backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Limfoma (Kanker Getah Bening)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 10/02/2024

Limfoma (Kanker Getah Bening)

Sel-sel kanker dapat memengaruhi bagian tubuh mana saja, termasuk sel darah. Salah satu jenis kanker darah yang cukup umum terjadi yakni limfoma. Kenali secara lebih mendalam mengenai penyakit kanker ini melalui pembahasan di bawah ini.

Apa itu limfoma?

Limfoma atau kanker getah bening adalah jenis kanker darah yang berkembang pada sel darah putih (limfosit). 

Limfosit merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan besar dalam melindungi tubuh dari infeksi atau penyakit.

Sel limfosit tersebar dalam sistem limfatik yang berada di seluruh bagian tubuh. Sistem limfatik ini meliputi kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, dan kelenjar timus.

Penyakit kanker ini terjadi saat limfosit berkembang secara tidak terkendali. Sel-sel abnormal ini bisa menumpuk pada kelenjar getah bening mana pun, tetapi paling sering pada bagian ketiak, leher, atau selangkangan.

Selain itu, sel abnormal pun bisa berkembang dan menyebar ke seluruh sistem limfatik. Kondisi sel kanker yang sudah ganas ini disebut limfoma maligna.

Limfoma atau lymphona adalah jenis kanker yang tergolong langka. Namun, jenis kanker darah ini lebih umum dibandingkan dengan leukemia dan multiple myeloma.

Dilansir dari American Society of Hematology, sekitar setengah kasus kanker darah yang terjadi setiap tahun adalah limfoma.

Kanker ini paling sering terjadi pada orang berusia lanjut, terutama di atas 55 tahun. Pria pada umumnya lebih berisiko terkena lymphona daripada wanita.

Apakah limfoma bisa disembuhkan?

Beberapa jenis limfoma bisa diatasi dan mencapai remisi total, yaitu kondisi ketika gejala tidak timbul dan tidak lagi ditemukan sel kanker pada tubuh pasien. Pada kondisi ini, kemungkinan kembalinya sel kanker tergolong sangat kecil.

Macam-macam limfoma

perbedaan tb kelenjar dan limfoma

Kanker getah bening terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.

Pengidap Hodgkin’s lymphoma memiliki sel kanker berbahaya yang berkembang di tubuhnya, yaitu sel Reed-Sternberg (RS). Sementara pengidap tipe non-Hodgkin’s lymphoma tidak memiliki sel tersebut.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing jenisnya.

1. Limfoma Hodgkin

Kanker getah bening tipe Hodgkin umumnya terjadi pada sel limfosit B. Beberapa subtipe dari lymphoma ini adalah sebagai berikut.

  • Lymphocyte-depleted Hodgkin’s lymphoma.
  • Lymphocyte-rich Hodgkin’s lymphoma.
  • Mixed cellularity Hodgkin’s lymphoma.
  • Nodular sclerosis Hodgkin’s lymphoma.
  • Nodular lymphocyte-predominant Hodgkin’s lymphoma.

2. Limfoma non-Hodgkin

Jenis kanker ini lebih umum daripada tipe Hodgkin. Limfoma non-Hodgkin mungkin terjadi di sel limfosit B atau sel limfosit T, serta bisa berkembang dan menyebar secara lambat atau cepat.

Beberapa subtipe pada tipe non-Hodgkin ini termasuk diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL), Burkitt’s lymphoma, atau follicular lymphoma. 

Tanda dan gejala limfoma

Setiap jenis kanker getah bening, baik itu Hodgkin atau non-Hodgkin, dapat menimbulkan tanda dan gejala yang berbeda. 

Namun, secara umum, beberapa tanda dan gejala limfoma adalah sebagai berikut.

  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak, atau selangkangan.
  • Benjolan pada kelenjar getah bening yang tidak nyeri.
  • Kelelahan terus-menerus.
  • Demam.
  • Berkeringat pada malam hari.
  • Batuk atau sesak napas.
  • Kulit gatal-gatal.
  • Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas.
  • Bengkak atau perasaan kenyang, terutama bila sel kanker memengaruhi bagian perut.

Ada beberapa gejala lymphoma lain yang mungkin terjadi, meski sangat jarang. Gejala tersebut berupa kejang, pusing, kaki dan lengan terasa lemah, atau nyeri pada bagian tubuh tertentu.

Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda merasa khawatir terhadap gejala tertentu, konsultasikan dengan dokter.

Penyebab limfoma

Mutasi genetik dan kerusakan pada sel limfosit adalah penyebab limfoma. Pada kondisi normal, sel-sel tubuh, termasuk limfosit, akan berkembang dan mati dalam kecepatan tertentu.

Namun, bila terjadi mutasi, limfosit berkembang dan terus hidup secara tidak terkendali. Sel-sel yang rusak ini akan menumpuk dan membentuk kanker.

Sel-sel limfosit yang berkembang secara abnormal akan menumpuk pada kelenjar getah bening sehingga terjadilah pembengkakan. 

Selain itu, penumpukan sel-sel limfosit abnormal ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Hingga saat ini, penyebab pasti dari mutasi sel-sel pada limfoma belum diketahui. Meski begitu, beberapa faktor dianggap dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.

Faktor risiko limfoma

Limfoma atau kanker kelenjar getah bening merupakan salah satu jenis kanker yang bisa terjadi pada hampir semua orang, tidak memandang kelompok usia atau golongan ras.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit kanker ini adalah sebagai berikut.

  • Berjenis kelamin pria dan berusia di atas 55 tahun.
  • Memiliki anggota keluarga yang pernah atau sedang mengalami kanker getah bening.
  • Memiliki riwayat gangguan yang mengganggu fungsi imun, seperti HIV/AIDS, sindrom Sjögren, lupus, penyakit celiac, dan rheumatoid arthritis.
  • Mengalami infeksi virus, seperti Epstein-Barr, hepatitis C, atau virus herpes HHV-8.
  • Pola hidup yang buruk, seperti merokok, kurang olahraga, obesitas, dan terlalu sering mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jahat tinggi.
  • Paparan bahan kimia berbahaya dari lingkungan, seperti pestisida.

Diagnosis limfoma

Dokter akan menanyakan tentang gejala yang Anda alami, kapan pertama kali Anda merasakan gejala, atau bila ada anggota keluarga Anda yang mengidap kanker.

Setelahnya, dokter akan melakukan serangkaian tes berikut ini.

  • Pemeriksaan fisik: mengecek pembengkakan kelenjar getah bening pada pada leher, ketiak, dan selangkangan, serta pembengkakan limpa atau hati.
  • Biopsi kelenjar getah bening: mengambil semua atau sebagian kelenjar getah bening dengan jarum untuk diperiksa apakah ada sel kanker dalam sampel tersebut.
  • Biopsi sumsum tulang: mengambil sampel sumsum tulang pasien untuk diperiksa dan dianalisis apakah terdapat sel limfoma di dalamnya.
  • Tes pencitraan: melakukan pemeriksaan, seperti CT scan, MRI scan, atau PET scan, untuk mencari tanda penyebaran sel kanker ke area lain dalam tubuh.
  • Tes darah: memeriksa sampel darah untuk menghitung komponen dalam darah.

Pengobatan limfoma

obat kemoterapi kanker

Limfoma adalah jenis kanker yang dapat diobati dan diatasi. Namun, perlu dipahami bahwa hal ini tergantung pada stadium kanker getah bening dan jenis kanker yang dialami. 

Tujuan pengobatan adalah menghancurkan sebanyak mungkin sel-sel kanker yang terdapat di dalam tubuh serta mencegah kembalinya sel-sel kanker tersebut.

Berikut adalah beberapa pengobatan kanker limfoma yang umumnya direkomendasikan dokter.

1. Pengawasan aktif

Beberapa sel kanker berkembang dengan lambat dan tidak menimbulkan gejala. Dalam kondisi ini, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pengawasan aktif dan menjalani tes secara berkala.

2. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan, baik langsung ke pembuluh darah atau diminum sebagai obat oral, untuk membunuh sel-sel kanker.

3. Terapi radiasi

Terapi radiasi atau radioterapi dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker dengan menggunakan energi berkekuatan tinggi, seperti sinar-X (X-ray) dan proton.

4. Transplantasi sumsum tulang

Dokter bedah akan mengambil sel-sel induk dari sumsum tulang yang sehat untuk mengganti sel sumsum tulang yang terkena kanker. Sel-sel induk tersebut bisa berasal dari tubuh Anda sendiri maupun donor.

Transplantasi sel induk sumsum tulang ini dikombinasikan dengan kemoterapi serta radioterapi. 

Beberapa pengobatan lain, seperti terapi target atau imunoterapi, mungkin juga akan diberikan dokter, tergantung pada kondisi masing-masing pasien. 

Konsultasikan selalu dengan dokter untuk mengetahui jenis pengobatan yang tepat bagi Anda.

Pencegahan limfoma

Untuk mendukung pengobatan kanker, dokter akan menganjurkan perubahan gaya hidup, seperti dengan pola makan sehat, rutin olahraga, dan berhenti merokok.

Anda mungkin diperbolehkan melakukan terapi alternatif, seperti relaksasi, meditasi, akupunktur, dan pijat, untuk mengurangi efek samping kemoterapi atau radioterapi.

Karena penyebabnya tidak diketahui pasti, tidak ada pula cara pasti untuk mencegah penyakit ini.

Akan tetapi, Anda bisa melakukan beberapa langkah sederhana di bawah ini untuk menurunkan risiko dan mencegah kanker getah bening.

  • Menghindari paparan bahan kimia, seperti pestisida.
  • Menghindari perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena infeksi HIV atau hepatitis C, seperti hubungan intim yang tidak aman.
  • Menjaga berat badan ideal dengan rutin olahraga dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Menghentikan kebiasaan merokok.

Apabila Anda memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter untuk lebih mendapatkan solusi terbaik sesuai kondisi yang Anda alami.

Kesimpulan

  • Limfoma adalah jenis kanker darah yang berkembang pada limfosit, yaitu sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi dan penyakit.
  • Penyakit yang terdiri dari limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin ini umumnya ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Pengobatan kanker getah bening, termasuk kemoterapi, terapi radiasi, dan transplantasi sumsum tulang, dilakukan berdasarkan jenis dan stadium kanker.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 10/02/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan