backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Manfaat Deteksi Kanker Sejak Dini

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 02/02/2022

    4 Manfaat Deteksi Kanker Sejak Dini

    Penyebab utama kanker seringkali belum diketahui secara pasti. Salah satu tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah melakukan tes skrining jika terdapat gejala tertentu. Selain dapat mengetahui adanya kanker lebih cepat, ada bebera manfaat yang bisa didapat jika Anda melakukan deteksi kanker lebih dini. Apa saja manfaatnya, ya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

    Bagaimana penyakit kanker dideteksi?

    kanker dan obesitas di asia

    Kanker menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Berdasarkan data Globocan tahun 2020, jumlah kasus kanker di Indonesia mencapai 396.914 jiwa. Jenis kanker yang paling umum menyerang adalah kanker payudara, kanker rahim, kanker paru, dan kanker hati.

    Kanker cukup mematikan karena sel kanker bisa menyebar dan mengganggu fungsi jaringan maupun organ yang ada di dalam tubuh. Di samping itu, kebanyakan pasien kanker baru merasakan gejala ketika kanker sudah menyebar atau di stadium lanjut.

    Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis kanker bisa diketahui lebih awal lewat pemeriksaan kesehatan. Hal ini amat membantu deteksi dini kanker sehingga potensi sembuh lebih tinggi.

    Tes deteksi dini kanker membantu dokter menemukan sel-sel abnormal di dalam tubuh sebelum menunjukkan gejala kanker. Dokter juga bisa mendeteksi adanya sel kanker sebelum menyebar terlalu luas dan sulit disembuhkan.

    Tes kesehatan yang biasanya digunakan untuk mendeteksi kanker, yaitu.

    • Tes darah untuk melihat tinggi atau rendahnya kadar zat tertentu dalam darah.
    • Tes pencitraan untuk menemukan lokasi dan ukuran tumor serta penyebarannya.
    • Biopsi untuk memastikan sel abnormal yang diambil memang benar kanker atau tidak.

    Selain tes di atas, dokter mungkin merekomendasikan tes kesehatan lain untuk mengetahui adanya sel kanker, seperti pap smear. Tes kanker ini bisa mulai dilakukan ketika sudah memasuki usia 25 tahun, dan dilakukan secara berkala dalam beberapa tahun sekali.

    Jika Anda ingin mendeteksi kanker serviks, ikuti tes HPV primer dan pap smear setiap 5 tahun sekali atau tes pap smear saja setiap 3 tahun sekali di mulai pada usia 25 tahun.

    Konsultasikan lebih lanjut pada ahli onkologi jika Anda ingin menjalani tes skrining kanker.

    Manfaat melakukan deteksi kanker dini

    perawatan setelah kemoterapi

    Melakukan tes skirining kanker membantu dokter untuk mengetahui adanya sel abnormal di dalam tubuh lebih dini. Di bawah ini manfaat menjalani tes kanker yang mungkin tidak Anda sadari.

    1. Pengobatannya tidak sekompleks bila sudah parah

    Penyakit kanker perlu diobati segera. Pasalnya, sel kanker bisa menyebar dan akan semakin sulit diobati.

    Bila Anda menjalani tes deteksi dini kanker, maka penyakit lebih cepat dideteksi. Jika kanker diketahui lebih awal, maka proses pengobatan yang dijalani tidak serumit pengobatan kanker ketika sudah memasuki stadium lanjut.

    Di tahap awal sel kanker tumbuh tanpa kendali, menumpuk, dan membentuk tumor. Nah, tumor ini perlu diangkat agar tidak berkembang dan merusak jaringan maupun organ di sekitarnya.

    Operasi pengangkatan tumor biasanya menjadi pengobatan lini pertama untuk kanker stadium awal. Setelah tumor diangkat, otomatis sel kanker tidak akan menyebar ke area lain.

    Dokter mungkin merekomendasikan pengobatan tambahan, seperti kemoterapi atau radioterapi jika memang diperlukan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa.

    Akan tetapi, jika kanker sudah menyebar apalagi menyerang organ maupun jaringan yang lokasinya berjauhan, operasi tidak lagi menjadi pilihan pengobatan utama.

    Pengobatan akan lebih difokuskan pada terapi untuk menangani gejala kanker, mengatasi efek samping, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Ini karena prosedur operasi pada kanker yang sudah parah cukup berisiko.

    2. Persentase kesembuhan lebih tinggi

    Manfaat menjalani tes deteksi dini kanker selanjutnya adalah meningkatkan peluang untuk sembuh lebih besar.

    Kanker yang masih dalam stadium awal, pengobatannya tidak serumit jika dibanding kanker yang sudah bermetastatis. Dengan operasi dan terapi tambahan, sel kanker bisa diangkat secara menyeluruh. Itu artinya, pasien sembuh dari penyakit kanker.

    Bila Anda menjalani tes skrining kanker dan dokter menemukan adanya kanker lebih awal, kesempatan Anda untuk sembuh jadi lebih besar. Pasalnya, penyakit lebih cepat diketahui dan tindakan pengobatan juga cepat dilakukan.

    Studi pada Journal of Clinical Gynecology and Obstetrics melaporkan 78% wanita dengan kanker serviks yang didiagnosis pada stadium I bertahan hidup lebih lama dibandingkan dengan 9% ketika didiagnosis pada stadium IV.

    3. Kualitas hidup jadi lebih baik

    Selain peluang untuk sembuh lebih tinggi, manfaat melakukan tes deteksi dini kanker juga bisa meningkatkan kualitas hidup pengidapnya.

    Jika sel kanker di dalam tubuh pasien terdeteksi lebih awal, maka ia memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup. Mereka cenderung memiliki pilihan perawatan yang lebih baik dan lebih bebas stres.

    Tentunya, kualitas hidupnya jadi lebih baik dibandingkan dengan mereka yang terlambat didiagnosis, yang mungkin memiliki lebih banyak komplikasi dan perawatan yang lebih rumit.

    4. Biaya yang dikeluarkan lebih rendah

    Manfaat mengikuti deteksi kanker lebih dini adalah biaya perawatan yang dikeluarkan jauh lebih rendah.

    Pengobatan kanker untuk kondisi stadium awal tidak serumit ketika kanker sudah masuk stadium 3 atau 4. Jenis, banyaknya pengobatan, maupun durasi pengobatan kanker di stadium awal akan lebih sedikit dan ringan, termasuk dalam hal biaya yang harus dikeluarkan.

    Memang beberapa pengobatan kanker ditanggung oleh BPJS. Akan tetapi, jaminan kesehatan yang dikelola oleh pemerintah ini tidak menanggung semua obat kanker yang dibutuhkan pasien.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 02/02/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan