Seperti apa proses biopsi itu?

Prosedur medis ini biasanya disertai dengan tindakan anestesi alias bius, sehingga Anda tak perlu takut untuk merasakan sakit. Selain itu, prosedur tersebut termasuk prosedur medis yang ringan dan tak memerlukan.
Jenis biopsi jarum biasanya hanya perlu menggunakan bius lokal saja. sementara bila tindakan tersebut mengharuskan tim medis mengambil jaringan di organ tubuh yang paling dalam, maka bius yang dilakukan adalah bius umum/total.
Proses biopsi yang akan dijalani, bergantung dengan jenis biopsi yang dipilih. Dilansir dari laman Mayo Clinic, ada beberapa tipe biopsi yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit kanker, yaitu:
1. Biopsi sumsum tulang
Biopsi sumsum tulang adalah prosedur memasukkan sebuah jarum ke sumsum tulang dan menyedot cairan atau jaringan. Jenis biopsi ini biasanya dilakukan ketika dokter mencurigai kemungkinan adanya kanker darah, seperti leukemia, limfoma, multiple myeloma, atau kanker yang berasal atau menuju ke sumsum tulang.
2. Biopsi endoskopi
Pada biopsi endoskopi, dokter akan menggunakan tabung tipis fleksibel (endoskop) yang dilengkapi cahaya dan pemotong. Alat ini dimasukkan ke dalam tubuh untuk mengambil sedikit jaringan yang dicurigai sebagai kanker untuk sampel.
Biasanya, endoskop dimasukkan lewat mulut, rektum, saluran kemih, atau sayatan kecil di kulit area kanker berada. Contoh prosedur biopsi endoskopi termasuk sistoskopi yaitu untuk mengumpulkan jaringan dari dalam kandung kemih, bronkoskopi untuk mendapatkan jaringan dari dalam paru, dan kolonoskopi untuk mengumpulkan jaringan dari dalam usus besar Anda.
3. Biopsi jarum
Biopsi jarum biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya kanker pada benjolan payudara atau pembengkakan di kelenjar getah bening. Berbagai metode dalam penerapan biopsi jarum yang biasanya digunakan adalah:
- Menggunakan jarum halus, panjang, dan tipis untuk mengeluarkan cairan dan sel untuk dianalisis.
- Menggunakan jarum inti yang ukurannya lebih besar dengan ujung pemotong yang nantinya berfungsi untuk menarik dan memotong jaringan dari area tertentu.
- Menggunakan bantuan vakum (alat hisap) agar jumlah cairan dan sel lebih banyak dan dipisahkan dengan sebuah jarum.
- Menggunakan bantuan tes pencitraan, seperti CT scan, USG, MRI, dan sinar X-ray dengan jarum.
Berapa lama biopsi dilakukan dan hasilnya didapat?

Mengutip dari UCSF Health, lama waktu biopsi yang menggunakan jarum halus atau needle biopsy adalah sekitar 10-15 menit. Namun, lama waktu biopsi tumor tersebut bisa bervariasi dan tidak selalu sama antara jenis yang satu dan lainnya.
Pada operasi biopsi atau surgical biopsy, biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama ketimbang needle biopsy. Begitu pula dengan jenis biopsi lainnya yang memakan waktu berbeda-beda tergantung tingkat kesulitannya.
Hasil biopsi umumnya bisa Anda dapatkan dalam 2-3 hari setelah prosedur dilakukan. Hasil yang memerlukan analisis yang lebih rumit dapat memakan waktu 7 hingga 10 hari.
Seperti apa persiapan biopsi?

Sebelum Anda menjalani biopsi tumor, ada berbagai hal yang Anda perhatikan. Ini dilakukan untuk menghindari berbagai efek samping yang tidak inginkan. Persiapan biopsi yang perlu Anda ikuti adalah:
- Sudah mendiskusikan riwayat penyakit sekaligus obat atau suplemen yang sedang diminum.
- Tidak minum obat yang dapat mengencerkan darah, seperti ibuprofen atau naproxen setidaknya seminggu sebelum prosedur dilakukan.
- Anda mungkin diminta untuk melakukan puasa dalam 6- 8 jam sebelum biopsi dilakukan.
- Mengenakan pakaian yang longgar dan melepas perhiasan.
Setelah biopsi dilakukan, Anda harus beristirahat total selama 2 hari dan dilarang untuk melakukan aktivitas berat. Biopsi adalah prosedur yang cukup aman dan jarang menimbulkan efek samping, seperti perdarahan, infeksi, kerusakan jaringan, atau mati rasa. Jika Anda mengalami efek samping tersebut, segera ke dokter.
Anda bisa mendapatkan layanan biopsi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, termasuk rumah sakit khusus kanker. Cari fasilitas kesehatan terdekat dari lokasi Anda dan booking layanannya melalui Hello Sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar