Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Glomerulonefritis adalah penyakit pada glomerulus, ketika terjadi peradangan di salah satu bagian ginjal Anda. Organ ginjal memiliki penyaring atau filter kecil yang terdiri atas pembuluh darah kecil yang akan menyaring darah jika terjadi kelebihan cairan, elektrolit, dan limbah. Kemudian, kelebihan tersebut akan dikeluarkan melalui urine.
Glomeruli adalah bagian di ginjal yang berbentuk bola dan terdiri atas pembuluh darah kapiler. Dalam jumlah yang banyak, struktur berukuran kecil ini disebut glomerulus. Glomerulus berfungsi untuk menyaring darah yang membentuk urine dan salah satu organ yang membentuk nefron.
Jika glomeruli hancur, fungsi ginjal tidak lagi dapat bekerja dengan baik. Akibatnya, Anda berisiko mengalami gagal ginjal. Penyakit yang menyerang glomerulus ini dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau bertahap (kronis).
Umumnya, glomerulonefritis terjadi di negara-negara berkembang. Dilansir dari American Kidney Fund, satu dari empat pasien penyakit ini tidak pernah menderita penyakit ginjal apa pun.
Kondisi ini dapat dialami oleh pasien pada usia berapa saja. Namun, Anda dapat mengendalikan sakit ginjal yang satu ini dengan mengurangi faktor risiko.
Pada umumnya, gejala glomerulonefritis terjadi cukup lambat. Bahkan, beberapa orang tidak menyadari bahwa mereka tengah mengalami penyakit ini.
Berikut tanda dan gejala glomerulonefritis berdasarkan jenisnya yang perlu Anda waspadai.
Penyakit glomerulonefritis akut biasanya terjadi secara tiba-tiba. Pada beberapa kasus, penyakit ini terjadi dan akan mengembangkan gejala setelah adanya infeksi di kulit atau tenggorokan.
Pada waktu-waktu tertentu, gejala penyakit pada glomerulus di ginjal ini akan membaik dengan sendirinya. Namun, tidak jarang penyakit ini juga dapat menyebabkan fungsi ginjal berhenti karena tidak ditangani sejak dini. Gejala awal penyakit glomerulonefritis akut adalah:
Berbeda dengan glomerulonefritis akut, glomerulonefritis kronis dapat berkembang tanpa memperlihatkan gejala selama bertahun-tahun. Gejala penyakit ginjal yang tidak terlihat sering menyebabkan gagal ginjal total karena tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut ini beberapa tanda dan gejala penyakit pada glomerulus yang termasuk kronis.
Kemungkinan ada beberapa gejala yang mungkin tidak disebutkan di atas. Jika memiliki kekhawatiran terhadap gejala tertentu, segera konsultasikan dengan dokter.
Jika Anda mengalami tanda atau gejala yang disebutkan, atau mempunyai pertanyaan khusus, silakan diskusikan dengan dokter. Hal ini dikarenakan reaksi tubuh setiap orang berbeda-beda. Konsultasi ke dokter akan memudahkan Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kebanyakan kasus glomerulonefritis disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Bahkan, penyakit ginjal ini juga terkadang juga menyebar di keluarga atau tidak diketahui sebabnya.
Berikut beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan peradangan pada glomerulus di ginjal, baik pada glomerulonefritis kronis dan akut.
Tidak jarang penyakit yang menyerang glomerulus ini terjadi satu atau dua minggu setelah Anda pulih dari infeksi radang tenggorokan. Terkadang infeksi kulit (impetigo) juga dapat menghasilkan antibodi ekstra yang dapat menetap di glomerulus dan menyebabkan peradangan.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Namun, mereka disebut dapat pulih dengan cepat.
Infeksi virus, seperti HIV, hepatitis B dan hepatitis C ternyata juga dapat memicu glomerulonefritis. Walaupun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengapa hal ini dapat terjadi.
Penyakit imun seperti lupus,kelainan imun pada paru (goodpasture’s syndrome), dan IgA nephropathy dapat menyebabkan peradangan pada glomerulus. Hal ini dikarenakan sistem imun yang bermasalah justru dapat berbalik menyerang organ tubuh penting, seperti glomerulus.
Sebagai contoh, goodpasture’s syndrome dapat menyerupai pneumonia. Akibatnya, penyakit ini menyebabkan perdarahan di paru-paru dan masalah pada glomerulus.
Selain ketiga masalah kesehatan di atas, ada beberapa kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan peradangan di glomerulus ginjal, yaitu:
Jika Anda mengalami masalah kesehatan di bawah ini, kemungkinan besar berisiko terhadap glomerulonefritis, baik kronis dan akut.
Pada dasarnya, petunjuk utama dari penyakit ini adalah tanda dan gejala. Namun, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan ginjal. Hal ini bertujuan untuk memastikan jenis penyakit apa yang Anda miliki dan bagaimana tingkat keparahannya.
Pilihan pengobatan untuk mengatasi kondisi ini tergantung pada penyebab, jenis, dan tingkat keparahan gejala. Salah satu perawatan yang paling penting adalah mengontrol tekanan darah yang menjadi penyebab umum kerusakan pada glomerulus ini.
Sayangnya, penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara total. Namun, perawatan yang dilakukan bertujuan untuk meringankan gejala sakit ginjal dan mencegah komplikasi.
Selain mendapatkan perawatan dari dokter, Anda juga perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Hal ini bertujuan agar pengobatan penyakit ginjal yang satu ini dapat lebih efektif dan menjaga fungsi ginjal agar bekerja lebih baik.
Jika ada pertanyaan, diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Jika glomerulonefritis tidak ditangani dengan baik, risiko komplikasi pun semakin besar hingga dapat menghilangkan fungsi ginjal sepenuhnya. Pasalnya, glomerulus di ginjal tidak lagi dapat menyaring cairan dan limbah berlebih. Akibatnya, penumpukan cairan, elektrolit, dan limbah pun terjadi.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi yaitu:
Jika Anda mendapatkan penanganan dari dokter sedini mungkin, beberapa komplikasi di atas sangat mungkin bisa dihindari. Oleh sebab itu, ketika ada pertanyaan atau mengalami gejala tertentu, segera periksakan diri ke dokter.
Semakin cepat Anda mendapatkan perawatan, semakin banyak kerusakan ginjal yang dapat dicegah.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar