8. Kondom yang bisa dimakan (edible condom)

Mungkin ini terkesan aneh, tetapi memang ada kondom yang bisa dimakan. Biasanya, kondom ini terdiri dari berbagai jenis rasa.
Namun, penggunaan kondom ini biasanya digunakan sebagai variasi saja, khususnya bagi Anda yang ingin mencoba hal baru.
Sayangnya, kondom ini biasanya tidak membantu Anda mencegah kehamilan, apalagi mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual seperti sifilis, gonorea, dan HIV/AIDS.
Jenis kondom berdasarkan bahannya
Selain jenis kondom yang disebutkan sebelumnya, macam-macam kondom juga dapat dibedakan berdasarkan bahan yang digunakannya.
Ya, ada beberapa jenis bahan yang bisa digunakan untuk membuat kondom, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Lateks

Salah satu bahan yang paling sering digunakan untuk membuat kondom adalah bahan lateks.
Lateks adalah bahan karet yang paling efektif untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit kelamin.
Kondom lateks terbuat dari getah pohon karet dan umumnya paling mahal daripada jenis kondom lain.
Namun, tidak semua orang bisa menggunakan kondom dengan bahan ini karena berisiko menimbulkan reaksi alergi.
Gejala dari alergi lateks ini biasanya menyebabkan penderitanya merasa gatal, sensasi terbakar, hingga ruam kemerahan.
Penggunaan kondom lateks biasanya hanya bisa digunakan dengan pelumas seks berbahan dasar air.
Pasalnya, produk lubrikan berbahan dasar minyak atau petroleum jelly dapat menyebabkan bahan lateks menipis, aus, dan rusak.
2. Poliuretan

Untuk Anda yang memiliki alergi lateks, direkomendasikan untuk menggunakan kondom poliuretan.
Kondom poliuretan adalah pengaman seks yang terbuat dari plastik sintetis, tidak berwarna, tidak berbau, lebih tipis, dan kuat.
Poliuretan juga tidak berpori sehingga memberikan perlindungan bagi pencegahan kehamilan dan penyakit kelamin menular.
Akan tetapi, kekurangan jenis bahan kondom poliuretan ini yakni tidak cukup elastis dibandingkan dengan bahan lateks.
Perbedaan jenis bahan kondom poliuretan dengan bahan lateks yakni dapat digunakan dengan produk lubrikan berbahan dasar air maupun minyak.
Di samping itu, bahan poliuretan juga menghasilkan panas yang bisa meningkatkan sensitivitas selama berhubungan seks.
Kondom dengan bahan ini juga tersedia untuk wanita dengan tambahan silikon dan telah diberi pelumas.
3. Lambskin

Jenis kondom yang berbahan dasar kulit domba merupakan salah satu kondom yang mengundang banyak pro dan kontra.
Pasalnya, kondom yang terbuat dari bahan alami ini dinilai tidak mengurangi nikmatnya bercinta dengan pasangan.
Sayangnya, penggunaan kondom yang terbuat dari kulit domba ini ternyata tidak dapat melindungi Anda dan pasangan dari penularan penyakit menular seksual.
Alasannya, pori-pori yang terdapat pada kulit domba tergolong cukup besar bagi virus.
Alhasil, virus-virus seperti HIV atau herpes tetap berisiko masuk atau menembus bahan kondom yang satu ini.
Selain itu, penggunaan jenis kondom yang terbuat dari bahan ini mungkin tidak akan seefektif bahan lain dalam mencegah kehamilan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar