Berikut beberapa penyebab kerusakan pada ginjal.
- Kerusakan jaringan ginjal akibat obat atau infeksi parah (sepsis).
- Memiliki riwayat penyakit ginjal kronis.
- Penyumbatan urin dari ginjal.
- Dehidrasi.
- Kerusakan otot yang pecahannya masuk ke aliran darah (rabdomiolisis).
- Adanya luka trauma pada ginjal yang disertai dengan kehilangan darah.
- Obstruksi aliran urin akibat prostat membengkak.
- Komplikasi kehamilan, seperti eklampsia dan preeklampsia, atau terkait Syndrome HELLP.
Faktor-faktor risiko
Siapa yang berisiko terkena sakit ginjal?
Diabetes dan hipertensi berhubungan dengan penyakit ginjal. Selain kedua penyakit tersebut, ada sejumlah faktor lainnya yang membuat seseorang lebih berisiko menderita penyakit ginjal.
- Riwayat penyakit jantung.
- Merokok.
- Obesitas.
- Kolesterol tinggi.
- Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal.
- Orang Afrika, penduduk asli Amerika, atau orang Asia.
- Berusia di atas 65 tahun (lansia).
Faktor di atas merupakan faktor yang tidak dapat diubah. Selain itu, gangguan ginjal sering berkaitan dengan kondisi medis lainnya, seperti sebagai berikut.
- Penyumbatan pembuluh darah di lengan atau kaki.
- Diabetes.
- Hipertensi.
- Gagal jantung.
- Sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat penyakit serius.
- Penyakit hati.
Komplikasi
Apa komplikasi yang mungkin terjadi?
Apabila Anda mengalami penyakit ginjal, hampir setiap bagian dari tubuh akan ikut dipengaruhi. Berikut ini beberapa risiko komplikasi yang terjadi akibat ginjal yang rusak.
- Pembengkakan lengan di kaki dan tangan serta tekanan darah tinggi akibat penyumbatan cairan.
- Peningkatan kadar kalium dalam darah tiba-tiba (hiperkalemia) yang mengganggu fungsi hati.
- Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
- Kekuatan tulang melemah dan berisiko patah tulang.
- Anemia.
- Impotensi dan gairah seks menurun.
- Kerusakan sistem saraf pusat yang menyebabkan sulit berkonsentrasi hingga kejang.
- Respons kekebalan tubuh menurun dan lebih mudah terinfeksi penyakit.
- Perikarditis, radang pada membran kantung, seperti yang menyelubungi hati Anda (pericardium).
- Komplikasi kehamilan.
- Kerusakan permanen pada ginjal dan membutuhkan transplantasi ginjal agar tetap hidup.
Diagnosis
Bagaimana cara mendiagnosis sakit ginjal?
Penyakit ginjal awal biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Pengujian adalah satu-satunya cara untuk mengetahui bagaimana kondisi ginjal Anda. Penting bagi ginjal Anda untuk diperiksa jika Anda memiliki faktor risiko utama seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau riwayat keluarga gagal ginjal.
Berikut ini beberapa pemeriksaan ginjal dan kelainan di dalamnya.
- Tes darah untuk memeriksa GFR dan melihat apakah ginjal dapat menyaring dengan baik.
- Uji bersihan kreatinin.
- Biopsi ginjal untuk mengambil sampel jaringan ginjal.
- Nitrogen Urea Darah (NUD).
- Tes pencitraan berupa USG dan CT Scan.
- Tes urine untuk memerika albumin, yaitu protein dalam urin ketika fungsi ginjal terganggu.
Selain beberapa pemeriksaan di atas, tekanan darah juga dapat menjadi patokan, apakah Anda mengalami penyakit ginjal atau tidak. Maka dari itu, Anda diimbau untuk menjaga tekanan darah yang telah ditetapkan oleh masing-masing penyedia layanan kesehatan.
Semakin cepat Anda tahu bahwa Anda memiliki penyakit ginjal, semakin cepat Anda bisa mendapatkan pengobatan untuk membantu keterlambatan atau mencegah gagal ginjal. Bagi penyandang diabetes dan pemilik faktor risiko lainnya, pemeriksaan rutin setiap tahun direkomendasikan.
Obat dan pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa pengobatan untuk penyakit ginjal?
Pengobatan untuk ginjal yang rusak tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa penyakit ginjal dapat diobati, tetapi tidak jarang tidak dapat disembuhkan.
Metode pengobatan sakit ginjal biasanya bertujuan untuk membantu mengendalikan gejala, mengurangi risiko komplikasi dan memperlambat tingkat keparahan. Penyakit ginjal juga mungkin membuat kondisi lebih buruk dari waktu ke waktu dan dapat menyebabkan gagal ginjal.
Apabila hal ini terjadi, pengobatan untuk gangguan ginjal stadium akhir mungkin diperlukan. Oleh sebab itu, dokter akan mencoba memperlambat dan mengontrol penyebab penyakit ginjal yang Anda alami, sehingga menjadi bervariasi.
Dikutip dari US National Kidney Foundation, berikut beberapa pilihan pengobatan untuk penyakit ginjal.
- obat ACE inhibitors atau ARBs untuk membantu mengendalikan tekanan darah dan protein di urine.
- antibiotik agar pertumbuhan bakteri terhambat.
- dialisis atau transplantasi ginjal ketika sudah mencapai penyakit ginjal stadium akhir.
- terapi konservatif, yaitu menjalani perawatan yang berfokus pada pengendalian gejala dan kualitas hidup.
- menjalani program diet rendah garam.
Pengobatan di rumah
Perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan untuk mengatasi penyaki ginjal
Penderita penyakit ginjal sebenarnya dapat hidup seperti orang normal lainnya, seperti bekerja, berkumpul bersama orang terdekat, dan aktif secara fisik. Namun, Anda perlu mengubah gaya hidup dan pola makan agar hidup lebih sehat dan lebih lama.
Hal ini dikarenakan komplikasi penyakit ginjal, seperti serangan jantung dan stroke, berisiko dapat terjadi. Maka dari itu, perubahan gaya hidup baik untuk jantung dan ginjal Anda.
Perubahan gaya hidup
Pola hidup sehat adalah panduan yang wajib dijalani penderita penyakit ginjal. Hal ini terutama penting dilakukan jika Anda memiliki diabetes, hipertensi, atau keduanya.
Anda bisa mulai dengan membicarakan masalah ini dengan ahli gizi, ahli diabetes, atau penyedia layanan kesehatan profesional lainnya. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol gejala dan membantu menjaga kesehatan ginjal.
- Menjaga tekanan darah dan mengatur kadar sodium sesuai dengan anjuran dokter.
- Mengendalikan kadar gula darah jika memiliki diabetes untuk mengurangi keparahan sakit ginjal.
- Menjaga kolesterol darah dengan diet, rutin olahraga, hingga menjaga berat badan.
- Minum obat sesuai dengan anjuran dokter.
- Mulai mengurangi dan berhenti merokok agar tidak memperparah kerusakan ginjal.
- Lebih aktif berolahraga agar tekanan darah, glukosa darah, tingkat kolesterol tetap terjaga.
- Menurunkan berat badan jila kelebihan berat badan agar ginjal tidak bekerja lebih keras.
Perubahan diet
Gaya hidup yang sehat tidak terlepas dari pola makan yang bergizi pula ketika memiliki penyakit ginjal. Ada beberapa makanan yang baik untuk ginjal. Namun, Anda perlu memperhatikan makanan siap saji karena mengandung garam dan natrium aditif tinggi yang dapat memperparah kondisi ginjal.
Umumnya, dokter akan menganjurkan Anda untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau ahli diet. Hal ini bertujuan agar Anda dapat mengetahui cara memilih makanan yang mudah diproses ginjal dan belajar tentang nutrisi penting untuk sakit ginjal.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar