3. Biopsi

Biopsi adalah prosedur untuk mengangkat sepotong jaringan sebagai sampel sel dari tubuh Anda. Kemudian, akan dilakukan pengamatan terhadap sampel tersebut di laboratorium; apakah sel/jaringan kanker atau bukan.
Tes ini sangat akurat dan hasilnya menjadi diagnosis pasti dari penyakit kanker. Oleh karena itu, biopsi sering kali menjadi kombinasi dari tes pemeriksaan kanker yang lain.
Ada beberapa jenis tes biopsi, antara lain:
Bone marrow biopsy (biopsi sumsum tulang)
Tes ini akan dokter rekomendasikan jika terdeteksi kelainan dalam darah atau ada kecurigaan bahwa kanker berasal atau telah menyebar ke sumsum tulang belakang. Contohnya, pada kasus kanker darah, seperti leukemia, limfoma, dan multiple myeloma.
Selama biopsi sumsum tulang, dokter mengambil sampel sumsum tulang dari bagian belakang tulang pinggul menggunakan jarum panjang. Dalam beberapa kasus, dokter Anda mungkin melakukan biopsi sumsum dari tulang lain pada tubuh. Anda akan menerima anestesi lokal sebelum biopsi sumsum tulang untuk meminimalkan ketidaknyamanan selama prosedur.
Endoscopic biopsy (biopsi endoskopi)
Tes kanker biopsi dengan menggunakan tabung tipis fleksibel (endoskopi) yang lengkap dengan lampu pada ujungnya untuk membantu melihat kondisi tubuh bagian dalam. Alat tersebut nantinya akan berguna sebagai pemotong sedikit jaringan untuk diteliti.
Needle biopsy (biopsi jarum)
Tes pemeriksaan ini mengandalkan jarum khusus untuk menyedot sel/jaringan yang memiliki kemungkinan sebagai kanker. Biopsi jarum sering dokter lakukan pada tumor yang dapat dirasakan dokter melalui kulit Anda, seperti benjolan payudara dan pembesaran kelenjar getah bening.
Jika digabungkan dengan prosedur pencitraan, seperti sinar-X, biopsi jarum dapat mengumpulkan sel dari area mencurigakan yang tidak terasa melalui kulit.
Prosedur medis ini dapat menggunakan jarum super halus, jarum berukuran besar, dan bantuan vakum (alat penyedot khusus). Anda akan menerima anestesi lokal untuk mematikan rasa pada area biopsi dan meminimalkan rasa sakit.
Surgical biopsy (biopsi bedah)
Jenis biopsi ini bisa Anda sebut dengan biopsi bedah. Selama prosedur, ahli bedah membuat sayatan pada kulit untuk mengakses area sel yang mencurigakan. Sebagai contoh, mengangkat benjolan payudara yang mungkin menjadi gejala kanker payudara dan pengangkatan kelenjar getah bening yang memiliki kemungkinan sebagai kanker limfoma.
Prosedur biopsi bedah akan dokter rekomendasikan untuk mengangkat bagian dari area sel yang abnormal (biopsi insisi) atau mengangkat seluruh area sel abnormal (biopsi eksisi).
Beberapa prosedur biopsi bedah memerlukan anestesi umum untuk membuat Anda tidak sadar selama prosedur. Anda mungkin juga diminta untuk menjalani opname untuk observasi setelah prosedur.
Hal yang perlu Anda perhatikan sebelum tes kanker

Dalam menegakkan diagnosis kanker, Anda mungkin perlu menjalani beberapa jenis tes pemeriksaan, tidak hanya mengandalkan satu jenis tes saja. Oleh karena itu, ikuti apa yang dokter sarankan pada Anda agar diagnosis penyakit jadi lebih tepat.
Sebelum menjalani tes, Anda mungkin perlu menghentikan penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya aspirin karena bisa menyebabkan perdarahan jika pembedahan dilakukan.
Selain itu, Anda mungkin perlu juga melakukan pembersihan usus agar mempermudah proses pemasukkan alat untuk melihat kondisi saluran pencernaan. Caranya, dengan minum obat pencahar sehari sebelumnya agar usus bersih dari feses. Anda juga mungkin tidak boleh makan dan minum sebelum tes.
Guna mengetahui lebih lanjut, konsultasikan hal ini dengan dokter spesialis kanker. Jangan lupa untuk mencatat persyaratannya supaya bisa jadi pengingat.
Anda bisa menemui dokter spesialis kanker di rumah sakit khusus kanker atau fasilitas kesehatan lainnya. Cari rumah sakit yang terdekat, tepercaya, serta sesuai dengan kebutuhan, kemudian booking layanannya via Hello Sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar