Pertumbuhan sel kanker bisa menyerang tubuh bagian manapun termasuk tenggorokan. Seperti apa gejala, penyebab, dan pengobatan kanker tenggorokan? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk · Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais
Pertumbuhan sel kanker bisa menyerang tubuh bagian manapun termasuk tenggorokan. Seperti apa gejala, penyebab, dan pengobatan kanker tenggorokan? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Kanker tenggorokan adalah jenis penyakit kanker yang berkembang di tenggorokan (faring), pita suara (laring), dan amandel (tonsil). Tenggorokan merupakan saluran berotot yang berada di belakang hidung dan berakhir di leher.
Fungsi dari tenggorokan sendiri adalah memastikan proses makan dan bernapas dapat berjalan dengan baik, sehingga Anda tidak tersedak.
Kemudian tepat di belakangnya terdapat tonsil (amandel), yang berfungsi sebagai bagian dari sistem imun dan sebagai organ yang mencegah benda asing masuk ke paru-paru.
Tepat di bawah tenggorokan, terdapat pita suara yang berfungsi sebagai penghasil suara dan membantu kelancaran proses bernapas serta menelan.
Sel yang terkena adalah sel epitel dari mukosa tenggorokan. Kanker tenggorokan terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Sementara itu, kanker laring sendiri dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
Penyakit kanker ini termasuk kanker yang cukup umum menyerang masyarakat Indonesia. Dikutip dari situs Globocan tahun 2020, jenis kanker tenggorokan yang umum menyerang adalah kanker nasofaring, kanker laring (pita suara), dan kanker orofaring (kanker amandel/tonsil).
Tercatat, kasus baru kanker nasofaring sebanyak 19.943 jiwa dengan angka kematian mencapai 13.339 jiwa. Kemudian, disusul dengan kasus baru kanker laring sebanyak 3.663 jiwa dengan kematian mencapai 2.146 jiwa.
Ditambah dengan kasus baru kanker orofaring sebanyak 1.482 jiwa dan menyebabkan kematian 848 jiwa. Begitu juga dengan kasus baru kanker hipofaring, yakni kasus baru sebanyak 264 jiwa dan angka kematian mencapai 152 jiwa.
Mendeteksi kanker tenggorokan pada stadium awal memang cukup sulit, mengingat beberapa ciri-ciri dan gejala yang ada terkadang menyerupai penyakit lainnya.
Lebih parahnya lagi, Anda mungkin akan mengira gejala tersebut hanyalah penyakit yang kurang serius. Padahal sebenarnya kondisi yang Anda alami mungkin saja merupakan gejala kanker.
Sebagai contoh, gejala kanker amandel (tonsil) yang hampir serupa dengan radang tenggorokan (tonsilitis). Keduanya, sama-sama menimbulkan gejala suara serak dan kesulitan menelan.
Hanya saja radang tenggorokan akan sembuh dengan pemberian antibiotik. Beda dengan penyakit kanker yang tidak akan sembuh dengan pengobatan tersebut.
Lebih jelasnya, gejala atau ciri-ciri orang yang terkena kanker pada tenggorokan, pita suara, atau amandel adalah:
Kemungkinan ada tanda maupun gejala kanker tenggorokan yang dirasakan oleh Anda namun tidak tercantum pada penjelasan di atas. Hal ini bisa terjadi karena tubuh setiap orang berbeda-beda dalam merespons suatu gangguan di tubuh.
Anda harus segera periksa ke dokter ketika mengalami gejala kanker tenggorokan yang disebutkan di atas. Terlebih jika gejala tidak juga membaik lebih dari 2 bulan, meskipun Anda melakukan pengobatan umum.
Penyebab kanker tenggorokan adalah mutasi DNA dalam sel. DNA sendiri berisi perintah bagi sel untuk membelah, tumbuh, dan mati. Ketika mutasi terjadi, perintah sel di dalamnya akan mengalami kerusakan sehingga membuat sel bertindak abnormal.
Sel akan terus membelah, terus tidak, dan tidak mati. Akibatnya, sel menumpuk membentuk jaringan abnormal yang Anda kenal sebagai tumor ganas. Sel-sel abnormal inilah yang seiring waktu dapat berubah menjadi kanker.
Meskipun begitu, hingga kini tidak diketahui secara jelas apa yang menyebabkan mutasi DNA pada sel-sel di tenggorokan.
Peneliti menemukan berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker tenggorokan seperti di bawah ini.
Salah satu akibat buruk dari kebiasaan merokok atau menghirup asap rokok adalah meningkatkan risiko kanker di tenggorokan. Risikonya juga meningkat pada orang yang punya kebiasaan minum alkohol berlebihan.
Alasannya karena rokok dan alkohol mengandung zat yang bersifat karsinogen, yakni bisa merangsang sel-sel tubuh menjadi abnormal.
Pola makan yang buruk bisa memengaruhi asupan gizi. Jika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik, Anda punya risiko lebih tinggi terkena penyakit kanker ini.
Kemungkinan besar ini berkaitan erat dengan kurangnya asupan vitamin, mineral, protein, dan serat yang penting untuk sel-sel tubuh.
Sering minum air yang terlalu panas juga dikatakan bisa meningkatkan risiko kanker jenis ini, karena suhu yang terlalu panas bisa menyebabkan sel-sel terluka dan iritasi.
Infeksi virus HPV merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual. Bila Anda telah terjangkit virus ini, kemungkinan Anda untuk mengalami kanker laring, amandel, atau bagian tenggorokan lainnya semakin besar.
Terpapar debu kayu, asap cat, dan bahan kimia tertentu yang digunakan dalam industri logam, minyak bumi, plastik, dan tekstil dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker pada laring, hipofaring, dan amandel.
Guna menegakkan diagnosis kanker tenggorokan, dokter akan meminta Anda melakukan serangkaian tes kesehatan seperti di bawah ini.
Setelah tes kesehatan di atas dilakukan, dokter dapat menentukan stadium kanker. Tujuannya untuk membantu dokter menentukan pengobatan yang tepat. Berikut penjelasan penentuan stadium (tahap) kanker pada tenggorokan dan penyebarannya:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Penyakit kanker tenggorokan bisa disembuhkan dengan beberapa cara seperti di bawah ini.
Operasi merupakan pengobatan kanker utama yang bertujuan untuk mengangkat sel kanker dari tubuh. Prosedur medis ini bisa dilakukan ketika endoskopi dilakukan.
Namun, ada juga operasi lainnya yang direkomendasikan untuk mengobati kanker jenis ini, yaitu laringektomi (pengangkatan pita suara), tonsilektomi (pengangkatan tonsil), dan RND (radical neck dissection).
Pengobatan lainnya adalah radioterapi, yakni menggunakan sinar radiasi/pengion untuk membunuh sel kanker.
Pengobatan ini juga umumnya diberikan sebagai terapi adjuvant pasca operasi. Akan tetapi, pengobatan ini dapat juga digunakan sebelum operasi, sesudah operasi, atau sebagai terapi primer bersamaan dengan kemoterapi.
Cara menyembuhkan selanjutnya adalah kemoterapi, yakni pengobatan kanker mengandalkan obat-obatan. Selain mematikan sel kanker, obat-obatan yang diresepkan juga bisa membantu mengecilkan ukuran tumor.
Kemoterapi umumnya digunakan secara bersamaan dengan radioterapi yang bertujuan untuk meningkatkan efek radiasi.
Beberapa obat kemoterapi yang dapat digunakan, antara lain:
Penerapan gaya hidup yang sehat merupakan bagian dari pengobatan rumahan untuk pasien kanker tenggorokan. Ini meliputi pemilihan makanan yang sehat bernutrisi, olahraga rutin, berhenti merokok dan minum alkohol.
Pastikan Anda konsultasi lebih lanjut pada dokter jika Anda ingin menggunakan obat herbal tertentu untuk mengobati kanker yang diderita.
Tidak ada cara yang 100% dapat mencegah kanker tenggorokan. Walaupun begitu, ahli kesehatan merekomendasikan untuk mengurangi berbagai risikonya, seperti:
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk
Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar