backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

12 Gejala Kanker yang Perlu Anda Waspadai Sedini Mungkin

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 18/03/2022

    12 Gejala Kanker yang Perlu Anda Waspadai Sedini Mungkin

    Tumor ganas atau kanker menjadi penyebab kematian kedua terbanyak di dunia. Penyakit ini terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal yang menyerang siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Tahukah Anda apa saja gejala umum penyakit kanker yang perlu segera diperiksakan ke rumah sakit? Yuk, pelajari lebih dalam pada ulasan berikut ini.

    Tanda dan gejala umum penyakit kanker

    Terdapat berbagai jenis kanker, tergantung sel tubuh mana yang mengalami kerusakan. 

    Setiap jenis penyakit kanker bisa menimbulkan gejala yang berbeda. Itulah sebabnya, ciri-ciri orang terkena penyakit kanker sangat beragam.

    Sebagian kasus kanker bahkan tidak menunjukkan gejala hingga stadium lanjut atau saat kondisi sudah parah.

    Meski begitu, ada sejumlah gejala kanker yang umum yang dirasakan orang yang terkena penyakit kanker. Berikut berbagai gejala yang bisa Anda kenali.

    1. Berat badan turun drastis tanpa sebab

    berat badan naik menopause

    Turunnya berat badan tanpa penyebab yang jelas, misalnya yang terjadi saat Anda tidak sedang diet, bisa menjadi salah satu gejala umum dari penyakit kanker. 

    Menurut Cancer Research UK, sekitar 60 dari 100 orang dengan penyakit kanker mengalami kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.

    Penurunan berat badan umumnya terjadi pada orang yang terkena kanker esofagus, kanker perut, kanker pankreas, atau organ lain yang berada pada saluran cerna atas.

    Selain itu, orang yang terkena kanker tulang cenderung punya tubuh yang mudah lelah dan berat badannya turun tanpa alasan yang jelas.

    2. Demam

    Demam menjadi ciri-ciri lain dari kanker yang perlu Anda waspadai. Pada orang dengan kanker darah, seperti leukemia atau limfoma (kanker kelenjar getah bening), demam sering kali menjadi gejala awal.

    Akan tetapi, demam juga bisa menjadi pertanda bahwa sel kanker mulai menyebar ke jaringan lain di sekitarnya pada sejumlah jenis kanker yang lain. 

    Gejala umum tumor ganas ini kemungkinan muncul dan menghilang, tetapi bersifat persisten alias berlangsung dalam jangka panjang.

    3. Tubuh terasa lelah

    Gejala kelelahan umumnya muncul saat sel kanker mulai tumbuh dan menyebar. Akan tetapi, pada pasien leukemia, hal ini bisa menandakan gejala awal penyakit.

    Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa jenis kanker merangsang pelepasan protein yang disebut sitokin. Protein inilah yang membuat tubuh Anda mengalami kelelahan. 

    Kelelahan juga bisa disebabkan oleh sel kanker yang melemahkan otot, mengubah kinerja hormon, dan mengurangi fungsi organ tubuh sehingga memakan lebih banyak energi.

    Selain akibat dari gejala itu sendiri, kelelahan parah juga bisa terjadi karena efek samping pengobatan kanker, seperti kemoterapi dan radioterapi.

    4. Rasa nyeri pada tubuh

    Rasa nyeri kemungkinan besar menjadi ciri-ciri penyakit kanker tulang atau kanker testis, terutama pada bagian tubuh yang terdampak.

    Pada kasus kanker ovarium atau kanker kolorektal, nyeri punggung juga menandakan bahwa sel-sel kanker telah bermetastasis atau menyebar ke jaringan sehat lainnya.

    Sementara itu, pada orang yang mengalami kanker otak, terdapat rasa nyeri pada area sekitar kepala yang umumnya tidak kunjung sembuh. 

    Kondisi ini mungkin membaik setelah minum obat pereda nyeri, tetapi bisa terus kambuh kembali.

    5. Pembengkakan kelenjar getah bening

    Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia yang membantu melawan infeksi.

    Saat terjadi infeksi, kelenjar getah bening akan membengkak. Begitu pun ketika tubuh “diserang” oleh pertumbuhan sel kanker yang abnormal.

    Oleh karena itu, pembengkakan kelenjar getah bening baik pada leher, ketiak, atau selangkangan, perlu Anda waspadai.

    Pembengkakan pada kelenjar-kelenjar tersebut bisa menjadi tanda atau gejala kanker, terutama pada kanker getah bening atau limfoma.

    6. Batuk berdarah

    Orang yang terkena kanker paru umumnya akan mengalami batuk yang tidak hilang atau makin memburuk dari waktu ke waktu. Terkadang, batuk juga bisa disertai darah.

    Kondisi yang Anda alami juga bisa terjadi disertai dengan ketidaknyamanan atau nyeri dada.

    Gejala yang serupa juga bisa dialami orang dengan kanker tenggorokan, terutama dalam bentuk masalah pernapasan seperti suara serak dan radang tenggorokan.

    7. Kesulitan menelan

    limfoma Hodgkin

    Ciri-ciri kanker esofagus atau kerongkongan yang paling umum yakni kesulitan menelan. Hal ini lantaran kerongkongan merupakan jalur masuk makanan ke kerongkongan.

    Gejala yang Anda alami mungkin sesekali saja muncul. Namun, seiring waktu gejala bisa memburuk karena saluran kerongkongan menyempit akibat kanker.

    Hal inilah yang nantinya membuat Anda kurang nafsu makan sehingga membuat berat badan turun secara drastis.

    8. Gangguan pencernaan

    Gangguan pencernaan yang kerap Anda alami, misalnya mulas, mual, dan muntah, mungkin bisa menjadi salah satu gejala awal dari kanker lambung.

    Tidak hanya itu, gejala lain seperti perut yang cepat kenyang meski baru makan sedikit, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan juga perlu Anda waspadai.

    Sementara pada kanker kolorektal yang menyerang usus besar dan rektum, ciri khasnya antara lain sembelit, diare, atau feses berdarah yang berkepanjangan.

    9. Kebiasaan buang air kecil berubah

    Kebiasaan buang air ini yang berubah menjadi lebih sering atau jarang dari biasanya bisa disebabkan oleh kanker kandung kemih.

    Jenis kanker yang lain, seperti kanker ginjal, juga bisa menimbulkan rasa nyeri dan adanya darah pada urine saat Anda buang air kecil.

    Sementara itu, pria dengan kanker prostat akan lebih sering buang air kecil pada malam hari. Anda mungkin juga membutuhkan waktu lama untuk mengeluarkan urine.

    10. Perubahan warna kulit

    kanker kulit melanoma

    Kanker yang menyerang sel kulit juga bisa menimbulkan perubahan warna kulit. Gejala kanker ini dapat Anda lihat dan amati dengan mata telanjang. 

    Perubahan kulit biasanya ditunjukkan dengan warna kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi), kulit dan mata kekuningan (jaundice), kulit kemerahan, dan rasa gatal tanpa sebab yang jelas.

    Penyakit kanker kulit juga bisa menimbulkan gejala berupa luka yang tidak sembuh. Jenis kanker ini juga menimbulkan leukoplakia, yakni bercak putih yang terkait dengan kanker mulut.

    Luka yang tak kunjung sembuh pada alat kelamin juga menunjukkan gejala dari kanker penis maupun kanker vagina.

    11. Benjolan atau tanda lain pada kulit

    Timbulnya benjolan kulit menjadi ciri-ciri kanker kulit yang paling khas. Benjolan ini muncul akibat sel-sel yang membelah tanpa terkendali dan mengalami penumpukan.

    Tahi lalat yang tidak normal juga bisa menjadi gejala kanker kulit. Awalnya, bintik hitam ini berukuran kecil, tetapi seiring waktu berubah bentuknya berubah, membesar, kemerahan, dan terasa nyeri.

    Selain itu, benjolan payudara juga menjadi gejala khas kanker payudara pada wanita dan pria. 

    Benjolan yang muncul pada area sekitar vulva (bagian luar vagina) juga bisa menjadi pertanda dari kanker vagina.

    12. Perdarahan tidak lazim di luar menstruasi

    Para wanita harus berhati-hati bila mengalami perdarahan yang tidak biasa, terutama yang terjadi di luar siklus menstruasi dan disertai rasa nyeri parah. 

    Pasalnya, ini bisa menjadi ciri-ciri dari kanker endometrium dan kanker serviks (leher rahim).

    Gejala tersebut akan membuat siklus menstruasi jadi berantakan atau tidak normal. Jika Anda mengalaminya, cobalah untuk mengecek siklus menstruasi dengan kalkulator masa subur.

    Perdarahan yang terjadi pascamenopause juga perlu diwaspadai. Selain itu, keluarnya cairan keputihan dan berbau tidak sedap juga bisa menjadi gejala kanker serviks dan vagina.

    Deteksi dini dan diagnosis penyakit kanker

    Dokter mendiagnosis bronkiektasis

    Apabila Anda mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai penyakit kanker, sebaiknya segera periksakan diri ke rumah sakit. 

    Dokter akan meminta Anda untuk menjalani tes kanker demi menegakkan diagnosis.

    Selain untuk mendiagnosis penyakit, tes medis ini juga bertujuan untuk deteksi dini pada orang-orang yang berisiko tinggi mengalami kanker.

    Beerikut beberapa tes kesehatan yang direkomendasikan.

    • Pemeriksaan fisik: pemeriksaan dengan melihat gejala dan riwayat kesehatan pribadi maupun keluarga terkait risiko penyakit kanker.
    • Tes laboratorium: pemeriksaan melalui tes darah untuk melihat nilai-nilai pengukuran yang tidak normal.
    • Tes pencitraan: serangkaian pemeriksaan, seperti USG, MRI, CT scan, dan PET scan untuk melihat bagian dalam tubuh guna menentukan letak dan ukuran tumor.
    • Biopsi: prosedur pengambilan sampel jaringan yang dicurigai sebagai sel kanker di dalam tubuh untuk dicek kembali di laboratorium.

    Setelah didiagnosis kanker, sangat wajar jika Anda merasa sedih dan kecewa dengan hasil tersebut.

    Tidak apa bila Anda butuh waktu untuk menerima diagnosis dari dokter. Akan tetapi, jangan sampai hal ini terus berlarut dan mengganggu kesehatan Anda.

    Beberapa upaya awal yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi kanker yakni memperbanyak wawasan tentang penyakit terkait, mencari dukungan, menjaga kesehatan, dan membangun harapan hidup untuk memotivasi diri saat menjalani pengobatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Klinik Chika Medika


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 18/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan