Kelenjar getah bening merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai anatomi, fungsi, dan gangguan pada kelenjar ini melalui pembahasan berikut!
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Kelenjar getah bening merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai anatomi, fungsi, dan gangguan pada kelenjar ini melalui pembahasan berikut!
Kelenjar getah bening atau kelenjar limfa adalah struktur jaringan kecil yang bentuknya menyerupai kacang merah. Bagian tubuh manusia ini bisa berukuran sekecil kepala peniti hingga sebesar buah zaitun.
Ada ratusan kelenjar limfa pada tubuh manusia. Kelenjar ini bisa ditemukan sendiri atau dalam kumpulan, dengan yang paling banyak terdapat pada leher, ketiak, dan selangkangan.
Kelenjar ini terbentuk dari jaringan getah bening (limfa) dan sel-sel darah putih, yakni sel kekebalan (imun) yang membantu tubuh melawan infeksi.
Fungsi kelenjar getah bening ialah menyaring cairan limfa (yang terdiri dari cairan dan zat sisa dari jaringan tubuh) dari organ terdekat atau area tertentu pada tubuh.
Bersamaan dengan pembuluh limfa, kelenjar ini membangun sistem getah bening atau yang juga dikenal sebagai sistem limfatik.
Ukuran dari kelenjar limfa bervariasi, tetapi biasanya kurang dari 12 milimeter. Kelenjar ini berbentuk menyerupai kacang merah yang berkecambah.
Bagian batang kecambah atau yang disebut sebagai pembuluh limfa akan membawa cairan getah bening ke seluruh tubuh. Semua komponen ini terhubung dalam sistem limfatik.
Cairan getah bening akan mengalir dan disaring pada ruang-ruang dalam kelenjar yang disebut korteks. Tiap kelenjar juga dilindungi oleh lapisan terluar yang disebut kapsul.
Orang dewasa memiliki sekitar 600 kelenjar limfa di dalam tubuhnya. Letak kelenjar getah bening tersebar di seluruh tubuh dan paling banyak ditemui pada:
Selain jaringan limfatik dan sel darah putih, kelenjar ini juga terbentuk dari berbagai jenis sel, seperti sel T, sel B, sel dendritik, sel plasma, dan makrofag.
Setelah mengetahui pengertian kelenjar getah bening, Anda harus memahami apa saja fungsi dan bagaimana sistem getah bening bekerja.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menyimak tiga fungsi utama kelenjar getah bening di bawah ini.
Cairan limfa atau getah bening terdiri dari protein, garam, sel rusak, sel darah putih, sel kanker, virus, serta bakteri yang berasal dari sel dan jaringan tubuh.
Kelenjar limfa akan menyaring cairan tersebut. Jika terdapat kelebihan cairan maupun organisme berbahaya di dalamnya, kelenjar akan mengembalikannya ke aliran darah.
Lalu, kelebihan cairan dan organisme berbahaya ini akan dikeluarkan melalui sistem ekskresi, seperti urine. Dengan begitu, kadar cairan dalam tubuh akan selalu seimbang.
Salah satu jenis sel darah putih di dalam kelenjar limfa, yakni limfosit, berfungsi mendeteksi dan menyerang organisme berbahaya dalam tubuh.
Kelenjar ini juga memiliki sistem untuk “mengingat” dan membedakan organisme-organisme mana saja yang berbahaya untuk tubuh dan mana yang aman.
Oleh sebab itu, kelenjar yang menjadi bagian sistem imun ini sangatlah penting. Ia melindungi Anda dari penyakit yang berasal dari virus, bakteri, jamur, dan bahkan sel kanker.
Kelenjar limfa yang terletak pada usus dapat membantu sistem pencernaan dalam menyerap lemak dan zat gizi lainnya yang larut dalam lemak.
Pasalnya, beberapa zat memang tidak dapat langsung diserap oleh pembuluh darah kapiler, sama halnya seperti gula dan protein.
Kelenjar limfa bersinggungan langsung dengan zat-zat berbahaya, termasuk bakteri, virus, dan bahkan sel kanker.
Maka dari itu, kelenjar ini juga rentan mengalami beberapa gangguan seperti berikut.
Limfadenopati merupakan istilah untuk menggambarkan kelenjar getah bening yang membengkak. Ini umumnya terjadi saat sistem imun sedang melawan infeksi virus atau bakteri.
Sejumlah kondisi atau penyakit lain juga bisa menjadi penyebab getah bening bengkak, seperti cedera, efek samping obat-obatan, penyakit autoimun, hingga kanker.
Dalam dunia medis, pembengkakan kelenjar getah bening akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dikenal sebagai limfadenitis.
Infeksi ini umumnya terjadi pada salah satu organ tubuh, kemudian merambat ke kelenjar limfa.
Beberapa jenis penyakit yang dapat menyebabkan limfadenitis antara lain infeksi kulit, infeksi gigi dan gusi, radang tenggorokan, TBC, sifilis, dan HIV/AIDS.
Tersumbatnya pembuluh limfa dapat menimbulkan pembengkakan. Kondisi pembengkakan dan penumpukan cairan getah bening pada sistem limfatik ini disebut limfedema.
Limfedema bisa disebabkan oleh pertumbuhan jaringan parut maupun kerusakan pada kelenjar limfa. Akibatnya, cairan limfa tidak mampu mengalir secara normal dan malah terhambat.
Kondisi yang juga disebut obstruksi limfatik ini bisa sangat terlihat pada tangan dan kaki. Selain itu, pembengkakan juga bisa terjadi pada dinding dada, perut, leher, dan sekitar alat kelamin.
Kanker getah bening atau limfoma terjadi saat limfosit dalam sistem limfatik berkembang secara abnormal dan tidak terkendali. Ini bisa menyerang kelenjar mana pun di dalam tubuh.
Limfoma dapat terbagi ke dalam dua kelompok besar, yakni limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin.
Limfoma Hodgkin umumnya terjadi pada sel limfosit B, sedangkan limfoma non-Hodgkin dapat terjadi pada sel limfosit B maupun sel limfosit T.
Pada dasarnya, melakukan pola hidup bersih dan sehat dapat membantu Anda dalam menjaga kesehatan kelenjar getah bening. Beberapa hal yang bisa dilakukan yakni sebagai berikut.
Apabila Anda memiliki kekhawatiran terhadap gangguan pada kelenjar limfa, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar