Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Pengertian kanker lambung atau kanker perut adalah munculnya sel-sel di sekitar lapisan lambung atau perut yang tumbuh secara tidak terkendali.
Sel kanker bisa menyerang lapisan-lapisan di perut, mulai dari lapisan paling dalam (mukosa), lapisan pendukung (submukosa), lapisan otot (muscularis propia), dan lapisan terluar pembungkus perut (subserosa dan serosa).
Jenis kanker ini cenderung berkembang cukup lambat atau memakan waktu bertahun-tahun. Biasanya dimulai dari sel di bagian paling dalam dan menyebar ke sel terluar. Perubahan sel normal menjadi sel kanker, jarang menimbulkan gejala sehingga kerap kali tidak terdeteksi.
Disebut sebagai kanker perut, bila menyerang lambung dan lapisan-lapisan perut. Jika kanker menyerang usus besar, usus kecil, hati, atau pankreas, dokter akan mendiagnosisnya dengan jenis kanker lain, walaupun organ tersebut berada di sekitar perut.
Alasannya, kanker yang menyerang organ tersebut menimbulkan gejala yang berbeda dan perawatannya pun juga berbeda.
Beberapa jenis kanker lambung (perut) yang umum terjadi adalah:
Ketimbang kanker payudara atau kanker serviks, penyakit kanker yang menyerang lambung atau lapisan perut kurang umum terjadi.
Namun, menurut data World Health Organization (WHO), kanker lambung (perut) masuk dalam daftar jenis kanker yang paling sering menyebabkan kematian di dunia. Di Indonesia, data Globocan tahun 2018 mencatat 3014 kasus dengan angka kematian mencapai 2521 jiwa.
Kanker umumnya jarang menimbulkan gejala di awal penyakit. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan ada beberapa pasien yang merasakan beberapa gejala kanker di tahap awal.
Berikut ini gejala penyakit kanker lambung (perut) yang dapat muncul pada stadium 1, 2, maupun 3:
Jika sel kanker telah menyebar dan menyerang organ di sekitar, seperti usus atau hati, pertanda kanker lambung (perut) sudah memasuki stadium 4 atau akhir. Gejala yang ditimbulkan meliputi:
Setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda-beda. Beberapa juga bisa mengalami gejala yang tidak disebutkan di atas.
Gejala di atas memang sangat umum dan sering disebabkan oleh masalah pencernaan selain kanker. Namun, jika gejala yang Anda rasakan tidak membaik dalam beberapa minggu, jangan tunda pemeriksaan dokter. Gejala tersebut bisa jadi adalah pertanda kanker yang menyerang lambung atau lapisan perut.
Penyebab kanker lambung (perut) tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, ahli kesehatan berpendapat jika penyakit ini tidak berbeda dengan penyebab kanker secara umum, yakni mutasi DNA.
DNA berisi sistem perintah bagi sel untuk dapat bekerja dengan normal. Jika terjadi mutasi, sistem perintah tersebut bisa rusak dan kacau. Akibatnya, kerja sel menjadi tidak abnormal. Sel akan terus membelah tanpa kendali dan sel rusak yang terprogram untuk mati akan tetap hidup.
Lambat laun, akan terjadi penumpukan sel yang nantinya membentuk tumor di lapisan kanker atau lapisan perut.
Meskipun penyebab kanker lambung (perut) tidak diketahui secara pasti, ahli kesehatan telah menemukan berbagai faktor yang dapat meningkatkan risikonya, seperti:
Kanker dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diobati dengan tepat atau terlambat diobati. Berdasarkan laporan dalam jurnal Molecular and clinical oncology, komplikasi kanker lambung (perut) yang umumnya terjadi adalah:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Menegakkan diagnosis kanker lambung tidak hanya dengan melihat gejala-gejala yang dialami saja. Dokter perlu memastikan adanya sel kanker di area tersebut dengan beberapa tes kesehatan, seperti:
Tes ini meliputi CT scan dan rontgen yang dilakukan untuk melihat adanya sel kanker dan tumor.
Tes ini dilakukan untuk melihat bagian dalam perut dengan sebuah tabung tipis yang dilengkapi kamera kecil melalui tenggorokan. Bila ada jaringan yang mencurigakan, dokter akan memotong sebagian jaringan tersebut untuk dilakukan biopsi.
Prosedur medis dengan mengambil jaringan tubuh tertentu sebagai sampel. Kemudian, sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium dan dilihat dengan mikroskop.
Guna menentukan stadium kanker lambung, dokter onkologi akan meminta Anda melakukan tes kesehatan lanjutan, seperti:
Setelah tes di atas dilakukan, dokter akan menentukan stadium kanker lambung yang Anda miliki, seperti:
Setelah diagnosis ditegakkan dan stadium kanker ditentukan, dokter akan merekomendasikan pengobatan kanker lambung, berupa:
Sel kanker yang belum menyebar membutuhkan operasi pengangkatan tumor. Tujuannya, untuk menghilangkan sel kanker dan menyelamatkan jaringan yang sehat dari sel kanker.
Prosedurnya beragam mulai dari reseksi mukosa endoskopi (pengangkatan lapisan dalam lambung dengan endoskopi), gastrektomi subtotal (mengangkat bagian perut yang terkena kanker), dan gastrektomi total (pengangkatan seluruh perut dan beberapa jaringan di sekitarnya). Kelenjar getah bening yang terkena juga perlu diangkat.
Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan terapi obat-obatan. Tujuannya untuk mematikan sel-sel kanker. Biasanya dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor atau setelah operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa.
Selain kemoterapi, radioterapi juga bisa menjadi pilihan. Pengobatan kanker ini menggunakan energi sinar X atau proton untuk membunuh sel kanker.
Radioterapi dijalankan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor. Bisa juga bersamaan dengan kemoterapi setelah operasi kanker dilakukan untuk membunuh sel kanker yang tersisa.
Selain pengobatan dokter, perawatan rumahan juga diperlukan oleh pasien kanker. Caranya dengan mengubah gaya hidup yang sesuai untuk pasien kanker, seperti:
Tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit kanker yang menyerang saluran cerna ini. Namun, ahli kesehatan merekemondasikan beberapa pendekatan yang bisa menurunkan risiko terjadinya kanker lambung atau kanker perut ini.
Beberapa cara untuk mencegah penyakit kanker lambung yang bisa Anda lakukan, antara lain:
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar