backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Penyakit Ginjal

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 20/10/2022

Penyakit Ginjal

Apa itu penyakit ginjal?

Penyakit ginjal adalah gangguan fungsi pada organ ginjal. Kerusakan ginjal menyebabkan produk limbah dan cairan menumpuk dalam tubuh.

Kondisi tersebut menyebabkan beberapa masalah, seperti pembengkakan di pergelangan kaki, muntah, lemah, susah tidur, dan sesak napas.

Sakit ginjal juga dapat dipicu oleh sejumlah masalah kesehatan lainnya, misalnya tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes.

Artinya, orang yang mempunyai kedua penyakit tersebut berisiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal meskipun sebelumnya fungsi ginjal mereka normal.

Apabila gangguan pada ginjal tidak ditangani dengan tepat, ada sejumlah komplikasi dapat muncul yaitu:

Kenapa sakit ginjal tidak boleh disepelekan?

Sebagian besar masalah pada ginjal menyerang nefron. Nefron merupakan bagian dari organ ginjal. Apabila nefron terganggu, ginjal pun tidak mampu mengeluarkan limbah.

Pada saat fungsi ginjal berhenti sepenuhnya, tubuh akan dipenuhi dengan air dan produk limbah atau disebut sebagai uremia.

Akibatnya, tubuh atau kaki membengkak dan merasa cepat lelah karena tubuh membutuhkan darah yang bersih.

Uremia yang tidak diobati dengan benar bisa menimbulkan kejang atau koma hingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu, gangguan pada fungsi ginjal tidak boleh disepelekan karena bisa berakibat fatal.

Jenis penyakit ginjal

Penyakit ginjal yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan sejumlah kondisi yang membahayakan tubuh. Berikut jenis masalah pada ginjal yang paling umum terjadi.

1. Gagal ginjal kronis

Gagal ginjal kronis termasuk gangguan ginjal yang berlangsung selama lebih dari tiga bulan. Kondisi ini dapat terjadi karena ginjal tidak lagi dapat menyaring kotoran dan tidak bisa mengendalikan jumlah air, garam, dan kalsium dalam darah.

2. Gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut yaitu kerusakan mendadak pada organ ginjal. Pada kondisi ini, penumpukan limbah metabolisme akan terjadi akibat tidak disekresikan dengan baik.

3. Batu ginjal

Batu ginjal merupakan endapan keras yang dibentuk dari zat yang ada di urine. Penyakit yang dikenal sebagai kencing batu ini memiliki ukuran yang kecil hingga mencapai beberapa inci.

4. Kista ginjal

Kista ginjal yaitu kantung yang berisi cairan yang terbetuk di dalam ginjal dan dapat menyebabkan masalah serius pada ginjal. Kista ginjal terdiri atas tiga jenis, yaitu ginjal polikistik, kista ginjal meduler, dan medullary sponge kidney.

5. Glomerulonefritis

Glomerulonefritis (gangguan pada glomerulus) merupakan kondisi ketika peradangan terjadi pada ginjal. Organ ginjal memiliki filter kecil yang terdiri atas pembuluh darah kecil dan bertugas untuk menyaring darah ketika kelebihan cairan, elektrolit, dan limbah.

Penyaring tersebut kemudian membawa limbah ke dalam urine. Apabila glomeruli rusak, fungsi ginjal akan terganggu dan dapat berujung pada gagal ginjal.

Gejala penyakit ginjal

Pada penyakit ginjal tahap awal biasanya tidak menunjukkan gejala yang serius. Tanda dan gejala sakit ginjal akan berkembang seiring berjalannya waktu jika penurunan fungsi ginjal berlangsung lambat.

Berikut beberapa tanda dan gejala penyakit ginjal.

  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Tubuh terasa lemah dan lesu (kurang bersemangat).
  • Tidur terganggu.
  • Jarang buang air kecil.
  • Warna urine berubah dan berbusa.
  • Urine tercampur dengan darah (hematuria).
  • Otot berkedut dan kram.
  • Tubuh membengkak, terutama di bagian kaki dan tangan.
  • Kulit kering dan terasa gatal.
  • Nyeri dada akibat penumpukan cairan di sekitar selaput jantung.
  • Gangguan irama atau denyut jantung.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Sulit berkonsentrasi dan sering merasa pusing.
  • Sesak napas akibat penumpukan cairan di paru.

Tanda dan gejala kelainan pada ginjal memang tidak terlalu spesifik. Hal ini dikarenakan sakit ginjal seringkali diakibatkan oleh penyakit lain. Pada beberapa kasus, gejala gangguan ginjal mungkin tidak muncul hingga kerusakan parah telah terjadi.

Oleh sebab itu, buatlah janji dengan dokter Anda jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala penyakit ginjal.

Kapan harus pergi ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda atau gejala penyakit ginjal yang tercantum di atas, segera konsultasikan ke dokter spesialis ginjal.

Setiap tubuh berfungsi berbeda satu sama lain. Selalu diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik bagi situasi Anda.

Penyebab penyakit ginjal

Berdasarkan jenis umumnya yakni kronis dan akut, berikut penyebab penyakit ginjal yang perlu Anda ketahui.

Penyebab penyakit ginjal kronis

Penyakit ginjal kronis terjadi akibat kondisi yang merusak fungsi ginjal terjadi selama beberapa bulan atau tahun. Berikut beberapa hal yang menyebabkan fungsi ginjal menurun akibat ginjal kronis.

  • Kerusakan pembuluh darah ke ginjal akibat hipertensi dan diabetes.
  • Peradangan pada unit jaringan ginjal, glomerulus (glomerulonefritis).
  • Pertumbuhan kista pada ginjal (penyakit ginjal polikistik).
  • Aliran urin menuju kembali ke ginjal (Vesikoureteral refluks).
  • Kelainan bawaan ginjal atau saluran kemih.
  • Infeksi ginjal berulang (pielonefritis).

Penyebab gagal ginjal akut

Pada beberapa kasus, gangguan pada ginjal ini berlangsung sebentar. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi dalam waktu yang lama. Berikut beberapa penyebab kerusakan pada ginjal.

  • Kerusakan jaringan ginjal akibat obat atau infeksi parah (sepsis).
  • Memiliki riwayat penyakit ginjal kronis.
  • Penyumbatan urin dari ginjal.
  • Dehidrasi.
  • Kerusakan otot yang pecahannya masuk ke aliran darah (rabdomiolisis).
  • Adanya luka trauma pada ginjal yang disertai dengan kehilangan darah.
  • Obstruksi aliran urin akibat prostat membengkak.
  • Komplikasi kehamilan, seperti eklampsia dan preeklampsia, atau terkait sindrom HELLP.

Faktor-faktor risiko penyakit ginjal

Diabetes dan hipertensi berhubungan dengan penyakit ginjal. Selain kedua penyakit tersebut, ada sejumlah faktor lainnya yang membuat seseorang lebih berisiko menderita penyakit ginjal.

  • Riwayat penyakit jantung.
  • Merokok.
  • Obesitas.
  • Kolesterol tinggi.
  • Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal.
  • Orang Afrika, penduduk asli Amerika, atau orang Asia.
  • Berusia di atas 65 tahun (lansia).

Faktor di atas merupakan faktor yang tidak dapat diubah. Selain itu, gangguan ginjal sering berkaitan dengan kondisi medis lainnya, seperti sebagai berikut.

  • Penyumbatan pembuluh darah di lengan atau kaki.
  • Diabetes.
  • Hipertensi.
  • Gagal jantung.
  • Sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat penyakit serius.
  • Penyakit hati.

Komplikasi penyakit ginjal

Apabila Anda mengalami penyakit ginjal, hampir setiap bagian dari tubuh akan ikut dipengaruhi. Berikut ini beberapa risiko komplikasi yang terjadi akibat ginjal yang rusak.

  • Pembengkakan lengan di kaki dan tangan serta tekanan darah tinggi akibat penyumbatan cairan.
  • Peningkatan kadar kalium dalam darah tiba-tiba (hiperkalemia) yang mengganggu fungsi hati.
  • Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
  • Kekuatan tulang melemah dan berisiko patah tulang.
  • Anemia.
  • Impotensi dan gairah seks menurun.
  • Kerusakan sistem saraf pusat yang menyebabkan sulit berkonsentrasi hingga kejang.
  • Respons kekebalan tubuh menurun dan lebih mudah terinfeksi penyakit.
  • Perikarditis, radang pada membran kantung, seperti yang menyelubungi hati Anda (pericardium).
  • Komplikasi kehamilan.
  • Kerusakan permanen pada ginjal dan membutuhkan transplantasi ginjal agar tetap hidup.

Diagnosis penyakit ginjal

Pengujian merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui bagaimana kondisi ginjal Anda. Penting bagi ginjal Anda untuk diperiksa jika Anda memiliki faktor risiko utama.

Berikut beberapa pemeriksaan ginjal dan kelainan di dalamnya.

  • Tes darah untuk memeriksa GFR dan melihat apakah ginjal dapat menyaring dengan baik.
  • Uji bersihan kreatinin.
  • Biopsi ginjal untuk mengambil sampel jaringan ginjal.
  • Nitrogen Urea Darah (NUD).
  • Tes pencitraan berupa USG dan CT Scan.
  • Tes urine untuk memeriksa albumin, yaitu protein dalam urin ketika fungsi ginjal terganggu.

Selain beberapa pemeriksaan di atas, tekanan darah juga dapat menjadi patokan, apakah Anda mengalami penyakit ginjal atau tidak.

Semakin cepat tahu bahwa Anda memiliki masalah pada ginjal, semakin cepat Anda bisa mendapatkan pengobatan untuk membantu keterlambatan atau mencegah gagal ginjal.

Bagi penyandang diabetes dan pemilik faktor risiko lainnya, pemeriksaan rutin setiap tahun direkomendasikan.

Pengobatan penyakit ginjal

Pengobatan untuk ginjal yang rusak bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa penyakit ginjal dapat diobati, tetapi tidak jarang tidak dapat disembuhkan.

Metode pengobatan sakit ginjal biasanya bertujuan untuk membantu mengendalikan gejala, mengurangi risiko komplikasi dan memperlambat tingkat keparahan.

Penyakit ginjal juga mungkin membuat kondisi lebih buruk dari waktu ke waktu dan dapat menyebabkan gagal ginjal.

Mengutip US National Kidney Foundation, berikut beberapa pilihan pengobatan untuk penyakit ginjal.

  • Obat ACE inhibitors atau ARBs untuk membantu mengendalikan tekanan darah dan protein di urine.
  • Antibiotik agar pertumbuhan bakteri terhambat.
  • Dialisis atau transplantasi ginjal ketika sudah mencapai penyakit ginjal stadium akhir.
  • Terapi konservatif, yaitu menjalani perawatan yang berfokus pada pengendalian gejala dan kualitas hidup.
  • Menjalani program diet rendah garam.

Pengobatan di rumah

Penderita masalah ginjal sebenarnya dapat hidup seperti orang normal lainnya, seperti bekerja, berkumpul bersama orang terdekat, dan aktif secara fisik.

Namun, Anda perlu mengubah gaya hidup dan pola makan agar hidup lebih sehat dan lebih lama.

Hal ini dikarenakan komplikasi penyakit ginjal, seperti serangan jantung dan stroke, berisiko dapat terjadi.

1. Perubahan gaya hidup

Pola hidup sehat adalah panduan yang wajib dijalani penderita penyakit ginjal. Hal ini terutama penting dilakukan jika Anda memiliki diabetes, hipertensi, atau keduanya.

Anda bisa mulai dengan membicarakan masalah ini dengan ahli gizi, ahli diabetes, atau penyedia layanan kesehatan profesional lainnya.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol gejala dan membantu menjaga kesehatan ginjal.

  • Menjaga tekanan darah dan mengatur kadar sodium sesuai dengan anjuran dokter.
  • Mengendalikan kadar gula darah jika memiliki diabetes untuk mengurangi keparahan sakit ginjal.
  • Menjaga kolesterol darah dengan diet, rutin olahraga, hingga menjaga berat badan.
  • Minum obat sesuai dengan anjuran dokter.
  • Mulai mengurangi dan berhenti merokok agar tidak memperparah kerusakan ginjal.
  • Lebih aktif berolahraga agar tekanan darah, glukosa darah, tingkat kolesterol tetap terjaga.
  • Menurunkan berat badan jila kelebihan berat badan agar ginjal tidak bekerja lebih keras.

2. Perubahan diet atau pola makan

Gaya hidup yang sehat tidak terlepas dari pola makan yang bergizi pula ketika memiliki gangguan pada ginjal. Ada beberapa makanan yang baik untuk ginjal.

Namun, Anda perlu memperhatikan makanan siap saji karena mengandung garam dan natrium aditif tinggi yang dapat memperparah kondisi ginjal.

Umumnya, dokter akan menganjurkan Anda untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau ahli diet.

Hal ini bertujuan agar Anda dapat mengetahui cara memilih makanan yang mudah diproses ginjal dan belajar tentang nutrisi penting untuk sakit ginjal.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah ginjal Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 20/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan