Apa saja pilihan pengobatan secara medis untuk mengatasi keputihan?
Pada dasarnya, pilihan obat dan pengobatan untuk mengatasi kondisi ini akan bergantung pada penyebabnya.
Oleh karena itu, selalu konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan obat atau pengobatan yang tepat.
Namun, secara umum, berikut adalah beberapa pilihan perawatan secara medis yang mungkin dokter berikan untuk mengatasi leukorrhea.
1. Obat antijamur
Jika disebabkan oleh infeksi jamur, maka obat antijamur adalah pilihan terbaik untuk mengatasi kondisi ini.
Biasanya, obat antijamur tersedia dalam bentuk krim, gel, atau supositoria yang dimasukkan lewat vagina atau uretra. Misalnya, terconazole atau miconazole.
Fluconazole juga mungkin akan dokter berikan. Ini merupakan obat antijamur yang diminum yang umumnya diresepkan untuk mengobati infeksi yang parah.
2. Antibiotik
Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, penggunaan obat antibiotik krim atau oral bisa membantu mengatasi cairan vagina yang keluar berlebihan dan berbau.
Obat ini biasanya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah beberapa obat keputihan karena infeksi bakteri vagina yang biasanya diresepkan oleh dokter.
3. Pengobatan kanker
Pada kasus yang jarang, keputihan abnormal juga bisa menjadi tanda dari kanker serviks. Pada kondisi ini, pengobatan kanker merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi keputihan Anda.
Adapun pengobatan untuk mengatasi kanker serviks beragam, tergantung pada jenis, ukuran, dan penyebaran kanker serta kondisi Anda secara menyeluruh.
Pengobatan yang umum diberikan bisa berupa prosedur operasi, kemoterapi, radioterapi, atau terapi target.
Bagaimana cara mencegah keputihan?

Keputihan yang normal tidak bisa dicegah karena merupakan salah satu proses alami tubuh.
Namun, untuk leukorrhea abnormal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah keputihan yang abnormal.
- Menjaga kebersihan vagina dengan membersihkannya secara teratur dan lembut dengan air hangat.
- Keringkan vagina setiap Anda habis membersihkannya dengan handuk yang bersih.
- Mencuci vagina dengan gerakan dari depan ke belakang agar bakteri anus tidak masuk dan menginfeksi vagina.
- Menggunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat.
- Hindari menggunakan pakaian, terutama celana, yang ketat untuk waktu yang lama.
- Tidak melakukan douching karena bisa menghancurkan bakteri baik pencegah infeksi vagina.
- Gunakan detergen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian Anda. Selain itu, pastikan Anda membilas pakaian sampai benar-benar bersih.
- Hindari penggunaan tisu dengan pewangi, sabun wangi, atau bedak pada vagina karena bisa mengiritasi kulit dan mengganggu keseimbangan bakteri alami dalam vagina.
- Melakukan tes skrining kesehatan wanita secara rutin, seperti pap smear untuk deteksi kanker serviks.
- Melakukan seks aman dengan menggunakan kondom dan setia pada satu pasangan seksual.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar