Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Kanker pankreas adalah jenis penyakit kanker yang berawal pada pankreas. Pankreas adalah kelenjar yang terletak di belakang perut dan tepat di depan tulang belakang.
Tugas dari kelenjar ini adalah membantu mencerna makanan, dan memproduksi berbagai macam hormon termasuk insulin untuk mengontrol kadar gula dalam darah.
Jenis kanker pankreas yang paling umum adalah kanker eksokrin. Jenis ini terbagi lagi menjadi adenokarsinoma pankreas yang biasanya dimulai dari saluran pankreas. Pada sedikit kasus, terjadi pada sel pembuat enzim pankreas (karsinoma sel asinar).
Kemudian, ada juga kanker ampullary yakni bermula di ampula vater (area saluran empedu dan saluran pankreas bergabung dan bermuara ke usus kecil). Jenis kanker ini dapat menyebabkan penyumbatan di saluran empedu.
Penyakit kanker pankreas adalah penyakit tidak menular. Oleh karena itu, aktivitas bersama dengan penderita kanker ini, seperti makan bersama atau melakukan kontak fisik tidak akan menyebabkan penyakit berpindah pada orang yang sehat.
Penyakit kanker pankreas adalah jenis kanker yang cukup umum menyerang masyarakat Indonesia. Tercatat, terdapat kasus baru di tahun 2018 sebanyak 4.940 jiwa dengan angka kematian mencapai 4.812 jiwa, seperti dilansir dari Globocan.
Gejala penyakit kanker pankreas sangat beragam. Itulah sebabnya, setiap orang sangat mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda. Ada yang merasakan ciri-ciri kanker pankreas ini pada stadium awal, atau ada juga yang baru merasakan gejala pada stadium akhir.
Lebih jelasnya, kenali tanda dan gejala kanker pankrea yang sangat umum terjadi berikut ini:
Kondisi ini menandakan menguningnya kulit dan putih mata, dan ini merupakan salah satu gejala awal yang dialami penderita kanker pankreas.
Jaundice terjadi akibat bilirubin atau zat kuning kecokelatan yang diproduksi hati menumpuk di saluran empedu akibat adanya jaringan sel abnormal yang tumbuh (tumor ganas).
Gejala ini kadang disertai dengan urine yang berwarna gelap, kulit gatal, feses berwarna pucat dan berminyak. Ini bisa jadi penanda bahwa kanker telah mencapai hati.
Kanker pankreas juga umumnya menyebabkan gejala sakit perut atau nyeri punggung. Sel abnormal yang muncul di bagian ekor pankreas, dapat tumbuh dengan besar dan mulai menekan organ dan saraf terdekat sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Bila tumor menekan ujung perut, ini akan membuat makanan susah masuk. Akibatnya, Anda akan terus menerus mengalami gejala kanker pankreas berupa mual dan muntah. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa membuat nafsu makanan memburuk dan berat badan Anda menurun drastis.
Sel kanker yang sudah menyumbat saluran empedu, dapat membuat cairan empedu menumpuk. Akibatnya, ukuran empedu akan jauh lebih besar. Terkadang dokter bisa merasakan pembengkakan ini, yakni ada benjolan besar di bawah sisi kanan tulang rusuk.
Selain itu, gejala yang turut dirasakan adalah perbesaran hati. Kondisi ini menunjukkan gejala kanker pankreas stadium akhir karena kanker sudah menyebar ke organ sehat. Pembengkakan kadang bisa terlihat dan ditandai dengan pembengkakan di bawah tulang rusuk kanan.
Pembekuan darah kadang juga bisa menjadi gejala kanker, dan ditandai dengan nyeri, bengkak, kemerahan, dan rasa hangat di kaki. Bila gumpalan darah pecah dan mengalir ke paru-paru, Anda akan sulit bernapas dan nyeri dada.
Jika Anda mengalami gejala kanker di atas, lakukan pemeriksaan ke dokter. Terutama bila gejala tidak membaik setelah dilakukan pengobatan umum, malah semakin memburuk seiring waktu.
Penyebab kanker pankreas belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, kanker pankreas muncul ketika adanya perubahan DNA dalam sel. DNA sendiri berisi serangkaian perintah bagi sel untuk berfungsi dengan baik.
Ketika mutasi gen terjadi, serangkaian perintah di dalamnya bisa rusak. Akibatnya, sel bertindak abnormal. Sel akan terus membelah tanpa kendali dan tidak mati, sehingga membentuk tumor ganas.
Mutasi gen bisa diwariskan dari orangtua, bisa juga dimiliki seseorang setelah dilahirkan. Beberapa jenis gen yang rentan bermutasi dan menyebabkan penyakit kanker pankreas ini adalah p16, TP53, KRAS, BRAF, danDPC4 (SMAD4).
Meski penyebab kanker pankreas ini tidak diketahui secara pasti, parah ahli sudah menemukan berbagai faktor yang bisa meningkatkan risikonya, seperti:
Informasi yang disampaikan ini tidak bisa dijadikan sebagai pengganti saran medis. Harap SELALU berkonsultasi dengan dokter.
Guna menegakkan diagnosis kanker pankreas, dokter akan melakukan tes kesehatan berikut ini:
Setelah tes tersebut dilakukan, dokter bisa menentukan stadium kanker, yakni:
Penyakit kanker pankreas bisa sembuh, tapi bergantung dengan stadium, usia, dan kesehatan tubuh pasien secara menyeluruh. Kanker pankreas stadium 1,2, dan 3 yang belum terlalu parah bisa sembuh.
Akan tetapi, sebagian pasien kanker pankreas stadium 3 dan 4, tidak bisa sembuh dari penyakit ini karena sel kanker sudah menyebar ke area tubuh lain. Pengobatan tetap dilakukan untuk membantu meringankan gejala sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien.
Cara mengobati kanker pankreas yang biasanya direkomendasi dokter adalah:
Operasi adalah pengobatan kanker tahap awal hingga stadium 4, yang paling direkomendasikan. Jika tumor berada di kepala pankreas, operasi yang dijalani adalah Whipple (pancreaticoduodenectomy).
Sementara operasi tumor di tubuh dan ekor pankreas disebut dengan pankreatektomi distal. Pankreas juga bisa diangkat secara menyeluruh, bahkan mengangkat juga pembuluh darah di sekitar yang terkena.
Efek samping yang mungkin terjadi setelah operasi kanker pankreas ini adalah perdarahan dan infeksi.
Cara mengobati kanker pankreas selanjutnya adalah kemoterapi, yakni dengan menggunakan obat-obatan pembunuh sel kanker. Obat yang biasa digunakan dalam pengobatan kanker yang belum menyebar adalah:
Jika sudah menyebar, obat yang direkomendasikan dalam kemoterapi adalah:
Efek samping kemoterapi yang mungkin terjadi adalah mual, muntah, diare, rambut rontok, dan luka pada mulut.
Selain kemoterapi, penyakit kanker ini juga bisa diobati dengan radioterapi. Pengobatan ini mengandalkan sinar radiasi untuk mengecilkan ukuran tumor dan membunuh sel kanker.
Efek samping yang mungkin terjadi dari radioterapi adalah masalah kulit, mual dan muntah, serta tubuh kelelahan.
Perawatan di rumah akan difokuskan dengan penerapan gaya hidup yang sehat untuk pasien kanker. Salah satunya, pemilihan makanan yang sehat untuk kanker, seperti buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.
Kemudian, batasi konsumsi makanan tinggi lemak, daging-dagingan, dan makanan tinggi gula. Selain itu, berhenti minum alkohol dan merokok.
Saat ini penggunaan obat tradisional (herbal) untuk kanker pankreas sedang dikembang oleh ilmuwan. Namun, belum ada yang benar-benar efektif mengobati kanker. Jadi, selalu konsultasikan lebih dulu dengan dokter jika Anda ingin menggunakan obat-obatan tersebut.
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker pankreas. Akan tetapi, ahli kesehatan berpendapat bahwa tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan menurunkan risikonya, seperti:
Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pankreatitis, yang dapat juga meningkatkan risiko kanker pada organ yang sama.
Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker. Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan berat badan tetap ideal dengan menjaga pola makan dan rajin olahraga.
Bahan kimia tertentu bisa meningkatkan risiko jenis kanker ini. Jadi, gunakan selalu peralatan pelindung dan berhati-hati dalam bekerja.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar