Sel-sel kanker dapat memengaruhi bagian tubuh mana saja, termasuk sel darah. Salah satu jenis kanker darah yang cukup umum terjadi yakni limfoma. Kenali secara lebih mendalam mengenai penyakit kanker ini melalui pembahasan di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Sel-sel kanker dapat memengaruhi bagian tubuh mana saja, termasuk sel darah. Salah satu jenis kanker darah yang cukup umum terjadi yakni limfoma. Kenali secara lebih mendalam mengenai penyakit kanker ini melalui pembahasan di bawah ini.
Limfoma atau kanker getah bening adalah jenis kanker darah yang berkembang pada sel darah putih (limfosit).
Limfosit merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan besar dalam melindungi tubuh dari infeksi atau penyakit.
Sel limfosit tersebar dalam sistem limfatik yang berada di seluruh bagian tubuh. Sistem limfatik ini meliputi kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, dan kelenjar timus.
Penyakit kanker ini terjadi saat limfosit berkembang secara tidak terkendali. Sel-sel abnormal ini bisa menumpuk pada kelenjar getah bening mana pun, tetapi paling sering pada bagian ketiak, leher, atau selangkangan.
Selain itu, sel abnormal pun bisa berkembang dan menyebar ke seluruh sistem limfatik. Kondisi sel kanker yang sudah ganas ini disebut limfoma maligna.
Limfoma atau lymphona adalah jenis kanker yang tergolong langka. Namun, jenis kanker darah ini lebih umum dibandingkan dengan leukemia dan multiple myeloma.
Dilansir dari American Society of Hematology, sekitar setengah kasus kanker darah yang terjadi setiap tahun adalah limfoma.
Kanker ini paling sering terjadi pada orang berusia lanjut, terutama di atas 55 tahun. Pria pada umumnya lebih berisiko terkena lymphona daripada wanita.
Kanker getah bening terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
Pengidap Hodgkin’s lymphoma memiliki sel kanker berbahaya yang berkembang di tubuhnya, yaitu sel Reed-Sternberg (RS). Sementara pengidap tipe non-Hodgkin’s lymphoma tidak memiliki sel tersebut.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing jenisnya.
Kanker getah bening tipe Hodgkin umumnya terjadi pada sel limfosit B. Beberapa subtipe dari lymphoma ini adalah sebagai berikut.
Jenis kanker ini lebih umum daripada tipe Hodgkin. Limfoma non-Hodgkin mungkin terjadi di sel limfosit B atau sel limfosit T, serta bisa berkembang dan menyebar secara lambat atau cepat.
Beberapa subtipe pada tipe non-Hodgkin ini termasuk diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL), Burkitt’s lymphoma, atau follicular lymphoma.
Setiap jenis kanker getah bening, baik itu Hodgkin atau non-Hodgkin, dapat menimbulkan tanda dan gejala yang berbeda.
Namun, secara umum, beberapa tanda dan gejala limfoma adalah sebagai berikut.
Ada beberapa gejala lymphoma lain yang mungkin terjadi, meski sangat jarang. Gejala tersebut berupa kejang, pusing, kaki dan lengan terasa lemah, atau nyeri pada bagian tubuh tertentu.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda merasa khawatir terhadap gejala tertentu, konsultasikan dengan dokter.
Mutasi genetik dan kerusakan pada sel limfosit adalah penyebab limfoma. Pada kondisi normal, sel-sel tubuh, termasuk limfosit, akan berkembang dan mati dalam kecepatan tertentu.
Namun, bila terjadi mutasi, limfosit berkembang dan terus hidup secara tidak terkendali. Sel-sel yang rusak ini akan menumpuk dan membentuk kanker.
Sel-sel limfosit yang berkembang secara abnormal akan menumpuk pada kelenjar getah bening sehingga terjadilah pembengkakan.
Selain itu, penumpukan sel-sel limfosit abnormal ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Hingga saat ini, penyebab pasti dari mutasi sel-sel pada limfoma belum diketahui. Meski begitu, beberapa faktor dianggap dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.
Limfoma atau kanker kelenjar getah bening merupakan salah satu jenis kanker yang bisa terjadi pada hampir semua orang, tidak memandang kelompok usia atau golongan ras.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit kanker ini adalah sebagai berikut.
Dokter akan menanyakan tentang gejala yang Anda alami, kapan pertama kali Anda merasakan gejala, atau bila ada anggota keluarga Anda yang mengidap kanker.
Setelahnya, dokter akan melakukan serangkaian tes berikut ini.
Limfoma adalah jenis kanker yang dapat diobati dan diatasi. Namun, perlu dipahami bahwa hal ini tergantung pada stadium kanker getah bening dan jenis kanker yang dialami.
Tujuan pengobatan adalah menghancurkan sebanyak mungkin sel-sel kanker yang terdapat di dalam tubuh serta mencegah kembalinya sel-sel kanker tersebut.
Berikut adalah beberapa pengobatan kanker limfoma yang umumnya direkomendasikan dokter.
Beberapa sel kanker berkembang dengan lambat dan tidak menimbulkan gejala. Dalam kondisi ini, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pengawasan aktif dan menjalani tes secara berkala.
Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan, baik langsung ke pembuluh darah atau diminum sebagai obat oral, untuk membunuh sel-sel kanker.
Terapi radiasi atau radioterapi dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker dengan menggunakan energi berkekuatan tinggi, seperti sinar-X (X-ray) dan proton.
Dokter bedah akan mengambil sel-sel induk dari sumsum tulang yang sehat untuk mengganti sel sumsum tulang yang terkena kanker. Sel-sel induk tersebut bisa berasal dari tubuh Anda sendiri maupun donor.
Transplantasi sel induk sumsum tulang ini dikombinasikan dengan kemoterapi serta radioterapi.
Beberapa pengobatan lain, seperti terapi target atau imunoterapi, mungkin juga akan diberikan dokter, tergantung pada kondisi masing-masing pasien.
Konsultasikan selalu dengan dokter untuk mengetahui jenis pengobatan yang tepat bagi Anda.
Untuk mendukung pengobatan kanker, dokter akan menganjurkan perubahan gaya hidup, seperti dengan pola makan sehat, rutin olahraga, dan berhenti merokok.
Anda mungkin diperbolehkan melakukan terapi alternatif, seperti relaksasi, meditasi, akupunktur, dan pijat, untuk mengurangi efek samping kemoterapi atau radioterapi.
Karena penyebabnya tidak diketahui pasti, tidak ada pula cara pasti untuk mencegah penyakit ini.
Akan tetapi, Anda bisa melakukan beberapa langkah sederhana di bawah ini untuk menurunkan risiko dan mencegah kanker getah bening.
Apabila Anda memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter untuk lebih mendapatkan solusi terbaik sesuai kondisi yang Anda alami.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar