backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kanker Paru

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Kanker Paru

    Kanker paru menjadi salah satu masalah kanker yang cukup banyak terjadi di Indonesia. Apa saja faktor risiko dan gejala kanker paru? Bagaimana pengobatan untuk kasus kanker satu ini? Simak selengkapnya di bawah ini.

    Definisi kanker paru

    Kanker paru-paru salah satu jenis atau tipe kanker yang bermula di paru-paru. Kondisi ini bahkan menjadi salah satu penyebab utama dari kematian akibat kanker di seluruh dunia. 

    Biasanya, orang yang merokok memiliki faktor risiko yang lebih besar untuk mengalami jenis kanker yang satu ini, jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki kebiasaan tersebut. 

    Menurut American Cancer Society, kanker ini terbagi ke dalam dua jenis yang dibedakan berdasarkan ukuran sel dalam tumor kanker. 

    1. Kanker paru-paru karsinoma sel kecil (KPKSK)

    Jenis kanker paru yang satu ini biasanya dialami oleh perokok berat. Bahkan, jenis kanker ini lebih sedikit dialami dibandingkan jenis lainnya. Namun, jenis ini lebih cepat menyebar ke seluruh tubuh. 

    Kira-kira 70% dari pasien yang mengalami kanker ini sudah berada pada stadium kanker paru yang cukup parah saat menjalani diagnosis. 

    2. Kanker paru-paru karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK)

    Istilah kanker ini meliputi beberapa jenis dari kanker paru. Kondisi ini berarti sel-sel kanker lebih besar daripada KPKSK. Lebih banyak pula orang memiliki jenis kanker ini.

    Kondisi ini tidak berkembang secepat KPKSK, sehingga pengobatan untuk jenis kanker ini berbeda. Biasanya, jenis kanker paru yang termasuk ke dalam jenis ini adalah adenocarcinoma, squamous cell carcinoma, dan large cell carcinoma. 

    Seberapa umumkah kanker paru?

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker ini adalah salah satu penyebab utama kematian yang menyebabkan 1,59 juta kematian pada tahun 2012. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat selama dekade berikutnya.

    Jika dokter Anda hanya mengatakan bahwa Anda memiliki kanker ini, penting untuk mengetahui dasar-dasar yang perlu diketahui sebelum kewalahan dengan perubahan emosional dan fisik yang dirasakan. 

    Kanker ini dapat mempengaruhi pasien pada usia berapa pun. Kondisi ini dapat dikelola dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

    Tanda dan gejala kanker paru

    Sebagian besar gejala kanker paru terjadi di paru-paru, tetapi Anda juga mungkin mengalami gejala lain pada tubuh. Hal ini biasanya terjadi karena kanker telah menyebar (dalam istilah medis disebut dengan metastasis) ke bagian tubuh lainnya.

    Tingkat keparahan gejala juga berbeda. Beberapa bahkan mungkin tidak merasakan gejala atau hanya merasa lelah secara umum. Tak jarang, pada tahapan stadium awal, kanker ini tidak menunjukkan gejala. 

    Berikut adalah beberapa gejala yang harus Anda ketahui:

  • Ketidaknyamanan atau nyeri pada dada.
  • Batuk yang tidak hilang atau semakin memburuk dari waktu ke waktu.
  • Masalah pernapasan.
  • Darah dalam dahak (lendir batuk dari paru-paru).
  • Suara serak.
  • Masalah dalam menelan.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kehilangan berat badan tanpa alasan.
  • Merasa sangat lelah.
  • Peradangan atau sumbatan di paru-paru.
  • Pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening dalam dada di daerah paru-paru.
  • Kanker ini adalah kondisi yang serius yang dapat menyebabkan komplikasi fatal. Kanker paru bisa menyebabkan komplikasi, seperti:

  • Sesak napas.
  • Batuk darah.
  • Nyeri, umumnya timbul pada stadium lanjut.
  • Cairan di dada (efusi pleura).
  • Kanker yang menyebar ke bagian lain dari tubuh (metastasis).
  • Kemungkinan ada tanda­-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

    Kapan harus periksa ke dokter?

    Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas atau memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda. Tubuh masing-­masing orang berbeda.

    Selalu  konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda. Orang berisiko tinggi antara lain perokok (30 pak per tahun), pekerja yang terkena paparan karsinogenik, dan perokok pasif.

    Penyebab kanker paru

    Penyebab utama dari kanker paru-paru adalah kebiasan merokok. Bahkan, kebiasaan ini tidak hanya buruk untuk perokok aktif, atau orang yang melakukan aktivitas merokok.

    Namun, kebiasaan merokok juga tak baik untuk perokok pasif, yaitu orang yang menghirup asap rokok karena orang di sekitarnya melakukan aktivitas merokok. 

    Kanker ini dapat berkembang cepat pada perokok karena racun zat karsinogenik yang berasal dari rokok masuk ke dalam paru-paru, baik secara sengaja maupun tidak. Bisa dikatakan, kebiasaan ini bertanggung jawab kepada hampir 70% kasus kanker ini. 

    Faktor risiko kanker paru

    Setelah memahami apa itu penyebab dari kanker paru, Anda kini perlu memahami lebih lanjut mengenai faktor risiko yang mungkin dimiliki. Kanker ini memang bisa terjadi kepada siapa saja. 

    Akan tetapi, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko dari kanker ini, termasuk di antaranya adalah: 

    • Pernah merokok atau sedang merokok. 
    • Perokok pasif. 
    • Punya anggota keluarga dengan kanker paru. 
    • Riwayat kesehatan pribadi. 
    • Radioterapi untuk kondisi lain yang dapat mempengaruhi daerah dada. 
    • Kontak dengan racun seperti asbes, kromium, nikel, arsenik, jelaga, atau tar di tempat kerja.
    • Terkena paparan radon di rumah atau tempat kerja.
    • Hidup di lingkungan yang tercemar.
    • Sistem kekebalan tubuh lemah secara genetik atau akibat human immunodeficiency virus (HIV).
    • Konsumsi suplemen beta karoten dan menjadi perokok berat. 

    Oleh karena itu, jika Anda mengalami satu dari berbagai kondisi yang telah disebutkan di atas, tak ada salahnya untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker paru.

    Diagnosis dan pengobatan kanker paru

    Bagaimana cara mendiagnosis kanker paru?

    Ada beberapa cara yang bisa dilakukan jika Anda ingin melakukan pemeriksaan terhadap kondisi paru-paru Anda. Di antaranya adalah:

    1. CT scan

    Biasanya, dokter akan menyarankan pasien yang memiliki risiko kanker ini untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan CT scan. Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan kepada perokok berat yang berusia 55 tahun ke atas, atau kepada mantan perokok yang sudah berhenti selama 15 tahun.

    2. Foto rontgen dada

    Biasanya dari foto paru yang diambil menggunakan sinar X-ray ini akan ditemukan adanya kondisi yang tak normal. Bahkan, jika Anda menjalani CT scan, akan lebih mudah terlihat adanya luka pada paru-paru yang mungkin tidak dapat terdeteksi dengan sinar X-ray.

    3. Sitologi dahak (sputum cytology)

    Saat Anda batuk hingga mengeluarkan dahak, akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan cara melihatnya di bawah mikroskop untuk mencari tahu adanya sel kanker di dalamnya.

    4. Biopsi

    Dokter biasanya akan melakukan biopsi dengan beberapa cara. Salah satunya adalah bronkoskopi, di mana dokter akan memeriksa bagian paru yang abnormal menggunakan tabung bercahaya yang dimasukkan melalui tenggorokan menuju paru.

    Ada pula mediastinoskopi, di mana dokter akan membuat irisan pada dasar leher dan memasukkan alat operasi untuk mengambil sampel jaringan dari kelenjar getah bening.

    Biopsi jarum juga biasanya menjadi pilihan, di mana dokter akan menggunakan X-ray untuk memandu sebuah jarum yang dimasukkan ke dalam tubuh menuju ke paru demi mengumpulkan sel-sel yang diduga sel kanker.

    Sampel dari biopsi biasanya diambil dari kelenjar getah bening atau bagian tubuh lain tempat sel kanker telah tersebar.

    Apa saja pilihan pengobatan untuk kanker paru?

    Ada beberapa cara pengobatan untuk kanker paru, tapi tergantung pada jenis kanker dan seberapa jauh kanker telah menyebar. Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang perlu Anda ketahui.  

    1. Operasi 

    Jika Anda menjalani operasi, dokter akan mengangkat kelenjar getah bening untuk memastikan apakah ada gejala kanker pada kelenjar tersebut. 

    Sementara itu, jika kanker ini sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya, dokter akan merekomendasikan kemoterapi atau radioterapi sebelum menjalani operasi. 

    Apabila setelah menjalani operasi ternyata muncul risiko bahwa ada sel kanker yang masih tersisa, atau kanker kemungkinan muncul kembali, dokter akan menyarankan kemoterapi atau radioterapi setelah operasi. 

    2. Radioterapi 

    Bagi pasien yang sudah mengalami tahapan stadium kanker yang cukup parah, terapi radiasi akan dilakukan sebelum atau sesudah operasi. Biasanya, terapi radiasi ini dikombinasikan dengan pengobatan lain, seperti kemoterapi. 

    3. Kemoterapi

    Salah satu pilihan pengobatan kanker ini biasanya menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat yang digunakan biasanya merupakan kombinasi dari obat oral atau obat minum, maupun obat yang diberikan dengan cara disuntikkan melalui pembuluh vena. 

    4. Terapi target

    Biasanya pengobatan menggunakan metode terapi target ini diberikan kepada pasien yang mengalami kanker lagi setelah sembuh dari kanker ini, atau pasien yang tahapan stadium kanker sudah pada tingkatan yang cukup parah. 

    5. Imunoterapi 

    Imunoterapi merupakan pengobatan kanker yang menggunakan sistem imun di dalam tubuh untuk melawan kanker.

    Pengobatan kanker ini biasanya diberikan kepada pasien kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain atau bisa dikatakan sudah mengalami kanker pada tahapan yang cukup parah. 

    Selain menjalani salah satu dari berbagai jenis pengobatan kanker yang telah disebutkan, Anda juga bisa menerapkan gaya hidup sehat sebagai pasien kanker paru. Di samping itu, ada pula hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kanker paru secara alami

    Perawatan di rumah

    Biasanya, pasien kanker ini akan sedikit merasa kesulitan dengan pernapasannya. Maka itu, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan gejala kanker ini secara alami adalah beberapa hal berikut ini. 

    1. Menghentikan kebiasaan merokok

    Hal pertama yang harus Anda lakukan setelah mendapatkan diagnosis dari penyakit ini adalah berhenti merokok. Jika kanker yang dialami disebabkan karena Anda adalah perokok pasif, jangan ragu untuk lantang meminta orang di sekitar berhenti merokok. 

    2. Mengelola nyeri

    Mengelola nyeri adalah bagian paling penting dari mengatasi kanker ini. Anda mungkin akan diberi obat untuk mengatasi rasa sakit. Bila menggunakan obat-obatan, Anda perlu menggunakannya sesegera mungkin saat nyeri muncul.

    Selain itu, Anda bisa meminta dokter agar membantu mengobati kanker dan memberikan tips mengontrol rasa sakit secara mandiri. Ingat, rasa sakit yang dialami bisa Anda kontrol  hingga membuatnya hilang.

    Perawatan nyeri lainnya yang dapat membantu:

    • Teknik relaksasi.
    • Biofeedback.
    • Terapi fisik.
    • Kompres hangat dan atau dingin.
    • Olahraga dan pijat.

    Selain itu, dukungan dari keluarga, teman, dan support group dapat membantu mental Anda untuk mengatasi rasa sakit setelah pengobatan kanker.

    3. Mengatasi sesak napas

    Sesak napas juga merupakan salah satu kondisi yang mungkin dialami saat mengalami kanker ini. Pasalnya, Anda yang biasanya menggunakan paru-paru untuk bernapas mungkin akan kesulitan bernapas saat terjadi masalah pada organ tersebut. 

    Oleh karena itu, Anda perlu memerhatikan beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk mengelola sesak napas, seperti:

    • Berusaha untuk rileks

    Anda mungkin panik saat mendadak sesak napas. Namun, tetaplah tenang saat hal tersebut terjadi, karena rasa takut dan khawatir justru membuat Anda semakin susah bernapas. 

    Saat mengalaminya, cobalah lakukan sesuatu yang menurut Anda mampu membuat tubuh menjadi lebih tenang, misalnya mendengarkan musik tertentu, bermeditasi, atau berdo’a. 

    • Tentukan posisi yang nyaman

    Saat mengalami sesak napas, cobalah untuk mencari posisi yang nyaman agar lebih mudah bernapas. 

    • Fokus pada pernapasan

    Fokuslah pada sistem pernapasan Anda jika tiba-tiba mengalami sesak napas. Tidak perlu berusaha “mengisi” paru-paru dengan udara, tapi berkonsentrasilah untuk menggerakkan otot yang dapat mengontrol diafragma. 

    Cobalah untuk tetap bernapas melalui mulut Anda, dan “temukan” napas yang hilang dengan gerakan tubuh yang ringan. 

    • Simpan energi 

    Biasanya, pasien kanker ini akan lebih mudah mengalami sesak napas karena mudah merasa lelah. Oleh sebab itu, untuk mencegah kondisi ini, Anda bisa mengurangi aktivitas yang berat dan menyimpan energi dengan baik untuk digunakan dalam melakukan hal-hal yang lebih penting. 

    4. Menerapkan gaya hidup sehat

    Sebenarnya, gaya hidup yang sehat tidak hanya penting dilakukan saat sedang mengidap suatu penyakit. Bahkan, hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah Anda mengalami kanker paru

    Artinya, saat sedang sehat sekali pun, penting untuk melakukan hal ini, misalnya rutin berolahraga dan juga menerapkan pola makan sehat. Sebagai pasien kanker, cobalah untuk berolahraga semampunya. 

    Bila ada pertanyaan seputar kanker paru-paru, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. Cari dokter spesialis kanker terdekat dari lokasi Anda dan booking melalui Hello Sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan