Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Penyakit menular seksual atau infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit infeksi yang menyebar dari hubungan intim ataupun aktivitas seksual lain.
Penyakit atau infeksi menular seksual ini biasanya melibatkan mulut, anus, vagina, maupun penis.
Terdapat berbagai jenis STD (sexually transmitted diseases) yang sering dialami akibat seks berisiko seperti chlamydia, sifilis, herpes genital, dan infeksi HIV.
Kendati demikian, beberapa penyakit menular seksual terkadang bisa ditularkan bukan dari aktivitas seksual, melainkan dari ibu ke anak melalui kehamilan dan melahirkan normal maupun operasi caesar.
Selain itu, penyakit kelamin juga dapat menular melalui transfusi darah atau pemakaian jarum bersama.
Gejala utama dari IMS adalah luka, ruam, dan nyeri pada organ intim. Namun, penyakit kelamin tidak selalu menunjukkan gejala.
Anda bisa saja tertular penyakit ini dari seseorang yang terlihat benar-benar sehat dan tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi.
Penyakit menular seksual tergolong cukup umum, tetapi dalam beberapa kasus penyakit dapat menjadi lebih parah pada wanita daripada pria.
Jika wanita terkena penyakit kelamin dan hamil, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius bagi janin.
Penyakit kelamin bisa diatasi dengan mengurangi faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tergantung dari penyebab infeksinya, penyakit kelamin dapat memiliki berbagai tanda dan gejala.
Akan tetapi, gejala penyakit menular seksual tidak selalu muncul pada setiap orang.
Itu sebabnya, para pengidapnya mungkin tidak mengetahui kondisi tersebut sampai mereka mengalami komplikasi atau bahkan telah menularkannya pada pasangan.
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala yang mungkin menjadi tanda penyakit menular seksual adalah:
Penting diingat bahwa terdapat beberapa penyakit kelamin yang bisa “bersembunyi” karena tidak menunjukkan gejala selama beberapa waktu.
Hal ini diketahui dari 80-90% wanita dan lebih dari 50% pria penderita klamidia tidak memiliki gejala.
Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas.
Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.
Hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan atau skrining penyakit menular seksual jika dalam kondisi:
Setiap tubuh berfungsi berbeda satu sama lain.
Selalu diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik dalam situasi Anda.
Aktivitas seksual memainkan peran besar dalam menyebarkan berbagai jenis infeksi menular lainnya.
Meskipun begitu, tetap ada kemungkinan seseorang bisa terinfeksi penyakit kelamin tanpa melalui kontak seksual.
Dalam hal ini contohnya adalah infeksi akibat virus hepatitis B dan C, shigella, dan Giardia intestinalis.
Penyakit menular seksual bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit.
Ada lebih dari 20 jenis penyakit kelamin dengan penyebab yang berbeda.
Berikut adalah macam-macam penyakit menular seksual (STD) yang paling umum dialami beserta penyebabnya:
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri penyebab penyakit kelamin yakni Chlamydia trachomatis.
Klamidia adalah umum terjadi pada wanita di bawah 25 tahun.
Infeksi menular seksual akibat gonore disebabkan oleh bakteri Gonococcus atau Neisseria gonorrhoeae.
Infeksi ini sering kali tidak menimbulkan gejala apapun.
Penyakit kelamin ini disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus yang menginfeksi sistem kekebalan tubuh manusia.
Infeksi HIV bisa berkembang menjadi penyakit AIDS sehingga menimbulkan dampak yang lebih serius.
Infeksi HPV merupakan penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi virus.
Jenis IMS ini secara umum tidak menunjukkan gejala berarti sehingga sering kali tidak disadari.
Penyakit yang dikenal dengan sebutan raja singa ini terjadi akibat infeksi bakteri Treponema pallidum yang bisa hidup di mana saja dan menyebar dengan cepat.
Orang yang terinfeksi sifilis bisa tidak merasakan gejala apapun selama bertahun-tahun.
Penyakit seksual ini disebabkan oleh infeksi parasit Trichomonas vaginalis.
Trikomoniasis hampir tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun.
Jenis infeksi menular seksual (IMS) lainnya meliputi:
Siapapun yang aktif secara seksual berisiko terpapar penyakit menular seksual atau penyakit kelamin.
Berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit kelamin tersebut:
Penetrasi vaginal atau anal dari pasangan yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom meningkatkan risiko penyakit menular seksual (STD).
Penggunaan kondom yang tidak benar juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi menular seksual (STD).
Seks oral bisa menyebabkan STD walau risikonya lebih kecil. Infeksi tersebut dapat menyebar jika Anda tidak menggunakan kondom.
Semakin banyak orang yang melakukan hubungan seksual bebas dengan Anda, risiko terkena penyakit seksual akan semakin tinggi.
Pernah mengidap penyakit kelamin membuat memungkinkan Anda terkena lagi.
Mengalami pemerkosaan atau pelecehan seksual merupakan hal yang sulit.
Namun, penting bagi Anda untuk segera memeriksakan kondisi pada dokter.
Anda mungkin akan menerima perawatan dan dukungan emosional.
Penyalahgunaan zat dapat membuat Anda melakukan perilaku berisiko yang mengakibatkan penularan penyakit kelamin.
Berbagi jarum suntik dapat menyebarkan banyak infeksi serius, termasuk HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
Setengah dari pengidap penyakit infeksi menular seksual (IMS) berusia di antara 15-24 tahun.
Jika riwayat seks serta tanda dan gejala saat ini menunjukkan bahwa Anda memiliki penyakit menular seksual, beberapa tes laboratorium mampu mengidentifikasi penyebab dan mendeteksi penyakit:
Tes darah bisa memastikan diagnosis HIV atau tahap akhir sifilis.
Beberapa STD dapat dipastikan dengan sampel urin.
Bila terdapat luka di daerah kelamin, tes cairan dan sampel dari luka mungkin dilakukan untuk mendiagnosis jenis infeksi menular seksual.
Cairan yang keluar dari saluran uretra (saluran kemih) juga bisa digunakan dalam beberapa kasus.
Tes laboratorium materi dari luka atau cairan dari daerah kelamin berguna untuk mendiagnosis sejumlah penyakit STD.
Informasi yang dijabarkan bukan pengganti bagi nasihat medis. SELALU konsultasi ke dokter Anda.
Perawatan yang direkomendasikan untuk menangani penyakit kelamin bervariasi, tergantung dari jenis STD yang Anda idap.
Penting bagi Anda dan pasangan seksual Anda melakukan pengobatan hingga tuntas.
Jika tidak, Anda dapat menularkan infeksi terus-menerus kepada pasangan seksual Anda.
Berdasarkan penyebabnya, berikut adalah pengobatan yang dapat mengatasi penyakit menular seksual:
Antibiotik bisa diandalkan dalam mengobati infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri.
Penyakit tersebut termasuk gonore, klamidia, sifilis, dan trikomoniasis.
Sekali Anda memulai perawatan dengan antibiotik, penting untuk mengikuti anjuran yang diberikan dokter.
Jenis antibiotik yang biasa diresepkan untuk penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri adalah:
Sebagai tambahan, penting untuk tidak melakukan hubungan seksual hingga 7 hari setelah Anda menyelesaikan perawatan antibiotik dan luka sudah sembuh.
Selain itu, para ahli juga menyarankan para wanita untuk melakukan pemeriksaan ulang seusai pengobatan karena mereka punya risiko tinggi untuk kembali terinfeksi.
Antibiotik tidak dapat mengatasi penyakit kelamin atau infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh virus.
Beberapa infeksi virus memang tidak ada obatnya, tetapi beberapa di antaranya dapat hilang dengan sendirinya.
Jika Anda mengidap herpes dan HIV, Anda akan diresepkan obat antivirus.
Kemungkinan kambuhnya gejala herpes akan lebih kecil jika Anda melakukan terapi secara teratur dengan obat antivirus.
Untuk herpes jenis antivirus yang biasa digunakan adalah:
Sementara untuk HIV, Anda akan diberikan pengobatan antiretroviral (ARV) seperti:
Obat antivirus dapat mencegah infeksi HIV selama bertahun-tahun.
Namun, Anda masih mungkin membawa virus dan menularkannya ke orang lain.
Semakin cepat Anda memulai perawatan, semakin efektif pengobatan itu.
Jumlah virus dalam tubuh Anda dapat berkurang hingga sulit terdeteksi.
Jika Anda memiliki penyakit kelamin atau penyakit menular seksual, tanyakan kepada dokter Anda kapan tes perlu dilakukan setelah perawatan.
Pemeriksaan ulang dapat memastikan bahwa pengobatan berhasil dan infeksi tidak lagi terdeteksi.
Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin membantu mengatasi penyakit menular seksual:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar