backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Mengulas Anatomi Ginjal Hingga Cara Kerjanya dalam Menyaring Darah

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 19/08/2021

    Mengulas Anatomi Ginjal Hingga Cara Kerjanya dalam Menyaring Darah

    Setiap orang mempunyai ginjal di dalam tubuhnya. Sama seperti bagian tubuh lainnya, organ yang juga disebut renal ini memiliki bagian dan cara kerja tersendiri untuk membuat tubuh tetap sehat. Agar lebih mudah terhindar dari penyakit ginjal, kenali dahulu anatomi ginjal, mulai dari fungsi hingga cara kerjanya. 

    Anatomi ginjal manusia

    anatomi-ginjal

    Ginjal adalah salah satu organ penting tubuh yang berfungsi untuk menyaring darah. Organ yang berbentuk menyerupai kacang ini terletak di sepanjang dinding otot bagian belakang (otot posterior rongga perut). 

    Pada umumnya, ginjal berukuran sekepalan tangan dan dilengkapi dengan sepasang ureter, sebuah kandung kemih dan uretra. Ketiganya bagian dari ginjal tersebut berfungsi membawa urine keluar dari tubuh. 

    Manusia mempunyai sepasang ginjal yang bagian kirinya terletak sedikit lebih tinggi dibandingkan ginjal kanan. Hal ini dikarenakan adanya organ hati yang mendesak ginjal bagian kanan. 

    Ginjal juga dilindungi oleh tulang rusuk dan otot punggung. Sementara itu, jaringan adiposa (jaringan lemak) mengelilingi ginjal dan berperan sebagai bantalan pelindung ginjal. 

    Anatomi ginjal dibagi menjadi tiga bagian, mulai dari bagian yang paling luar hingga ke dalam, yaitu korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal. 

    1. Korteks ginjal

    Bagian terluar dari ginjal disebut dengan korteks. Korteks ginjal umumnya dikelilingi oleh kapsul renal dan lapisan lemak yang berfungsi untuk melindungi struktur dalam organ dari kerusakan. 

    2. Medula ginjal 

    Medula adalah jaringan ginjal yang halus. Bagian dari ginjal ini terdiri dari lengkung Henle serta piramida renal, yaitu struktur kecil yang berisi nefron dan tubulus. Tubulus inilah yang nantinya berfungsi mengangkut cairan yang masuk dan mengeluarkan urine dari ginjal. 

    3. Pelvis ginjal

    Pembahasan anatomi ginjal tidak akan lengkap tanpa penjelasan pelvis ginjal. Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong dan terletak di bagian paling dalam dari renal. Bagian dari ginjal yang satu ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanan ke kandung kemih. 

    Bagian pertama pelvis ginjal mengandung calyces, yaitu ruang berbentuk cangkir kecil yang bertugas mengumpulkan cairan sebelum bergerak ke kandung kemih. Selanjutnya, cairan tersebut akan masuk ke hilum, yaitu lubang kecil yang mengalirkan cairan menuju ke kandung kemih.

    Fungsi ginjal 

    anatomi ginjal

    Setelah membahas anatomi ginjal, mengenali apa saja fungsi organ yang memiliki panjang 12 cm dan lebar 6 cm ini juga penting. Dengan demikian, Anda dapat menjaga kesehatan ginjal dengan baik dan mengurangi risiko terjadinya penyakit. 

    Sama seperti organ lainnya, ginjal berperan penting dalam kelangsungan hidup seseorang. Pasalnya, fungsi utama ginjal adalah menyaring limbah dan cairan dari dalam tubuh, baik yang berasal dari makanan, obat-obatan, dan zat beracun. 

    Normalnya, ginjal dapat menyaring 120 – 150 liter darah setiap harinya. Penyaringan darah tersebut biasanya menghasilkan 2 liter limbah yang perlu dikeluarkan lewat 1 – 2 liter urine.

    Hal tersebutlah yang membuat ginjal dilengkapi dengan sepasang ureter, kandung kemih, dan uretra. 

    Selain membuang zat sisa dalam tubuh, renal juga menyerap kembali zat yang dibutuhkan tubuh, seperti asam amino, natrium, gula, dan nutrisi lainnya. Fungsi ginjal juga dipengaruhi oleh kelenjar adrenal yang berada di bagian atas masing-masing ginjal. 

    Kelenjar adrenal kemudian memproduksi hormon aldosteron, yaitu hormon yang menyerap kalsium dari urine ke pembuluh darah. Hal ini bertujuan agar dapat dimanfaatkan kembali oleh tubuh. 

    Selain hormon yang bertugas dalam penyaringan darah, ginjal juga menghasilkan hormon lainnya yang tidak kalah penting bagi tubuh, yaitu:

    • Eritropoetin (EPO), hormon untuk merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah,
    • Renin, hormon yang berfungsi mengontrol tekanan darah, serta
    • Kalsitriol, bentuk aktif vitamin D yang membantu menjaga kesehatan tulang.

    Cara kerja ginjal

    gagal ginjal
    Sumber: Western Alliance

    Setiap ginjal yang sehat terdiri atas sekitar satu juta nefron, yaitu bagian anatomi ginjal yang berperan dalam penyaringan darah. Selain berfungsi untuk menyaring darah, nefron juga mengurai nutrisi dan membantu menyebarkan limbah dari hasil penyaringan. 

    Pada umumnya, setiap nefron memiliki filter (penyaring), yaitu glomerulus dan tubulus. Bagian ginjal yang melewati area korteks dan medula ini bekerja melalui empat tahap, yakni:

    Tahap pertama

    Setiap anatomi ginjal bekerja satu sama lain untuk menyaring darah dan memproduksi urine yang mengandung limbah dan cairan berlebih untuk dikeluarkan. Tahapan pertama yang akan dilakukan ginjal adalah menyaring darah. 

    Proses penyaringan darah biasanya dibantu oleh glomerulus, yaitu filter yang merupakan bagian dari korpus ginjal (badan malphigi). Darah yang mengalir dari aorta lewat arteri ginjal menuju ke badan malpighi untuk disaring. 

    Zat sisa dari hasil penyaringan ini disebut urine primer. Urine primer umumnya mengandung air, glukosa, garam, serta urea. Ketiga senyawa tersebut akan masuk dan disimpan sementara dalam kapsul Bowman. 

    Tahap kedua

    Urine primer yang disimpan di dalam kapsul Bowman kemudian akan bergerak menuju saluran pengumpul. Pada saat dalam perjalanan menuju saluran pengumpul, proses pembentukan urine terjadi melalui tahapan reabsorpsi. 

    Artinya, zat-zat yang masih dapat digunakan, seperti glukosa, asam amino, dan garam tertentu akan diserap kembali. Penyerapan ulang ini dilakukan oleh tubulus proksimal dan lengkung Henle.

    Proses ini kemudian menghasilkan urine sekunder yang biasanya mengandung kadar urea yang tinggi. 

    Tahap ketiga

    Agar fungsi ginjal berjalan dengan baik, tahapannya tidak hanya sampai menghasilkan urine sekunder. Pengeluaran zat (augmentasi) adalah tahap terakhir dari cara kerja bagian anatomi ginjal. 

    Urine sekunder yang telah dihasilkan akan dialirkan menuju tubulus distal. Proses ini akan melewati pembuluh kapiler darah yang bertujuan untuk melepaskan zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. 

    Dengan demikian, urine yang nantinya dikeluarkan tubuh pun dapat terbentuk dari hasil penyaringan darah. 

    Tahap keempat

    Apabila kandung kemih telah terisi penuh, sinyal akan dikirim ke otak untuk memberitahu Anda agar segera pergi ke toilet. Jika kandung kemih telah dikosongkan, urine mengalir keluar dari tubuh melalui uretra, yang terletak di bagian kandung kemih. 

    Beragam penyakit ginjal

    Mengenali apa saja anatomi ginjal memang penting. Hal ini perlukan agar Anda dapat menjaga kesehatan ginjal dengan baik, sehingga risiko penyakit ginjal pun berkurang. 

    Jika Anda tidak menjaga kesehatan ginjal dengan baik, risiko terhadap penyakit ginjal pun meningkat. Pasalnya, kerusakan ginjal awalnya tidak menimbulkan gejala apapun, hingga penyakitnya memasuki stadium lanjut yang membutuhkan pengobatan khusus. 

    Berikut beberapa penyakit yang berkaitan dengan ginjal dan perlu Anda waspadai. 

    Polikistik ginjal

    Penyakit ginjal yang satu ini disebabkan oleh kelainan genetik. Polikistik ginjal dapat membentuk kista di dalam bagian ginjal, hingga berujung pada gagal ginjal. 

    Batu ginjal

    Batu ginjal adalah kristal yang terbentuk dalam renal atau dikenal sebagai kencing batu. Batuan ini biasanya dapat keluar dengan sendirinya. Apabila terlalu besar, batu ginjal membutuhkan perawatan khusus agar tidak menghalangi saluran urine.

    Glomerulonefritis

    Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di glomerulus atau pembuluh darah kecil yang menyaring darah. Jika glomerulus mengalami masalah, ginjal tidak dapat menyaring darah dengan baik dan bisa berujung pada gagal ginjal. 

    Cedera ginjal akut

    Cedera ginjal akut terjadi ketika renal tiba-tiba berhenti fungsi. Kondisi ini terjadi dengan cepat dan dapat menyebabkan penumpukan cairan dan produk limbah yang menghasilkan gejala sakit ginjal yang mengganggu. 

    Gagal ginjal kronis

    Jika mengalami gejala sakit ginjal lebih dari 3 bulan, ada kemungkinan Anda memiliki gagal ginjal kronis. Artinya, fungsi ginjal tidak lagi mampu menyaring kotoran, mengontrol jumlah air dalam tubuh, serta kadar garam dan kalsium dalam darah. 

    Apabila tidak segera ditangani, komplikasi serius dapat terjadi dan mampu mengancam jiwa. Pasalnya, fungsi ginjal menurun drastis hingga membutuhkan perawatan ginjal, seperti dialisis dan transplantasi ginjal untuk bertahan hidup. 

    Penyakit ginjal lainnya

    Selain beberapa masalah ginjal yang disebutkan di atas, ada beragam penyakit ginjal lainnya yang cukup umum terjadi pada orang-orang, yaitu:

    Ginjal adalah salah satu bagian dari anatomi tubuh yang penting. Jika salah satu bagian dari ginjal rusak, tentu akan memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup. Oleh sebab itu, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginjal secara rutin, terutama bagi mereka yang berisiko. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 19/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan