Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Kanker kandung kemih adalah jenis penyakit kanker yang awalnya muncul di dalam kandung kemih. Kandung kemih sendiri adalah organ berongga yang berada di panggul bawah, memiliki dinding otot yang fleksibel sehingga dapat meregang.
Fungsi utama dari organ ini adalah menyimpan urine, yaitu limbah cair yang dihasilkan dari penyaringan ginjal. Saat Anda buang air kecil, otot-otot di kandung kemih akan berkontraksi, dan urine yang tersimpan di dalamnya akan didorong keluar melalui uretra.
Kanker pada kandung kemih ini dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Penyakit kanker kandung kemih adalah jenis kanker yang cukup umum menyerang masyarakat Indonesia. Tercatat 6.716 kasus baru di tahun 2018, dengan angka kematian mencapai 3.375 jiwa, dilansir dari Globocan.
Kanker jenis ini dapat memunculkan gejala di awal perkembangan penyakit. Kemudian, gejala lain akan bermunculan menandakan bahwa kanker dari dalam kandung kemih mulai menyebar ke area lain.
Beberapa gejala kanker kandung kemih yang umumnya dirasakan adalah:
Ciri-ciri kanker kandung kemih ini dikenal juga dengan istilah hematuria, yang merupakan gejala awal. Adanya darah bisa mengubah warna urine jadi orange, merah mudah, atau bahkan merah tua.
Warna darah bisa kembali normal, namun dapat kembali berubah. Perdarahan pada urine ini bisa disertai atau tanpa rasa nyeri.
Selain ada darah pada urine, kebiasaan buang air kecil juga akan berubah. Umumnya keluhan yang dirasakan:
Selain gejala di atas, beberapa orang juga merasakan tanda kanker kandung kemih lain, seperti:
Jika Anda mengalami gejala kanker tersebut, segera periksa ke dokter. Terutama bila Anda mengalaminya selama lebih dari 2 minggu, makin memburuk, dan disertai gejala lain yang tidak disebutkan di atas.
Penyebab kanker kandung kemih ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa penyakit ini ada kaitannya dengan mutasi gen.
Mutasi gen membuat serangkaian perintah bagi sel menjadi kacau. Hal ini memungkinkan sel membelah tanpa kendali, tumbuh lebih cepat, dan tidak mati. Akibatnya, sel akan menumpuk membentuk jaringan abnormal yang disebut tumor ganas.
Ilmuwan menemukan jenis mutasi gen yang bisa diwariskan orangtua, sehingga membuat risiko kanker ini jadi lebih tinggi, yakni TP53 dan RB1.
Meski penyebab kanker ini tidak diketahui secara pasti, beberapa faktor yang meningkatkan risikonya telah diketahui, yaitu:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Guna menegakkan diagnosis kanker ini, dokter akan meminta Anda untuk melakukan serangkaian tes kesehatan berikut ini:
Pengobatan kanker kandung kemih ini untuk stadium 1, 2, 3, dan 4 dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
Jenis operasi yang dilakukan adalah transurethral resection of bladder tumor/TURBT (memotong atau membakar sel abnormal), sistektomi (mengangkat seluruh atau sebagian kandung kemih), dan rekonstruksi neobladder (pembuatan jalur urine baru).
Radioterapi untuk membunuh sel kanker atau mengecilkan ukuran tumor dengan bantuan sinar radiasi.
Kemoterapi dilakukan juga untuk membunuh sel kanker sekaligus mengecilkan tumor. Pengobatan kanker untuk jenis ini dengan kemoterapi dapat menggunakan obat-obatan, seperti cisplatin, fluorouracil (5-FU), mitomycin, gemcitabine, dan paclitaxel.
Pengobatan rumahan untuk penderita kanker adalah menerapkan gaya hidup yang sehat dan sesuai. Sebagai contoh, mulai mengikuti diet kanker, perbanyak minum air putih, dan olahraga rutin sesuai yang direkomendasikan dokter.
Hingga kini, tidak ada pengobatan tradisional maupun obat herbal yang ampuh untuk mengobati kanker kandung kemih. Jadi, konsultasikan lebih dahulu dengan dokter jika Anda ingin menjalani pengobatan alternatif.
Penyakit kanker ini termasuk jenis yang bisa dicegah, meski tidak 100 persen. Cara mencegah penyakit kanker kandung kemih bisa Anda lakukan adalah:
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar