backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Edema Idiopatik

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 30/03/2021

Edema Idiopatik

Definisi

Apa itu edema?

Edema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada jaringan tubuh Anda. Meski dapat terjadi pada bagian manapun di tubuh Anda, edema adalah kondisi yang biasanya muncul pada tangan, lengan, telapak, engkel, dan kaki. 

Dikutip dari Mayo Clinic, edema adalah kondisi yang dihasilkan dari obat-obatan, kehamilan, atau gangguan lain, seperti gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, atau sirosis hati. 

Seberapa umumkah edema?

Edema biasanya terjadi pada wanita dewasa, namun bisa bertambah parah seiring bertambahnya usia. Banyak wanita melaporkan pembengkakan terjadi di waktu-waktu tertentu setiap bulannya, biasanya sebelum haid.

Namun, edema adalah kondisi yang dapat dialami oleh semua orang, tanpa mengenal jenis kelaminnya.

Jenis-jenis

Apa saja jenis-jenis edema?

Dikutip dari Web MD, jenis-jenis edema adalah:

1. Edema perifer

Edema jenis ini adalah kondisi yang umumnya menyerang kaki, telapak kaki, dan engkel, tapi bisa juga terjadi di lengan. Ini bisa menjadi tanda masalah sistem sirkulasi, kelenjar getah bening, atau ginjal. 

2. Edema pedal

Edema pedal adalah kondisi yang terjadi ketika cairan berkumpul di betis dan kaki bagian bawah. Ini lebih umum terjadi pada perempuan hamil dan orang tua. 

Kondisi ini menyebabkan kesulitan bergerak karena Anda mungkin merasakan terlalu banyak beban di kaki Anda. 

3. Limfedema

Edema atau pembengkakan jenis ini adalah yang paling sering disebabkan oleh sumbatan atau kerusakan pada jaringan kelenjar getah bening, yaitu jaringan yang membantu menyaring kuman dan limbah dari tubuh Anda. 

Kerusakan tersebut mungkin disebabkan oleh perawatan kanker, seperti operasi dan radiasi. Kanker itu sendiri juga dapat menghalangi jalan kelenjar getah bening dan menyebabkan penumpukan cairan. 

4. Edema paru

Ketika cairan terkumpul di kantung udara di paru-paru Anda, Anda mengalami edema paru. Edema jenis ini adalah kondisi yang membuat Anda sulit bernapas. 

Kondisi ini menjadi lebih buruk ketika Anda berbaring. Anda mungkin merasakan detak jantung yang cepat, merasa lemas, dan batuk berbusa dan berdarah. 

5. Edema serebral

Edema serebral adalah kondisi yang sangat serius di mana cairan menumpuk di otak. Kondisi ini bisa terjadi jika kepala Anda terbentur dengan keras, pembuluh darah tersumbat atau pecah, atau Anda memiliki rumor atau reaksi alergi. 

6. Edema makula

Edema jenis ini adalah kondisi ketika cairan menumpuk di bagian mata yang disebut makula, yang berada di tengah retina, jaringan peka cahaya di bagian belakang mata. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah yang rusak di retina mengeluarkan cairan ke daerah tersebut. 

Gejala

Apa ciri-ciri dan gejala edema?

Gejala edema tergantung dari penyebab yang mendasarinya, tapi bengkak, sesak, dan nyeri adalah hal yang biasa dirasakan penderitanya. 

Tangan, kaki, perut, payudara, atau bahkan wajah sedikit membengkak. Biasanya terlihat lebih bengkak di sore atau malam hari, namun membaik di pagi hari saat bangun tidur.

Banyak orang yang mengalami edema berat badannya lebih berat 2 kg di malam hari dibanding pagi hari.

Secara umum, gejala dan ciri edema adalah:

  • Bengkak, mengembang, dan kulit yang mengkilat. 
  • Kulit yang berubah menjadi lesung setelah ditekan. 
  • Kenyal pada engkel, wajah, atau mata. 
  • Bagian tubuh terasa sakit dan sendi kaku. 
  • Kenaikan atau penurunan berat badan. 
  • Tangan dan pembuluh leher yang tampak penuh. 
  • Sakit kepala. 
  • Sakit perut. 
  • Mual dan muntah. 
  • Perubahan kebiasaan buang air besar. 
  • Lesu dan linglung. 
  • Kelainan visual. 

Gejala edema tergantung pada penyebab yang mendasarinya, jenis edema, dan di mana lokasi edema. 

Penyebab

Apa penyebab edema?

Edema terjadi ketika pembuluh darah kecil di tubuh Anda (kapiler) mengeluarkan cairan. Cairan menumpuk di jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan pembengkakan. 

Penyebab edema atau pembengkakan adalah: 

1. Retensi air

Pembengkakan akibat retensi air biasanya disebabkan oleh cairan yang bocor dari pembuluh darah kecil ke jaringan tubuh. Tidak diketahui kenapa kebocoran ini terjadi.

2. Berdiri atau duduk terlalu lama

Edema biasanya lebih terasa setelah berdiri lama, karena ada tekanan lebih di pembuluh darah kaki dibanding jika Anda berbaring. Bepergian jarak jauh atau duduk selama waktu yang lama (misalnya di bis, di pesawat) juga bisa memicu pembengkakan.

3. Jumlah garam di dalam tubuh

Penyebab tubuh Anda menyimpan air berlebih juga adalah jumlah garam (sodium/natrium) di tubuh. Saat tubuh menyimpan banyak garam, ia juga akan menyimpan lebih banyak cairan sehingga terkadang menyebabkan pembengkakan.

4. Makan berlebihan

Penyebab lain dari pembengkakan namun sulit didiagnosis adalah perilaku makan binge eating (makan berlebihan) yang diselang-seling dengan diet ketat. Ini bisa menyebabkan tubuh menyimpan banyak air.

5. Idiopatik

Idiopatik adalah istilah yang berarti penyebab tidak diketahui. Orang dengan edema idiopatik dinyatakan sehat dan tidak memiliki penyakit ginjal atau jantung untuk menjelaskan alasan edema yang mereka idap.

6. Obat-obatan

Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan edema, seperti:

Edema karena obat-obatan adalah kondisi yang biasanya tergolong ringan. 

Faktor pemicu

Siapa yang berisiko mengalami edema idiopatik?

Edema lebih sering terjadi pada penderita diabetes, orang yang kegemukan, dan orang yang memiliki masalah emosional (termasuk depresi).

Ditemukan pula hubungan antara edema dengan perilaku tak sehat untuk menurunkan berat badan, seperti penggunaan diuretik, obat pencahar, atau merangsang diri untuk memuntahkan makanan (bulimia).

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana dokter melakukan diagnosis edema?

Untuk mengerti apa yang menjadi penyebab edema, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya soal riwayat kesehatan Anda. 

Dalam beberapa kasus, sinar-X, pemeriksaan ultrasonografi, pencitraan resonansi magnetik, tes darah atau analisis urin mungkin diperlukan.

Bagaimana mengobati edema? 

Edema ringan biasanya hilang dengan sendirinya, terutama jika Anda melakukan usaha dengan menaikkan anggota tubuh yang terkena edema menjadi setara dada Anda. 

Edema yang lebih parah adalah kondisi yang dapat diobati dengan obat-obatan yang membantu Anda mengeluarkan cairan berlebih dalam bentuk urin (diuretik). Salam satu diuretik yang paling umum adalah furosemide (Lasix). 

Jika edema terjadi akibat penggunaan obat, dokter Anda dapat menyesuaikan resep Anda atau memberikan obat alternatif yang tidak menyebabkan edema. 

Pengobatan di rumah

Bagaimana cara mencegah edema dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan?

Beberapa cara berikut ini bisa mencegah edema dan mengurangi pembengkakan yang sudah terjadi di tubuh Anda:

1. Hindari berdiri terlalu lama

Jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda berdiri dalam waktu lama, gunakan support stocking, stocking khusus untuk mencegah dan mengatasi pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki. Stocking jenis ini bisa didapatkan di dokter

2. Hindari berat badan berlebih

Kebanyakan orang yang mengalami edema memiliki berat badan berlebih. Mengurangi berat badan bisa mengatasi kondisi edema Anda. Namun, pastikan berat badan Anda turun secara bertahap, dan bukan secara drastis.

3. Batasi konsumsi garam

Edema biasanya akan membaik dengan cepat jika Anda menghindari atau mengurangi asupan garam. Batasi jumlah garam yang Anda tambahkan ke dalam masakan, dan hindari fast food dan makanan yang diproses karena biasanya mengandung banyak garam.

4. Perbanyak makanan sumber kalium

Mengonsumsi makanan tinggi kalium bisa mengurangi kadar garam di dalam tubuh, sehingga mengurangi pembengkakan. Buah-buahan biasanya adalah sumber kalium terbaik, terutama pisang dan tomat. Tapi, hindari mengonsumsi suplemen kalium.

5. Diuretik (pil air)

Diuretik sering kali diresepkan dokter untuk mengatasi pembengkakan akibat sejumlah kondisi medis. Namun, untuk edema idiopatik, diuretik malah bisa membuat pembengkakan makin parah karena keseimbangan air dan garam di tubuh menjadi semakin terganggu.

Meski efektif bagi beberapa orang, tak semua orang bisa merasakan manfaatnya. Diskusikan dengan dokter apakah obat diuretik tepat untuk mengatasi kondisi edema Anda.

Silakan konsultasikan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 30/03/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan