backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Dokter Spesialis Ginjal dan Prosedur yang Dilakukannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/11/2021

    Mengenal Dokter Spesialis Ginjal dan Prosedur yang Dilakukannya

    Ginjal memiliki fungsi penting, salah satunya membuang zat sisa dan kelebihan cairan dari darah. Apabila organ ginjal mengalami gangguan, biasanya Anda akan dirujuk ke dokter spesialis ginjal atau ahli nefrologi. Penyakit dan prosedur apa saja yang dapat ditangani ahli nefrologi?

    Apa itu dokter spesialis ginjal?

    Dokter spesialis ginjal atau ahli nefrologi adalah dokter spesialis penyakit dalam yang berfokus pada diagnosis dan pengobatan penyakit ginjal

    Ahli ginjal tidak hanya memiliki keahlian untuk mengobati penyakit ginjal, tapi juga membantu pengelolaan kondisi lain akibat dari gagal ginjal.

    Umumnya, sebagian besar pencegahan dan pengobatan tahap awal masalah ginjal dapat Anda lakukan melalui kunjungan ke dokter umum.

    Namun, Anda perlu berkonsultasi dengan ahli nefrologi untuk mengobati gangguan organ ginjal yang lebih parah dan kompleks.

    Beberapa penyakit atau kondisi kesehatan yang biasanya ditangani oleh dokter spesialis ginjal seperti di bawah ini.

    • Darah dalam urine (hematuria) dan protein dalam urine (albuminuria).
    • Batu ginjal: endapan keras dari mineral dan garam yang terbentuk dalam ginjal.
    • Infeksi ginjal (pielonefritis): akibat serangan bakteri atau virus.
    • Pembengkakan ginjal karena glomerulonefritis dan nefritis interstisial.
    • Kanker ginjal: pertumbuhan sel kanker dalam organ ginjal.
    • Kista ginjal: penyakit ginjal polikistik.
    • Stenosis arteri ginjal: penyempitan pembuluh darah arteri ke ginjal.
    • Sindrom hemolitik uremik: infeksi sistem pencernaan yang memicu gagal ginjal.
    • Sindrom nefrotik: kondisi ginjal yang mengeluarkan terlalu banyak protein dalam urine.
    • Gagal ginjal akut: kondisi saat ginjal tidak mampu membuang zat sisa dan cairan berlebih secara optimal.
    • Gagal ginjal kronis: penurunan fungsi ginjal secara bertahap lebih dari 3 bulan.
    • Penyakit ginjal stadium akhir: kondisi ginjal kehilangan fungsinya secara permanen.

    Ahli nefrologi juga bisa mengatasi kondisi lain yang meningkatkan risiko penyakit ginjal, seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan lupus.

    Perbedaan ahli nefrologi dan urologis

    Ahli nefrologi dan urologis mungkin sama-sama mampu menangani masalah ginjal, tetapi keduanya memiliki keahlian yang berbeda.

    Ahli nefrologi berfokus pada perawatan ginjal secara langsung. Ia bisa mendiagnosis, mencegah, dan mengobati kondisi yang memengaruhi ginjal.

    Sementara itu, ahli urologi memiliki keahlian yang lebih luas pada kondisi yang berhubungan dengan saluran kemih pada pria dan wanita.

    Saluran kemih ini terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

    Ahli urologi juga bisa menangani masalah organ reproduksi pria, termasuk penis, testis, dan prostat.

    Beberapa kondisi yang ditangani oleh dokter urologi, meliputi inkontinensia urine, infeksi saluran kemih, disfungsi ereksi, hingga gangguan prostat.

    Pemeriksaan yang dilakukan ahli ginjal

    pemeriksaan gfr, glomerulus filtration rate

    Jika Anda merasakan gangguan pada organ ginjal, umumnya dokter umum akan memberikan rujukan ke dokter spesialis ginjal.

    Dokter spesialis selanjutnya akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis masalah ginjal.

    Ahli ginjal terlebih dahulu akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan yang Anda alami. Ia juga akan mengukur tekanan darah saat melakukan pemeriksaan ginjal.

    Setelah itu, ahli nefrologi bisa melakukan serangkaian pemeriksaan fungsi ginjal seperti berikut ini.

    1. Pemeriksaan GFR

    Glomerular filtration rate dapat mengetahui tingkat keparahan penyakit ginjal dengan mengukur kemampuan ginjal dalam menyaring darah. 

    2. Pemeriksaan kreatinin

    Tes untuk mengukur kadar kreatinin atau zat sisa hasil metabolisme otot yang akan meningkat dalam darah bila ginjal bermasalah.

    3. Tes nitrogen urea darah

    Pemeriksaan untuk mengukur kadar nitrogen urea (ureum) dalam darah yang menjadi tanda gangguan ginjal bila jumlahnya meningkat.

    4. Tes urine (urinalisis)

    Pengujian pada sampel urine dengan dipstick untuk mengetahui jumlah darah, glukosa, protein, atau bakteri di dalamnya.

    5. Rasio albumin-kreatinin

    Albumin-to-creatinine ratio untuk mengukur perbandingan kadar protein albumin dan kreatinin dalam urine.

    6. Klirens kreatinin

    Tes untuk membandingkan kadar kreatinin dalam sampel urine yang dikumpulkan selama 24 jam dengan kadar kreatinin darah.

    7. Pencitraan ginjal

    Prosedur diagnosis untuk melihat kondisi organ ginjal dengan metode pencitraan, seperti ultrasound, rontgen (sinar X), atau CT scan.

    Selain pemeriksaan di atas, dokter spesialis ginjal bisa melakukan prosedur biopsi ginjal bila mencurigai adanya tumor atau kanker pada organ ginjal.

    Biopsi dilakukan menggunakan jarum tipis untuk mengambil sampel kecil dari jaringan ginjal. Sampel selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop.

    Prosedur pengobatan yang dilakukan ahli nefrologi

    Setelah memastikan gangguan ginjal, dokter spesialis ginjal akan menentukan pengobatan sakit ginjal yang sesuai.

    Selain memberikan obat-obatan, ahli nefrologi dapat melaksanakan prosedur pengobatan berikut ini. 

    1. Dialisis

    Prosedur cuci darah yang menggantikan fungsi organ ginjal untuk membuang zat sisa metabolisme berbahaya dari dalam dulu.

    Umumnya, prosedur dialisis terbagi dalam dua metode, yakni hemodialisis dan dialisis peritoneal.

    2. Transplantasi ginjal

    Operasi untuk mengganti ginjal yang tidak berfungsi dengan ginjal sehat dari donor yang masih hidup atau yang sudah meninggal dunia.

    3. Terapi konservatif

    Perawatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien tanpa dialisis atau transplantasi ginjal.

    Dokter akan merencanakan perubahan gaya hidup, pola makan, dan konsumsi obat untuk meringankan gejala akibat sakit ginjal.

    Kapan harus periksa ke dokter spesialis ginjal?

    nephroptosis

    Menurut National Kidney Foundation, orang dewasa yang memiliki penyakit ginjal kebanyakan tidak mengetahui gejalanya dengan baik.

    Orang dengan penyakit ginjal juga cenderung tidak mengalami gejala sampai tahap sangat lanjut, terutama saat organ ginjal mulai kehilangan fungsinya.

    Metode untuk memastikan ada tidaknya gangguan ginjal adalah dengan pemeriksaan.

    Penting bagi Anda untuk segera melakukan teas bila muncul tanda-tanda berikut ini.

    • Lebih mudah merasa lelah, kurang energi, atau sulit konsentrasi akibat penumpukan racun dan kotoran dalam darah yang tidak tersaring ginjal.
    • Pembengkakan lengan dan kaki akibat penumpukan cairan dalam tubuh.
    • Kesulitan tidur yang lebih sering terjadi pada orang dengan penyakit ginjal kronis.
    • Kulit kering dan gatal akibat ginjal yang tidak mampu menjaga keseimbangan mineral dalam darah.
    • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
    • Hematuria atau darah dalam urine yang mengubah warna urine lebih keruh.
    • Timbul busa berlebihan pada urine yang menunjukkan kelebihan protein dalam urine atau albuminuria.
    • Rasa nyeri pada pinggang belakang karena ginjal terletak di bagian belakang perut, tepat di sisi tulang belakang bagian bawah punggung.
    • Penurunan nafsu makan akibat sering merasa mual akibat zat sisa yang menumpuk dalam aliran darah.
    • Sering kram otot akibat ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam tubuh.

    Umumnya, sebagian besar orang menganggap gejala di atas timbul akibat masalah kesehatan lain.

    Jika Anda biarkan begitu saja, tentu bisa memperparah kondisi ginjal.

    Sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter umum atau spesialis ginjal, terlebih bila Anda memiliki masalah penyerta, seperti hipertensi dan diabetes.

    Selain itu, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gagal ginjal atau berusia lebih dari 60 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan ginjal setiap tahun.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan