backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Kanker Mulut

Ditinjau secara medis oleh dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk · Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 15/11/2021

    Kanker Mulut

    Penyakit mulut tidak hanya sariawan atau sakit gigi, organ satu ini juga berpotensi mengalami penyakit berbahaya seperti kanker. Sel abnormal ini bisa menyerang sel mana saja pada tubuh Anda, termasuk rongga mulut. Yuk, pelajari lebih dalam mengenai penyakit ini pada ulasan berikut!

    Definisi kanker mulut

    Kanker mulut atau disebut juga kanker rongga mulut adalah penyakit kanker yang menyerang jaringan epitel mukosa pada rongga mulut (meliputi bibir, gusi, dasar mulut, lidah, pipi dan langit-langit). Awalnya, kanker ini tentu tidak langsung tumbuh begitu saja, tapi didahului dengan munculnya luka di mulut yang sekilas mirip sariawan tapi tidak kunjung sembuh.

    Kanker oral jarang dideteksi di awal. Kebanyakan kasus penyakit ini biasanya ditemukan setelah penyebarannya sampai ke kelenjar getah bening di leher.

    Jika tidak didiagnosis dan diobati dengan segera, kanker dapat berisiko mengancam nyawa. Itu sebabnya, deteksi sejak dini adalah kunci penting untuk mencegah agar kanker tidak berkembang lebih serius.

    Terdapat banyak jenis sel pada rongga mulut hingga tenggorokan, sehingga jenis kankernya dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:

    • Karsinoma sel skuamosa. Lebih dari 90% kanker oral adalah karsinoma sel skuamosa, yakni menyerang sel datar yang melapisi mulut dan tenggorokan.
    • Karsinoma verukosa. Kurang dari 5% kanker oral adalah karsinoma verukosa yang berkembang lambat dan jarang menyerang bagian tubuh lain. Tipe kanker ini bisa terbentuk dari karsinoma sel skuamosa yang bertambah parah.
    • Jenis kanker lainnya. Tipe kanker karsinoma kelenjar ludah minor dan limfoma, merupakan jenis kanker oral yang cukup jarang terjadi. Kanker ini terbentuk pada kelenjar di selaput mulut dan tenggorokan, amandel, dan pangkal lidah.

    Seberapa umumkah kondisi ini?

    Penyakit kanker yang menyerang lidah, gusi, bibir atau area lain di mulut ini adalah jenis penyakit kanker yang bisa menyerang siapa saja, terlepas dari jenis kelamin maupun usia.

    Menurut data Globocan tahun 2020, kanker lidah, gusi, dan bibir menempati urutan ke-17 sebagai jenis kanker yang paling umum menyerang di Indonesia. Diketahui, jumlah kasus terbaru mencapai 5.780 jiwa dengan angka kematian sebesar 3.087 jiwa.

    Tanda dan gejala kanker mulut

    mencegah sariawan

    Pada stadium awal, penyakit kanker yang menyerang lidah, bibir, gusi, atau area lain di rongga mulut ini umumnya ditandai dengan sariawan.

    Meski begitu, beberapa orang mungkin menyadari adanya beberapa gejala sebagai tanda awal perkembangan tumor ganas pada rongga mulut, yakni di gusi, lidah, maupun bibir, seperti:

    • Terbentuknya luka mirip sariawan di bagian mulut dalam. Perbedaan sariawan dengan kanker oral ini adalah kondisi yang tidak kunjung sembuh dan semakin parah seiring waktu.
    • Timbul sejenis pembengkakan, benjolan, dan bercak kasar atau berkerak pada bibir, gusi, maupun area mulut lainnya.
    • Munculnya bercak berwarna putih yang agak berbulu, ditambah dengan bintik putih dan merah pada mulut.
    • Muncul rasa nyeri di mulut, gusi, atau lidah. Kadang juga digambarkan seperti sensasi mati rasa di area mulut, wajah, hingga ke leher dan telinga.
    • Luka yang ada pada rongga mulut bisa menimbulkan perdarahan.
    • Jika kanker yang menyerang gusi, membuat gigi goyang dan mudah lepas.
    • Rasa sakit dan sulit untuk mengunyah, menelan, berbicara, atau menggerakkan rahang.
    • Berat badan akan menurun drastis dan tubuh sangat mudah kelelahan.

    Setiap orang mengalami gejala kanker yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan adanya gejala lain yang tidak disebutkan di atas.

    Kapan harus periksa ke dokter?

    Tanda dan gejala kanker yang menyerang lidah, gusi, atau bibir tersebut hampir serupa dengan masalah kesehatan lain, contohnya ciri dari sariawan atau pertanda awal dari sakit gusi.

    Namun, perlu ditekankan jika kanker tidak akan membaik dengan pengobatan biasa sehingga gejalanya bisa semakin parah atau tidak membaik seiring waktu. Oleh karena itu, jika Anda mencurigai gejala sariawan yang tidak kunjung sembuh, segera periksa ke dokter.

    Penyebab kanker mulut

    Penyebab kanker oral (lidah, gusi, atau bibir) adalah mutasi DNA di dalam sel. DNA menyimpan sistem instruksi bagi sel untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan teratur, seperti membelah, tumbuh, dan mati.

    Ketika mutasi terjadi, sistem perintah akan rusak dan membuat sel bertugas secara tidak normal. Sel yang seharusnya membelah dan mati saat dibutuhkan, malah bertindak di luar kendali. Sel abnormal akan terus membelah, tumbuh, dan tidak mati. Akibatnya, sel akan menumpuk dan menimbulkan pembentukan tumor ganas.

    Faktor-faktor risiko kanker mulut

    rokok kretek vs rokok filter

    Peneliti sudah menemukan berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker pada gusi, lidah, atau bibir, di antaranya:

    Kebiasaan merokok dan minum alkohol

    Risiko kanker oral meningkat akibat merokok karena asap rokok yang bersifat karsinogenik. Begitu juga dengan orang yang punya kebiasaan minum alkohol berlebihan. Risikonya akan semakin besar jika keduanya dilakukan.

    Kebiasaan mengunyah tembakau

    Masih banyak ditemukan terutama pada masyarakat di desa kebiasaan mengunyah tembakau ini. Hal ini menyebabkan faktor predisposisi terjadinya kanker oral.

    Pola makanan buruk

    Jenis makanan yang panas, asam dan pedas akan meningkatkan inflamasi pada mukosa rongga mulut. Sehingga jika ada sariawan akan sulit sembuh.

    Diagnosis dan pengobatan kanker mulut

    pemulihan pascaoperasi

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Gejala kanker yang menyerang gusi, lidah, atau bibir, mirip dengan masalah kesehatan lain. Guna memantapkan diagnosis kanker oral, dokter akan merekomendasikan Anda untuk menjalani serangkaian tes, meliputi:

    • Pemeriksaan fisik

    Dokter akan mengamati gejala dan perubahan pada rongga mulut serta mengecek adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher. Dokter juga akan melihat riwayat kesehatan pasien dan keluarga.

    • Tes pencitraan

    Bertujuan untuk melihat adanya sel abnormal, mengukur besarnya tumor, dan mendeteksi letak sel kanker dengan cara CT scan dan MRI. Untuk rongga mulut dan untuk kelenjar getah bening leher boleh ditambahkan dengan USG.

    • Biopsi

    Tes diagnosis dilakukan dengan mengambil jaringan yang dicurigai sebagai kanker sebagai sampel untuk dilihat menggunakan mikroskop di laboratorium.

    Jenis biopsi untuk mendiagnosis kanker oral bisa berupa adalah sitologi (biopsi fine needle aspiration) memakai jarum tipis untuk menyedot jaringan abnormal, punch biopsy atau biopsi insisi dengan cara pembedahan.

    Apa saja pilihan pengobatan saya untuk kanker mulut?

    Ada beberapa cara untuk mengobati kanker yang menyerang lidah, gusi, atau bibir, di antaranya:

    1. Operasi

    Operasi pengangkatan tumor adalah cara mengobati kanker oral yang paling utama. Tujuannya, untuk mencegah tumor semakin besar dan menghentikan penyebarannya. Jenis pembedahan akan disesuaikan dengan kondisi pasien, yang biasanya dilakukan adalah:

    • Glossectomy. Operasi ini dilakukan untuk mengobati kanker lidah, yakni mengangkat sebagian lidah yang terkena kanker (parsial), setengah bagian (hemi) atau mungkin seluruhnya (total).
    • Mandibulectomy. Pembedahan ini dilakukan untuk mengangkat sebagian atau semua tulang rahang (mandibula) yang terkena kanker. Tulang yang diangkat akan diganti dengan tulang dari bagian tubuh lain.
    • Maxilectomy. Mengangkat tulang maxila baik sebagian atau seluruh bagian tulang.

    2. Terapi radiasi

    Radioterapi memanfaatkan penggunaan sinar dengan energi tinggi, seperti sinar-X dan proton, untuk membunuh sel kanker, termasuk kanker mulut. Pengobatan kanker mengandalkan radiasi untuk kanker gusi, lidah, atau bibir ini bisa menimbulkan efek samping, seperti kerusakan gigi, radang tenggorokan, mulut kering, dan gusi berdarah.

    3. Kemoterapi

    Cara mengatasi kanker mulut selanjutnya adalah kemoterapi. Pada pengobatan kanker oral ini, Anda akan diberikan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau mengecilkan ukuran tumor. Pengobatan kanker ini dapat menyebabkan rambut rontok, kelelahan, diare, mual, dan muntah serta nafsu makan menurun.

    3. Terapi target

    Sejumlah obat terapi target mampu mengobati perkembangan kanker mulut. Cara kerjanya yakni dengan mengubah struktur sel kanker, sehingga mengganggu pertumbuhannya di dalam tubuh.

    Obat target ini bisa digunakan untuk pengobatan tunggal atau dikombinasikan bersama dengan pengobatan kanker oral lainnya.

    4. Imunoterapi

    Pengobatan imunoterapi menggunakan bantuan sistem kekebalan tubuh Anda guna melawan sel-sel kanker, termasuk kanker oral. Seharusnya, sistem kekebalan tubuh bertugas untuk melawan perkembangan sel kanker.

    Akan tetapi, protein yang dihasilkan dari sel kanker justru mengganggu kerja sistem kekebalan tubuh tersebut. Di sinilah perawatan imunoterapi berperan untuk mengacaukan proses tersebut dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

    Pengobatan imunoterapi ini masih dalam tahap penelitian dan belum banyak digunakan dalam praktik sehari-hari.

    Pengobatan kanker mulut di rumah

    Minum jus jeruk

    Tidak ada cara yang terbukti ampuh mengobati kanker oral secara alami, seperti menggunakan tanaman alami secara tradisional sebagai obat herbal.

    Meski tidak menyembuhkan, beberapa bahan alami mungkin bisa diandalkan sebagai cara untuk meredakan gejala-gejala kanker pada gusi, lidah, bibir atau area lain di rongga mulut. Dianjurkan untuk menghindari makanan yang panas, pedas dan asam. Sebaliknya dianjurkan minuman dingin, seperti jus buah dingin atau es krim.

    Pencegahan kanker mulut

    cara menetralisir asap rokok yang terhirup

    Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker rongga mulut (gusi, lidah, dan bibir). Akan tetapi, Anda bisa menurunkan risiko penyakitnya dengan tips berikut.

    • Berhenti merokok
    • Tidak konsumsi alkohol.
    • Tidak mengunyah tembakau
    • Memperbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian serta mengurangi makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan berpengawet.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk

    Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 15/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan