Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Leukemia adalah penyakit yang terjadi ketika sel kanker ditemukan di darah dan sumsum tulang. Kondisi ini disebabkan oleh produksi sel darah putih abnormal atau terlalu banyak. Oleh karena itu, penyakit ini juga kerap disebut dengan kanker sel darah putih.
Sel abnormal ini menghalangi kerja sel darah putih dalam melawan infeksi serta merusak kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah merah dan trombosit yang dibutuhkan tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan masalah serius pada tubuh, seperti anemia, perdarahan, dan infeksi.
Bahkan, sel leukemia juga bisa menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lainnya, sehingga menimbulkan pembengkakan atau nyeri di area tubuh tertentu.
Beberapa pasien leukemia masih bisa sembuh. Namun, pada kondisi tertentu, leukemia bisa sulit disembuhkan, sehingga pengobatan yang diberikan hanya untuk mengendalikan penyakit serta memperpanjang angka harapan hidup pasien.
Leukemia adalah satu dari tiga jenis kanker darah yang sering terjadi. Adapun dua jenis kanker darah lainnya, yaitu limfoma dan multiple myeloma.
Kanker sel darah putih ini paling sering ditemukan pada lansia, yaitu berusia 65-74 tahun. Namun, leukemia pada anak pun bisa terjadi. Bahkan, penyakit ini merupakan jenis kanker yang paling sering terjadi pada anak-anak.
Di Indonesia, leukemia menempati posisi ke-9 dengan jumlah kasus kanker terbanyak. Berdasarkan data Globocan 2018, jumlah kasus baru leukemia mencapai 13.498 kasus dengan jumlah kematian mencapai 11.314 kasus.
Anda masih bisa mencegah penyakit ini dengan menghindari berbagai faktor risiko penyebabnya. Tanyakan pada dokter untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit ini.
Leukemia dapat berkembang secara cepat atau lambat. Sel kanker yang berkembang secara lambat disebut dengan leukemia kronis, sedangkan yang berkembang secara cepat disebut leukemia akut.
Selain perkembangan penyakitnya, penyakit ini pun dibagi kembali berdasarkan jenis sel darah putih yang terkena kanker. Berdasarkan kedua hal tersebut, berikut adalah empat jenis leukemia yang utama:
Selain jenis yang umum, ada pula tipe lainnya yang jarang terjadi, seperti hairy cell leukemia, praleukemia atau myelodysplastic syndromes (MDS), atau myeloproliferative disorders.
Gejala leukemia bisa bervariasi, tergantung pada jenis yang dialami. Namun, secara umum, tanda-tanda atau gejala terjadinya penyakit ini, yaitu:
Gejala leukemia pada anak umumnya sama dengan yang terjadi pada orang dewasa yang disebutkan di atas.
Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Gejala di atas memang tampak seperti penyakit umum yang sering terjadi, yaitu flu. Namun, sebaiknya Anda segera periksa ke dokter jika merasakan gejala-gejala seperti di atas, terutama bila kondisi tersebut terus terjadi secara berulang.
Jika penyakit ini ditemukan lebih dini, kemungkinan sembuhnya akan lebih besar. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Secara umum, penyebab leukemia adalah perubahan atau mutasi DNA pada sel darah, atau kelainan sel darah putih lainnya. Kelainan ini menyebabkan sel darah tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Sel abnormal ini akan tetap hidup dan berkembang ketika sel yang normal justru akan mati.
Sampai saat ini penyebab terjadinya hal tersebut belum diketahui. Namun, para peneliti menduga beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.
Beberapa faktor disebut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Faktor-faktor tersebut, yaitu:
Memiliki satu atau lebih faktor risiko di atas belum tentu Anda akan pasti terkena penyakit ini. Sebaliknya, seseorang yang terkena leukemia pun bisa saja memiliki faktor risiko lain yang tidak disebutkan di atas atau tidak diketahui.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Langkah awal dalam diagnosis leukemia adalah dokter akan menanyakan gejala yang Anda rasakan, berapa lama gejala tersebut dialami, serta kondisi medis Anda secara keseluruhan.
Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda lainnya, seperti kulit yang pucat, pembengkakan pada kelenjar getah bening, atau pembesaran hati dan limpa.
Bila Anda dicurigai memiliki leukemia, Anda mungkin akan menjalani serangkaian pemeriksaan atau tes. Beberapa tes yang mungkin perlu Anda jalani, seperti:
Tes darah yang umumnya dilakukan, yaitu hitung darah lengkap atau complete blood count (CBC). Tes ini menunjukkan kondisi secara detail tentang sel darah yang Anda miliki. Seseorang yang terkena kanker sel darah putih umumnya memiliki jumlah sel darah merah dan trombosit yang lebih rendah dan sel darah putih yang lebih banyak.
Tes atau biopsi atau aspirasi sumsum tulang dilakukan dengan mengambil sampel sel sumsum tulang dari tulang pinggul Anda, menggunakan jarum tipis yang panjang. Sampel kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa apakah terdapat sel kanker di dalamnya.
Dua tes di atas merupakan pemeriksaan leukemia yang utama. Namun, dokter juga mungkin akan meminta Anda melakukan tes pencitraan, seperti rontgen dada, CT scan, atau MRI, sebagai pemeriksaan penunjang, teruama bila Anda memiliki gejala yang terkait dengan komplikasi leukemia.
Jenis pemeriksaan atau tes yang akan dijalani tergantung pada kondisi masing-masing pasien. Konsultasikan dengan dokter untuk jenis pemeriksaan yang tepat.
Stadium atau tahap leukemia berarti seberapa jauh leukemia kronis Anda telah berkembang. Dokter dapat mengetahui hal tersebut dari hasil tes atau pemeriksaan diagnosis leukemia yang Anda jalani. Adapun mengetahui stadium ini dapat membantu dokter menentukan jenis pengobatan yang tepat untuk Anda.
Dilansir dari Moffitt Cancer Center, tahapan stadium leukemia kronis dapat dijelaskan menggunakan sistem Rai. Berikut penjelasannya:
Pengobatan untuk leukemia ditentukan berdasarkan usia, kondisi kesehatan secara keseluruhan, jenis, serta perkembangan atau penyebaran sel kanker di tubuh Anda. Namun, beberapa pengobatan yang umum diberikan untuk penyakit ini, yaitu:
Menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker yang diminum secara oral atau melalui injeksi vena.
Pengobatan yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.
Menggunakan obat-obatan untuk menyerang sel kanker secara spesifik.
Menggunakan radiasi tingkat tinggi untuk merusak dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Prosedur untuk menggantikan sumsum tulang yang sakit dengan sumsum tulang yang sehat.
Selalu konsultasikan dengan dokter jenis pengobatan yang paling tepat sesuai dengan kondisi Anda.
Selain menjalani pengobatan medis, Anda perlu melakukan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit ini. Berikut adalah pengobatan leukemia di rumah yang bisa Anda lakukan:
Penyebab terjadinya penyakit ini masih belum jelas. Meski demikian, Anda masih bisa mencegah leukemia dengan menghindari berbagai faktor risiko yang menyebabkannya, seperti:
Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter untuk lebih memahami dan mendapat solusi terbaik untuk Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar