Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Pielonefritis (pyelonephritis) adalah infeksi pada salah satu atau kedua ginjal yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Kondisi ini merupakan salah satu jenis infeksi saluran kemih.
Tugas utama organ ginjal adalah membuang limbah dan mengambil air tambahan dari darah. Ginjal adalah bagian dari saluran kemih Anda, yang membuat limbah cair (urine) dan mengeluarkannya dari tubuh.
Bakteri dan virus biasanya mencapai kandung kemih melalui uretra, yaitu saluran yang mengeluarkan urine dari kandung kemih hingga keluar dari tubuh. Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang memengaruhi fungsi ginjal hingga memicu pielonefritis.
Infeksi ginjal dan infeksi kandung kemih adalah kondisi yang mirip. Namun, pielonefritis jarang ditemukan dibanding infeksi saluran urine. Walaupun demikian, kondisi ini cukup serius. Pasalnya, infeksi yang merusak ginjal dapat menyebabkan pielonefritis kronis hingga berujung gagal ginjal.
Infeksi ginjal dapat terjadi pada siapa saja. Namun, penyakit ini biasa dialami oleh wanita dan orang tua. Orang yang memakai kateter, penyandang diabetes, atau penyumbatan saluran urine akibat batu ginjal atau pembesaran prostat juga lebih berisiko.
Fase awal dari pielonefritis biasanya tidak menunjukan gejala. Gejala yang paling umum adalah demam dan sakit pinggang. Gejala infeksi ginjal adalah:
Terdapat kemungkinan beberapa tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda merasa khawatir terhadap suatu gejala, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Jika Anda mengalami salah satu tanda atau gejala yang disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter. Hal ini juga berlaku ketika Anda merasa hal yang tidak biasa pada daerah perut bagian bawah.
Anda juga harus segera mencari pertolongan medis jika mengalami rasa sakit yang parah pada daerah perut atau urine bercampur dengan darah.
Tubuh setiap orang bereaksi berbeda-beda, termasuk ketika mengalami penyakit ginjal. Sebaiknya, diskusikan dengan dokter terkait kondisi Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pielonefritis disebabkan oleh bakteri atau virus yang menginfeksi urine dan mencapai ginjal dengan melalui ureter atau dari aliran darah. Bakteri yang masuk saluran kemih Anda melalui uretra dapat berkembang biak dan berjalan menuju ginjal.
Dikutip dari Mayo Clinic, bakteri dari infeksi di tempat lain di tubuh Anda juga dapat menyebar melalui aliran darah ke ginjal. Walaupun banyak bakteri dan virus yang menjadi penyebab infeksi ginjal, bakteri paling umum adalah E. coli.
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi terjadi setelah operasi ginjal.
Pada umumnya, bakteri akan keluar dari tubuh lewat urine. Namun, beberapa kondisi kesehatan tertentu bisa meningkatkan risiko infeksi ginjal. Apa saja masalah kesehatan berpotensi menginfeksi ginjal?
Tidak mempunyai faktor risiko ternyata tidak menjamin seseorang tidak terkena pielonefritis. Oleh sebab itu, berkonsultasi dengan dokter adalah jalan terbaik agar menemukan solusi yang tepat untuk Anda.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Kebanyakan pasien yang menderita infeksi ginjal bisa sembuh total, asalkan mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut ini beberapa cara yang dilakukan oleh dokter untuk mengobati pielonefritis.
Umumnya, pasien pielonefritis akan dibawa ke rumah sakit dan diberikan antibiotik yang dimasukkan lewat vena. Jika gejala sudah membaik, dokter akan meresepkan antibiotik yang dikonsumsi lewat mulut selama 3 minggu.
Setelah itu, dokter juga akan menganjurkan untuk menjalani pengulangan kultur urine. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah infeksi sudah sembuh atau belum. Jika masih ada, Anda mungkin perlu minum antibiotik lagi.
Jika infeksi ginjal sudah semakin parah, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk rawat inap di rumah sakit. Perawatan di rumah sakit ini juga termasuk antibiotik dan cairan yang dimasukkan lewat vena di lengan Anda.
Obat infeksi saluran kencing yang kambuh juga diatasi dengan antibiotik dengan dosis rendah. Obat ini akan diberikan setiap hari selama beberapa minggu untuk mencegah infeksi. Berapa lama Anda dirawat di rumah sakit akan tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
Selain kedua jenis perawatan di atas, pasien pielonefritis akibat batu ginjal mungkin akan melakukan terapi ESWL, laser, atau pembedahan. Operasi ini dilakukan agar batu yang menyumbat saluran urine dapat dikeluarkan.
Lewat tanda dan gejala pielonefritis serta catatan, seperti sakit pinggang dan demam, dokter dapat memulai diagnosis. Jika infeksi ginjal terdeteksi, mereka juga akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan ginjal, seperti tes urine dan darah. Hal ini bertujuan untuk memeriksa bakteri dan menemukan infeksi.
Berikut ini beberapa tes yang biasa dilakukan untuk mendeteksi pielonefritis:
Selain untuk mendeteksi infeksi bakteri pada ginjal, pemeriksaan di atas juga bertujuan untuk mencari tahu masalah yang dapat menyebabkan pielonefritis. Sebagai contoh, penyakit ini dapat disebabkan oleh batu ginjal dan cacat lahir.
Kedua kondisi kesehatan tersebut dapat diobati untuk mencegah infeksi pada masa depan. Jika diagnosis dokter sudah jelas, Anda akan lebih mudah memilih jenis perawatan.
Perubahan gaya hidup dan pengobatan di rumah berikut dapat membantu Anda mengatasi pielonefritis dan mencegah infeksi saluran kemih kembali lagi.
Memenuhi kebutuhan cairan dan minum air yang banyak dapat membantu tubuh membersihkan bakteri dari sistem kemih. Air putih adalah pilihan terbaik. Orang sehat direkomendasikan minum 6-8 gelas air setiap harinya.
Jika memiliki kondisi medis tertentu, seperti gagal ginjal, atau penyakit jantung, tanyakan kepada dokter kebutuhan cairan yang pas untuk Anda. Tidak semua cairan dapat diminum dan sebaiknya hindari minum minuman beralkohol.
Anda juga bisa sesekali mengganti minuman asam yang membuat beberapa jenis bakteri tidak dapat bertahan di kandung kemih. Hal ini cukup membantu Anda untuk menghindari infeksi kembali.
Menahan kencing terlalu lama hanya akan memicu pertumbuhan bakteri di kandung kemih yang bisa menjadi penyebab infeksi ginjal. Oleh sebab itu, cobalah buang air kecil setidaknya setiap 3-4 jam.
Bahkan, hal ini juga perlu diterapkan setelah berhubungan seks, baik pria maupun wanita.
Buang air kecil setelah berhubungan intim dapat membantu menghilangkan bakteri yang mungkin masuk ke uretra ketika melakukan seks.
Walaupun Anda merasa gejala infeksi ginjal sudah membaik, bukan berarti obat-obatan dari dokter berhenti dikonsumsi. Sebaiknya tetap ikuti aturan dari dokter hingga mereka menyuruh Anda untuk berhenti minum obat.
Sementar itu, demi mempermudah proses pemulihan pielonefritis, Anda perlu berhati-hati ketika mengonsumsi obat herbal yang ditemukan di toko. Pasalnya, obat-obatan herbal tertentu bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar