Edema perifer, atau yang lebih dikenal dengan kaki bengkak adalah kondisi kesehatan yang terjadi akibat penumpukan cairan di bagian kaki atau pergelangan kaki. Kondisi ini dapat timbul karena Anda terlalu lama berdiri, berjalan, atau duduk. Kaki bengkak juga bisa jadi tanda jika Anda kelebihan berat badan, malas gerak, atau memiliki kondisi medis tertentu. Dikutip dari Mayo Clinic, kaki bengkak biasanya tidaklah menyakitkan, kecuali jika disebabkan oleh cedera. Seseorang yang kakinya mengalami pembengkakan mungkin akan sedikit terganggu untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kaki bengkak adalah kondisi kesehatan yang sangat umum terjadi. Kaki bengkak dapat menimpa pasien pada usia berapa pun. Namun, Anda dapat mencegah kaki bengkak dengan mengurangi faktor risiko yang ada. Diskusikanlah dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Kaki bengkak bisa jadi merupakan kondisi yang umum terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kaki bengkak bisa jadi tanda bahaya dan perlu ditangani segera oleh dokter apabila: Dalam beberapa kasus, gejala kaki bengkak dapat memburuk, seperti: Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala kaki bengkak yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala kaki bengkak tertentu, konsultasikanlah pada dokter Anda. Meskipun kaki bengkak bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan, terkadang hal tersebut bisa menjadi tanda dari sesuatu yang lebih serius. Anda harus segera pergi ke rumah sakit jika mengalami satupun dari gejala-gejala di atas. Ada banyak penyebab kaki bengkak. Area kaki bengkak juga bisa menyebar ke pergelangan dan telapak kaki. Dalam kebanyakan kasus, penyebab kaki bengkak terkait faktor gaya hidup tertentu, seperti: Kelebihan berat badan dapat menurunkan sirkulasi darah, menyebabkan penumpukan cairan di kaki, pergelangan dan telapak kaki. Berdiri atau duduk dalam waktu yang lama membuat kaki tidak dapat memompa cairan tubuh kembali ke jantung karena ototnya tidaklah aktif pada saat itu. Penyebab kaki bengkak juga bisa karena faktor menggunakan obat-obatan tertentu. Beberapa obat-obatan yang bisa menjadi penyebab kaki bengkak di antaranya: Selain itu, jenis obat-obatan tersebut dapat menurunkan sirkulasi darah dengan meningkatkan kekentalan darah. Nah, hal tersebutlah yang menjadi penyebab kaki bengkak. Pastikan untuk berkonsultasi pada dokter jika Anda mencurigai bahwa obat Anda menyebabkan pembengkakan di ekstremitas bawah. Jangan menghentikan penggunaan obat sebelum Anda berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu. Kemungkinan penyebab kaki bengkak lainnya termasuk: Gagal ginjal kongestif terjadi ketika darah tidak memompa darah yang cukup ke organ tubuh dan jaringan lain. Ketika salah satu atau dua bagian jantung tidak memompa darah keluar, darah akan menumpuk dalam jantung atau menyumbat di organ atau jaringan, menyebabkan darah menumpuk di sistem peredaran darah. Termasuk peredaran darah di kaki. Ini menyebabkan kaki bengkak. Deep vein thrombosis (DVT) terjadi ketika terdapat gumpalan darah di pembuluh darah vena. Ketika gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah kaki, hal tersebut dapat mengganggu aliran darah, menyebabkan kaki bengkak dan perasaan tidak nyaman. Thrombophlebitis adalah peradangan pembuluh darah yang memengaruhi proses pembekuan darah. Ketika ini terjadi, aliran darah di area tersebut melambat dan pada akhirnya membentuk gumpalan kecil dalam pembuluh darah. Peradangan pembuluh darah dapat menyebabkan area kulit tersebut terasa sakit, kemerahan, dan bengkak, terutama di lengan atau kaki. Insufisiensi vena adalah masalah kesehatan yang terjadi ketika pembuluh darah tidak dapat memompa darah dengan memadai, menyebabkan darah terkumpul di kaki hingga menyebabkan kaki bengkak. Perikarditis adalah peradangan jangka panjang dari perikardium yang merupakan selaput seperti kantung di sekitar jantung. Kondisi ini menyebabkan kesulitan bernapas dan pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki yang kronis dan parah. Limfedema, dikenal sebagai obstruksi limfatik, lymphedema menyebabkan penyumbatan di sistem limfatik. Sistem ini terdiri dari kelenjar getah bening dan pembuluh darah yang membantu membawa cairan di seluruh tubuh. Penyumbatan di sistem limfatik menyebabkan jaringan menjadi bengkak oleh cairan, mengakibatkan pembengkakan di lengan dan kaki. Perubahan hormon yang alami seperti kenaikan kadar hormon estrogen dan progesteron dapat menurunkan sirkulasi di kaki, mengakibatkan pembengkakan. Perubahan tingkat hormon ini dapat terjadi selama masa kehamilan dan siklus menstruasi wanita. Preeklampsia menyebabkan tekanan darah tinggi selama masa kehamilan. Peningkatan tekanan darah dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk dan pembengkakan di wajah, tangan, dan kaki. Sirosis hati adalah kondisi luka yang parah pada hati, yang seringkali disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol atau infeksi (hepatitis B atau C). Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan sirkulasi yang buruk di kaki, pergelangan dan telapak kaki. Ketika ginjal gagal menjalankan fungsi sebagaimana mestinya, produk-produk limbah dan cairan dapat menumpuk dalam tubuh. Hal ini menyebabkan kaki bengkak dan pembengkakan di pergelangan kaki, dan telapak kaki. Sindrom nefrotik adalah kelainan ginjal ketika ginjal mengeluarkan terlalu banyak protein dalam urin yang keluar dari dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan (edema), terutama pada kaki dan pergelangan kaki serta meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya. Setiap kali Anda mengalami luka sayatan, goresan, atau luka yang lebih serius di area kaki, tubuh memperbanyak produksi sel darah putih dan cairan ke area tersebut untuk menyerang zat asing penyebab infeksi. Hal inilah yang menyebabkan kaki bengkak. Namun, jika luka sudah terlanjur terinfeksi, Anda mungkin bisa mengalami kaki bengkak yang tidak hanya di satu area saja. Cedera akibat kecelakaan, olahraga, jatuh, dan lain sebagainya yang mengenai kaki atau pergelangan kaki menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah tersebut. Akhirnya, terjadilah kaki bengkak. Ini adalah reaksi alami tubuh ketika Anda mengalami cedera. Beberapa kondisi lain yang bisa jadi penyebab kaki bengkak adalah asam urat, bursitis lutut, osteoarthritis, dan rheumatoid arthritis. Filariasis adalah kaki bengkak yang disebut juga dengan kaki gajah. Anda dapat mengalami nyeri atau pembengkakan bagian tubuh pada waktu yang lama, termasuk kaki. Mungkin ada beberapa penyebab kaki bengkak yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir tentang penyebab kaki bengkak lainnya yang mungkin bisa terjadi, jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi ke dokter. Dokter akan memberikan informasi yang lebih lengkap dan akurat kepada Anda. Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko kaki bengkak, antara lain: Jika Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko seperti yang sudah disebutkan di atas, segera konsultasi ke dokter untuk menentukan strategi pencegahan yang efektif sesuai dengan kebutuhan Anda. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penyebab kaki bengkak beragam. Mulai dari yang ringan hingga yang parah. Namun, Anda jangan sepelekan kondisi ini. Jika tidak ditangani dengan tepat, bengkak di kaki, pergelangan kaki, ataupun telapak kaki dapat menyebabkan komplikasi serius. Berikut beberapa komplikasi yang mungkin terjadi dari kaki bengkak di antaranya: Emboli paru Gumpalan darah beku yang terjadi di kaki dapat lepas dan mengalir ke paru-paru, yang dapat menyumbat arteri di paru. Karena gumpalan darah beku menghalangi aliran darah ke paru-paru, maka kondisi ini dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Mengambil tindakan untuk mencegah penggumpalan darah di kaki Anda akan membantu melindungi Anda dari emboli paru. Sindrom pasca trombosis Kondisi ini dapat terjadi berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah Anda memiliki deep vein thrombosis (DVT). Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit jangka panjang menyebabkan pembengkakan, rasa berat di kaki yang terkena, bahkan kelumpuhan. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Selama kunjungan Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala yang Anda alami. Untuk membantu mendiagnosis penyebab kaki bengkak, dokter mungkin akan melakukan satu atau lebih dari tes berikut: Jika pembengkakan Anda berhubungan dengan kebiasaan gaya hidup atau cedera ringan, dokter kemungkinan akan memberikan obat kaki bengkak yang dapat dilakukan di rumah. Obat kaki bengkak ini bisa dimulai dengan beristirahat, memperbaiki asupan makanan, dan lain sebagainya. Jika pembengkakan Anda merupakan akibat dari kondisi kesehatan lain yang mendasarinya, dokter pertama-tama akan mencoba mengobati kondisi spesifik tersebut. Pembengkakan dapat dikurangi dengan obat-obatan yang diresepkan, seperti diuretik. Namun, obat kaki bengkak dengan menggunakan resep dokter ini dapat menyebabkan efek samping, dan biasanya hanya digunakan jika pengobatan di rumah tidak berhasil. Dalam kasus yang serius, dokter mungkin akan melakukan operasi untuk mengatasi pembengkakan yang Anda alami. Dilansir dari Healthline, beberapa cara mengatasi kaki bengkak di rumah di antaranya: Duduk selama penerbangan panjang atau naik mobil terlalu lama dapat menyebabkan pergelangan kaki dan betis Anda bengkak sehingga meningkatkan risiko tromboflebitis. Untuk membantu mencegah gumpalan darah di kaki, berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan: Jika Anda melakukan perjalanan jauh yang memakan waktu berjam-jam dengan menggunakan pesawat, kereta api, atau bus, sempatkan untuk berdiri dari tempat duduk atau berjalan menelusuri lorong setiap satu jam sekali. Jika Anda mengemudi, berhenti setiap jam dan bergeraklah. Supaya terhindar dari kaki bengkak, lenturkan pergelangan kaki Anda dengan cara memutarnya secara perlahan, atau dengan hati-hati tekan kaki Anda ke lantai setidaknya 10 kali setiap jam. Setiap kali melakukan perjalan jauh, hindari menggunakan baju atau celana yang berbahan jeans, yang membuat Anda kesulitan untuk bergerak. Selain itu, hindari juga menggunakan stocking, legging, atau kaus kaki yang ketat. Untuk menghindari kondisi kaki bengkak, cukupilah kebutuhan cairan Anda dengan minum air putih setidaknya 8 gelas sehari (sekitar 2 liter) untuk menghindari dehidrasi. Namun begitu, Anda sendiri yang dapat menilai berapa banyak air yang Anda butuhkan. Kebutuhan air bervariasi antar individu. Yang paling baik adalah minum setiap kali Anda merasa haus, sehingga kebutuhan air Anda terpenuhi. Bagi bebeberapa orang dengan riwayat penyakit tertentu, makanan bisa menjadi salah satu penyebab kaki bengkak. Oleh sebab itu, selalu pastikan Anda memerhatikan asupan makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Perbanyaklah makan buah sayur dan hindari berbagai makanan yang tinggi garam, lemak, serta gula. Jika Anda memang memiliki riwayat penyakit tertentu seperti penyakit ginjal, hati, jantung, dan penyakit kardiovaskuler lainnya, rutinlah untuk melakukan konsultasi ke dokter. Hal ini bertujuan agar kondisi Anda dapat terpantau dengan baik oleh dokter. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda. Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.Definisi
Apa itu kaki bengkak?
Seberapa umumkah kaki bengkak?
Tanda-tanda & gejala
Apakah kaki bengkak berbahaya?
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Penyebab
Apa penyebab kaki bengkak?
Kelebihan berat badan (overweight)
Aktivitas yang terlalu lama
Gagal ginjal kongestif
Deep vein thrombosis
Thrombophlebitis
Insufisiensi vena
Perikarditis
Limfadema
Perubahan hormon
Preeklampsia
Sirosis hati
Gagal ginjal
Sindrom nefrotik
Infeksi atau luka
Cedera atau trauma
Artritis dan masalah sendi lainnya
Filariasis
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan saya terkena risiko kaki bengkak?
Komplikasi
Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi dari kaki bengkak?
Obat & Pengobatan
Bagaimana kaki bengkak didiagnosis?
Apa saja obat kaki bengkak?
Pengobatan di rumah
Bagaimana cara mengatasi kaki bengkak?
Pencegahan
Bagaimana cara mencegah kaki bengkak?
Jalan-jalan
Gerakkan kaki Anda secara teratur
Kenakan pakaian longgar
Minum banyak air putih
Perhatikan asupan makanan
Konsultasi ke dokter
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.