Perhitungan faktor risiko untuk tes lanjutan
Seperti yang sudah disebutkan, kondisi hematuria bisa muncul dari penyakit yang parah seperti kanker pada sistem kemih. Untuk itulah, tes lanjutan yang dilakukan pada setiap pasien bisa berbeda-beda merujuk pada seberapa berisiko pasien terhadap penyakit tersebut.
Dokter akan melihat riwayat kesehatan Anda, mengetahui tindakan medis yang pernah Anda lakukan sebelumnya. Selain itu, ada pedoman tingkat risiko yang bisa menjadi ukuran seberapa besar kemungkinan Anda untuk terkena kanker pada sistem kemih.
Beberapa tingkat risiko yang menjadi pedomannya adalah riwayat merokok, usia, gejala lain yang dirasakan, jenis kelamin, riwayat kesehatan keluarga, atau jika Anda pernah menggunakan kateter pada saluran kemih untuk waktu yang lama.
Jika risiko pasien termasuk rendah, pilihan yang akan dilakukan mungkin adalah mengulang tes urine dalam jangka waktu enam bulan. Apabila tes tidak menunjukkan darah, pasien hanya perlu memerhatikan setiap gejala penyakit yang dirasakan. Sedangkan jika tes menunjukkan adanya darah, pasien harus melakukan tes lanjutan.
Pada pasien dengan risiko menengah, pasien akan direkomendasikan untuk melakukan prosedur sistoskopi atau USG untuk melihat kandung kemih dan ginjal.
Pada pasien dengan risiko tinggi, pasien harus menjalani tes dengan sistoskop dan CT scan. CT scan akan menemukan masalah pada ginjal dan ureter dengan lebih jelas yang mungkin terlewat saat menjalani USG.
Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana mengobati hematuria?
Pengobatan yang diberikan untuk penderita hematuria tergantung pada hasil diagnosis. Adanya sel darah merah pada urine bukanlah penyakit utama, melainkan pertanda dari penyakit lain yang menyerang organ tubuh.
Apabila anda menderita infeksi saluran kemih, untuk membantu meringankan efek dan gejalanya, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik.
Apabila Anda menderita batu ginjal atau saluran kandung kemih, dokter akan merekomendasikan terapi gelombang shock. Terapi ini merupakan salah satu cara yang paling efektif dan umum dalam mengangkat batu ginjal dan mengurangi gejala hematuria.
Pencegahan
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mencegah hematuria?
Untuk mencegah munculnya sel darah merah berlebih di dalam urine, Anda dapat mengubah rutinitas dan mencoba gaya hidup sehat. Berikut adalah berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah hematuria:
Perbanyak minum air putih
Penuhi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan rajin minum air putih. Pastikan Anda selalu minum air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda, agar Anda dapat terhindar dari penyakit batu ginjal yang bisa menyebabkan adanya sel darah merah di urine.
Anda juga sebaiknya mulai sekarang batasi konsumsi alkohol dan minuman berwarna lainnya. Jika minum jenis minuman ini terlalu sering, ginjal akan bekerja lebih keras lagi. Bila terus-terusan terjadi, akan mengganggu fungsi ginjal dan mungkin meningkatkan risiko hematuria.
Batasi asupan garam, protein dan makanan yang mengandung oksalat
Sebuah studi menunjukkan bahwa kandungan oksalat yang berlebih dalam makanan, termasuk sodium, potasium, kalsium, dan magnesium, dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal.
Pilih produk kewanitaan yang aman
Hindari produk pembersih kewanitaan yang dapat mengiritasi area kewanitaan. Sabun kewanitaan yang beredar di pasaran dapat menyebabkan munculnya bakteri di area vagina dan memicu infeksi saluran kemih.
Berhenti merokok
Zat yang terkandung dalam rokok dapat memicu hematuria dan meningkatkan risiko kanker sistem reproduksi dan kemih.
Terapkan pola makan sehat
Mengganti menu makanan Anda sehari-hari dengan bahan-bahan yang bergizi dan bernutrisi akan berdampak besar pada kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk mengurangi risiko berlebihnya kadar sel darah merah di urine Anda.
Berolahraga secara rutin
Olahraga dapat membantu meningkatkan metabolisme dan menjaga organ tubuh agar selalu berfungsi dengan baik, termasuk proses ekskresi dalam tubuh Anda.
Bila Anda mengalani gejala tertentu atau bingung tentang kondisi kesehatan yang dialami saat ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar