backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kanker Otak

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 13/08/2021

Kanker Otak

Definisi

Apa itu kanker otak?

Pengertian penyakit kanker otak adalah kondisi ketika tumor ganas tumbuh di otak. Tumor otak ini bertumbuh dengan sangat cepat dan dapat menyebar ke jaringan lain di otak atau sistem saraf pusat lainnya, seperti sumsum tulang belakang. Namun, tidak seperti jenis kanker lainnya, penyakit ini sangat jarang dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh. 

Penyakit kanker otak dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu primer dan sekunder (metastasis). Kanker otak primer merupakan tumor ganas yang dimulai dari otak itu sendiri. Sementara kanker otak sekunder merupakan sel kanker yang muncul di bagian lain dari tubuh dan menyebar sampai ke otak.

Pada jenis primer, sebagian besar kanker otak dimulai dari sel glial. Namun, tidak semua tumor yang dimulai di sel ini bersifat kanker. Salah satu tumor otak ganas yang bermula di sel glial, yaitu glioblastoma, yang merupakan jenis kanker otak yang sangat agresif. 

Sementara pada tipe sekunder, penyakit ini sering terjadi karena penyebaran dari beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, paru-paru, ginjal, usus besar, dan melanoma pada kulit.

Kanker otak adalah kondisi yang tidak bisa disembuhkan total. Meski pengobatan berhasil, sel kanker masih mungkin kembali pada masa berikutnya. Namun, penderita kanker otak dapat bertahan hidup hingga bertahun-tahun, tergantung pada kondisi masing-masing pasien dan bila ditangani sejak awal. 

Harapan hidup dari pasien kanker otak umumnya mencapai lima tahun. Meski demikian, beberapa dari pasien penyakit ini bisa bertahan lebih lama, meski persentasenya tidak besar.

Dilansir dari Cancer Research UK, 20 dari 100 orang atau sekitar 20% penderita kanker otak dapat bertahan hingga lima tahun atau lebih. Sementara yang bertahan hidup mencapai 10 tahun atau lebih hanya 15 dari 100 orang atau sekitar 15%.

Seberapa umum penyakit ini terjadi?

Kanker otak adalah penyakit yang dapat menyerang pasien atau penderita pada umur berapapun, dari anak-anak hingga lansia. Bahkan, Yayasan Kanker Indonesia menyebut, penyakit ini termasuk salah satu jenis kanker yang sering terjadi pada anak.

Penyakit ini pun paling sering terjadi pada pria dibandingkan wanita, dengan kemungkinan sebesar satu dari 143 orang di dunia. Sementara kemungkinan wanita terkena penyakit ini sebesar satu dari 185 orang. Namun, ada pula jenis tumor otak tertentu yang justru lebih berisiko terjadi pada wanita daripada pria.

Meski demikian, jumlah kasus kanker otak masih lebih rendah dibandingkan jenis kanker lainnya. Berdasarkan data Globocan 2018 dari WHO, total kasus baru kanker otak di Indonesia mencapai 5.323 dan menempati peringkat ke-15 di antara jenis kanker lainnya. Sementara tingkat kematiannya berada di posisi ke-13 dengan total kasus mencapai 4.229.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala kanker otak?

Tanda-tanda dan gejala penyakit ini bisa bervariasi pada setiap pasien, tergantung pada lokasi tumor. Namun, secara umum, gejala kanker otak yang mungkin terjadi adalah:

  • Sakit kepala.
  • Kejang.
  • Masalah penglihatan. 
  • Kesulitan berbicara. 
  • Mual dan muntah. 
  • Masalah memori atau berpikir.
  • Kelemahan otot atau mati rasa pada beberapa bagian tubuh. 
  • Tubuh sulit untuk seimbang dan koordinasi pada gerakan tubuh berantakan. 
  • Kesulitan berjalan, lengan dan kaki kadang juga menjadi lemah. 
  • Kelelahan tanpa penyebab yang jelas.

Gejala-gejala lain mungkin tidak disebutkan di atas. Jika Anda mempunyai pertanyaan tentang gejala tertentu, segera konsultasi ke dokter.

Kapan harus periksa ke dokter?

Gejala-gejala di atas memang mirip dengan penyakit lain yang lebih ringan. Namun, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter bila Anda merasakan gejala di atas, terutama jika gejala yang Anda alami terjadi secara terus menerus dan cenderung semakin parah seiring waktu.

Tanda dan gejala yang dialami dapat bervariasi pada tiap orang. Diskusikan dengan dokter tentang metode diagnosis yang disepakati, penanganan, dan tentunya pengobatan terbaik untuk Anda.

Penyebab & faktor-faktor risiko

Apa penyebab kanker otak?

Sejauh ini, penyebab kanker otak masih belum diketahui sepenuhnya. Namun, para peneliti menemukan adanya perubahan DNA pada sel otak normal menjadi sel tumor pada penderita penyakit ini.

Pada tipe kanker otak primer, perubahan tersebut dapat terjadi di sel otak manapun, seperti sel glial atau jenis sel lainnya. Sementara pada tipe sekunder, perubahan DNA ini umumnya terjadi pada sel di bagian lain dari tubuh yang kemudian menyebar ke otak, seperti payudara, paru-paru, usus besar, ginjal, atau kulit,

Meski demikian, penyebab perubahan dari sel normal ke sel tumor otak ini tidak sepenuhnya dipahami. Kondisi ini bisa diturunkan dari keluarga atau terjadi dengan sendirinya dalam satu waktu kehidupan.

Apa yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini?

Meski penyebab penyakit ini belum sepenuhnya diketahui, para ahli menyebut ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker otak.

Memiliki satu atau lebih faktor risiko bukan berarti Anda akan pasti terkena penyakit ini. Sebaliknya, penderita penyakit ini pun bisa saja memiliki faktor risiko yang tidak diketahui. Berikut faktor-faktor risiko tersebut:

  • Pertambahan usia
  • Jenis kelamin laki-laki
  • Paparan radiasi
  • Kelainan genetik
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Paparan bahan kimia

Diagnosis & stadium

Bagaimana cara mendeteksi atau diagnosis kanker otak?

Untuk mengetahui kanker otak, dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami serta melalukan berbagai cara atau tes untuk memastikan penyebabnya. Beberapa tes atau pemeriksaan yang umumnya akan dilakukan, yaitu:

  • CT scan

Jenis pemeriksaan ini menggunakan sinar X untuk menghasilkan gambar otak Anda.

  • MRI scan

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menghasilkan gambar dari otak Anda secara lebih detail dengan menggunakan komputer dan kekuatan magnet.

  • PET scan

Jenis tes ini dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah larutan radioaktif untuk menunjukkan sel kanker.

  • Biopsi

Biopsi dilakukan dengan mengambil sampel jaringan tumor di otak Anda untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

Selain tes-tes tersebut, jenis pemeriksaan lainnya juga mungkin dibutuhkan, tergantung dengan kondisi masing-masing pasien. Konsultasikan selalu dengan dokter Anda mengenai jenis tes yang tepat.

Bagaimana tahap perkembangan stadium kanker otak?

Melalui beberapa tes pemeriksaan di atas, dokter dapat mengetahui stadium kanker otak yang Anda miliki. Mengetahui stadium penyakit dapat membantu dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Secara umum, stadium penyakit ini terbagi ke dalam empat tingkatan, yaitu:

  • Stadium I: Tumor di otak masih jinak. Sel-sel tumor terlihat hampir seperti sel-sel otak normal dan pertumbuhan selnya cenderung lambat.
  • Stadium II: Tumor bertumbuh secara lambat, tetapi mungkin dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya atau kembali setelah menjalani perawatan. 
  • Stadium III: Tumor bertumbuh secara cepat dan bersifat ganas serta dapat menyebar ke jaringan di dekatnya. 
  • Stadium IV: Tumor tumbuh sangat cepat, dan bersifat ganas, serta dapat dengan mudah menyebar ke jaringan di dekatnya. Sel tumor pun terlihat sangat berbeda dengan sel normal. 

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan untuk kanker otak?

Pengobatan kanker otak bertujuan untuk menghilangkan tumor sebanyak mungkin dan mencoba menghentikan pertumbuhannya di dalam tubuh agar tidak kembali lagi. Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa pengobatan utama yang umumnya direkomendasikan dokter, yaitu: 

  • Operasi atau pembedahan

Operasi dilakukan dengan mengangkat tumor ganas yang berada di otak, baik itu seluruhnya atau sebagian besar tumor tanpa memengaruhi fungsi otak.

  • Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker, dan umumnya diberikan setelah operasi kanker otak. Namun, pengobatan ini juga bisa diberikan untuk meredakan gejala bila tumor tidak bisa diangkat.

  • Radioterapi

Terapi radiasi atau radioterapi menggunakan radiasi untuk membunuh sel kanker setelah operasi dilakukan atau untuk meredakan gejala.

Selain berbagai prosedur di atas, Anda mungkin perlu menjalani berbagai pengobatan lainnya. Jenis pengobatan yang akan ditetapkan tergantung pada jenis tumor yang Anda miliki, stadium kanker, usia, dan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan. Konsultasikan selalu dengan dokter mengenai jenis pengobatan yang tepat.

Perawatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau perawatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker otak?

Beberapa perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan dapat membantu Anda mengatasi penyakit ini. Berikut adalah pengobatan rumahan untuk kanker otak yang dapat Anda praktikkan:

  • Terapkan pola hidup sehat, seperti berhenti merokok, mengonsumsi makanan untuk penderita kanker otak dan bergizi seimbang, serta rutin berolahraga, sebagaimana saran dari dokter.
  • Cari dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau bahkan sesama penderita kanker otak.
  • Temui dokter sesegera mungkin jika Anda mengalami kejang-kejang atau sakit kepala baru yang sebelumnya tidak ada, untuk mencegah komplikasi penyakit.
  • Anda mungkin perlu bantuan dari fisioterapi untuk membantu Anda memulihkan diri pascaperawatan atau beradaptasi dengan berbagai efek samping atau perubahan yang mungkin timbul dari pengobatan yang dijalani.
  • Menggunakan obat herbal kanker otak, seperti boswelia, dengan seizin dokter.

Pencegahan

Bagaimana cara mencegah penyakit ini?

Tidak ada cara yang pasti untuk dapat mencegah kanker otak. Namun, Anda bisa menurunkan risiko penyakit ini dengan menghindari berbagai faktor yang dapat menjadi penyebabnya. Berikut adalah cara yang dapat Anda terapkan:

  • Menghindari paparan radiasi yang tidak perlu.
  • Menghindari paparan bahan kimia.
  • Menghentikan kebiasaan merokok atau menghindari asap rokok.
  • Menjaga kondisi medis atau penyakit tertentu tetap terkendali.

Selain cara-cara khusus di atas, Anda pun perlu tetap menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, mengontrol stres, dan menjaga berat badan tetap ideal.

Jika ada pertanyaan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapat informasi yang lebih jelas dan mencari solusi yang tepat untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 13/08/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan