengandung bakteri yang bermanfaat, Kimchi juga mengandung beta-carotene, kalsium, zat besi, dan vitamin A, C, B1, dan B2.
Tak semua orang boleh mengonsumsi produk probiotik
Secara keseluruhan, makanan dan minuman sumber probiotik adalah produk yang aman dikonsumsi oleh setiap orang. Akan tetapi, orang-orang dengan masalah sistem imunitas atau memiliki masalah kesehatan serius tidak dapat mengonsumsi produk probiotik. Konsultasikanlah terlebih dahulu apakah aman bagi Anda untuk mengonsumsi produk-produk probiotik.
Dalam beberapa kasus tertentu, beberapa efek samping saat mengonsumsi produk probiotik adalah sakit perut, diare, perut kembung dan bergas selama beberapa hari Anda mulai mengonsumsi produk probiotik. Terkadang, bisa juga makanan probiotik mengakibatkan alergi. Bila Anda mengalami hal-hal yang telah disebutkan ini, berhentilah mengonsumsi makanan probiotik dan periksa ke dokter untuk pengecekan lebih lanjut.
BACA JUGA:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar