backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Gagal Jantung

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 13/08/2021

Gagal Jantung

Definisi gagal jantung

Apa itu gagal jantung?

Gagal jantung, atau dikenal juga sebagai gagal jantung kongestif, adalah istilah medis yang merujuk pada kondisi saat otot jantung tidak bisa memompa darah dengan baik.

Pada kondisi yang normal, jantung memompa darah secara terus menerus, entah saat Anda beraktivitas atau beristirahat. Terdapat empat bilik pada jantung, dengan dua bilik di atas (atrium) dan dua bilik di bawah (ventrikel).

Seseorang yang mengalami gagal jantung akan mengalami aliran darah ke seluruh tubuhnya melambat. Hal ini akan menambah parah kondisi penyakit, karena jumlah darah yang dipompa di bawah batas normal dan bilik jantung akan menjadi kaku dan tebal.

Akhirnya, kondisi tersebut menyebabkan otot jantung melemah dan tidak dapat bekerja secara efektif. Baik salah satu maupun kedua sisi jantung Anda dapat mengalami kondisi ini. Perlu diketahui bahwa kondisi ini berbeda dengan serangan jantung dan jantung lemah.

Jika Anda telah mengalami kondisi ini, terutama yang bersifat kronis atau menahun, jantung Anda mungkin tidak dapat kembali bekerja dengan normal. Namun, terdapat beberapa cara untuk mengobati dan menangani gejala-gejala yang ada.

Seberapa umumkah gagal jantung?

Gagal jantung adalah salah satu penyakit jantung yang banyak dialami. Sebanyak 900.000 kasus baru mengenai kondisi ini dilaporkan terjadi setiap tahunnya.

Walaupun setiap orang dari berbagai golongan usia dapat mengalami kondisi ini, risiko Anda untuk mengalami gagal jantung akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Selain itu, wanita cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini di usia lanjut dibanding dengan pria. Kasus kejadiannya pada wanita yang menderita tekanan darah tinggi juga lebih banyak ditemukan.

Hingga saat ini, tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan gagal jantung kongestif secara tuntas. Namun, dapat dikendalikan dengan cara mengurangi faktor risiko Anda.

Jenis gagal jantung

Menurut American Heart Association, gagal jantung terbagi ke dalam tiga jenis:

1. Gagal jantung bagian kiri

Proses pompa darah oleh jantung berawal dari darah yang mengalir dari paru-paru, kemudian menuju atrium kiri dan ventrikel kiri jantung. Setelah itu, darah akan dipompa menuju seluruh bagian tubuh.

Ventrikel kiri jantung berperan paling besar dalam memompa darah. Maka dari itu, ukurannya paling besar dibanding dengan bilik jantung lainnya.

Kegagalan fungsi pada jantung bagian kiri dapat dibedakan menjadi dua subtipe:

Gagal jantung sistolik

Pada saat gagal jantung sistolik, ventrikel kiri jantung tidak mampu berkontraksi dengan normal. Ini artinya, jantung tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk memompa dan mengedarkan darah.

Gagal jantung diastolik

Gagal jantung diastolik adalah kondisi ini terjadi, ventrikel kiri jantung tidak mampu rileks dengan normal karena otot-ototnya menjadi kaku. Kondisi ini menyebabkan jantung tidak dapat terisi dengan darah yang cukup selama fase jeda di antara setiap denyut.

2. Gagal jantung bagian kanan

Fungsi dari jantung bagian kanan adalah memompa darah menuju paru-paru agar darah terisi dengan oksigen.

Umumnya, kegagalan pada jantung bagian kanan terjadi akibat adanya kegagalan pada jantung bagian kiri. Jika jantung bagian kiri mengalami masalah, peningkatan cairan akan terjadi dan cairan kembali mengalir ke paru-paru, sehingga jantung bagian kanan pun akan mengalami kerusakan.

Jika bagian kanan jantung kehilangan kemampuannya untuk memompa darah, darah akan kembali mengalir ke pembuluh vena. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan atau penyumbatan pada kaki, pergelangan kaki, dan perut.

3. Gagal jantung kongestif

Kondisi ini membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin. Ketika aliran darah dari jantung melambat, akan terjadi penumpukkan pada pembuluh vena, sehingga edema (pembengkakan) berpotensi terjadi.

Selain itu, cairan yang menumpuk di paru-paru dapat mengakibatkan masalah pernapasan. Kondisi ini disebut dengan edema paru. Tidak hanya masalah pada paru-paru, kondisi ini juga dapat memengaruhi fungsi ginjal dalam membuang air dan sodium. Hal ini berisiko menyebabkan edema pada organ-organ tubuh lain.

Tanda & gejala gagal jantung

Apa saja gejala gagal jantung?

Beberapa tanda dan gejala gagal jantung yang umumnya muncul, antara lain:

1. Kesulitan bernapas

Anda mungkin akan mengalami masalah pernapasan ketika Anda berolahraga, beristirahat, atau berbaring di ranjang. Bahkan, kondisi ini bisa terjadi saat tidur, sehingga membuat Anda terbangun.

Cirinya, Anda mungkin sering memiliki masalah pernapasan saat sedang berbaring lurus dan butuh satu hingga dua bantal tambahan untuk menopang kepala demi bernapas dengan lebih baik. Anda mungkin juga sering bangun dalam keadaan tidak nyaman dan merasa lelah.

Kondisi ini terjadi ketika darah kembali mengalir pembuluh darah di paru-paru. Hal ini disebabkan jantung tidak dapat menampung suplai darah tersebut. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan di paru-paru.

2. Kelelahan berlebih, terutama setelah beraktivitas

Tubuh Anda, terutama di bagian kaki, akan merasakan kelelahan yang luar biasa. Keparahan gejala ini akan bertambah setelah Anda beraktivitas. Bahkan, Anda bisa saja menjadi mudah lelah meski hanya melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.

Kondisi ini disebabkan oleh ketidakmampuan jantung dalam memompa darah sesuai dengan kebutuhan jaringan tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh jadi mengalihkan darah dari organ tubuh yang tidak terlalu vital seperti otot pada betis, dan mengalirkannya ke jantung dan otak.

3. Pembengkakan di beberapa bagian tubuh (Edema)

Edema adalah pembengkakan yang terjadi pada beberapa bagian tubuh. Kondisi ini bisa terjadi pada kaki, pergelangan kaki, paha, atau bagian tertentu pada perut. Bahkan, kondisi ini juga bisa ditandai dengan kenaikan berat badan yang drastis tanpa diketahui pasti apa penyebabnya.

Hal ini disebabkan aliran darah yang keluar dari jantung melambat, darah akan kembali masuk ke jantung melalui pembuluh darah, sehingga terjadi penumpukan cairan.

Kondisi ini berdampak pada ginjal yang menjadi kesulitan untuk menyaring natrium dan air. Jika ginjal Anda tidak dapat menyaring darah yang cukup, tubuh akan memiliki cairan berlebih.

Cairan inilah yang dapat menyebabkan edema (bengkak) di beberapa bagian tubuh. Selain itu, berat badan Anda pun berpotensi meningkat. Namun peningkatan ini dikarenakan cairan yang berlebihan di beberapa bagian tubuh.

4. Terlalu sering buang air kecil di malam hari

Gaya gravitasi menyebabkan aliran darah menuju ginjal semakin meningkat. Kondisi ini menyebabkan ginjal menghasilkan urine lebih banyak, sehingga Anda ingin buang air kecil lebih sering.

5. Pusing

Jika darah yang dialirkan menuju otak tidak cukup banyak, Anda akan mengalami gejala-gejala seperti pusing, kebingungan, kesulitan konsentrasi, bahkan pingsan.

6. Palpitasi

Jantung berdebar atau palpitasi adalah kondisi di mana jantung berdetak lebih cepat dari kecepatan normal. Kondisi ini terasa seperti jantung sedang berdebar-debar kencang. Hal ini disebabkan karena jantung ingin “mengganti’ kecepatan yang hilang saat memompa darah. Tujuannya, jantung berusaha memompa darah secara normal.

Oleh karena itu, kecepatan itu “tersalurkan’ melalui jantung yang berdetak kencang. Selain itu, detak jantung menjadi tidak teratur juga bisa disebabkan oleh kondisi lain. Sebagai contoh,  ukuran jantung yang membesar.

7. Batuk kering

Batuk yang disebabkan oleh kegagalan fungsi jantung biasanya terjadi ketika Anda sedang berbaring, atau terdapat penumpukan cairan pada paru-paru (edema paru).

Batuk kering ini biasanya disertai dengan dahak yang memiliki warna putih atau merah muda. Jika Anda mengalami kondisi ini dan disertai oleh gejala lain dari gagal jantung, tidak ada salahnya untuk memeriksakan kondisi ke dokter. Sebaiknya, Anda tidak menyepelekan gejala yang satu ini.

8. Perut kembung dan mual

Anda juga mungkin akan merasakan kondisi perut kembung, perut mengeras, kehilangan nafsu makan, serta mual dan muntah.

Hal ini terjadi karena sistem pencernaan Anda menerima jumlah darah yang tidak sesuai dengan kebutuhannya.

9. Tidak mampu berpikir atau merasa kebingungan

Salah satu gejala lain adalah hilangnya ingatan dan kehilangan kemampuan untuk mengenal kondisi di sekitar. Biasanya, orang terdekat akan menyadari gejala ini.

Hal ini terjadi akibat adanya perubahan pada kadar zat tertentu di dalam darah. Sebagai contoh, perubahan pada kadar natrium di dalam tubuh dapat menyebabkan kebingungan dan berujung pada disorientasi.

Selain gejala-gejala yang telah disebutkan di atas, ada kemungkinan gejala lain yang tidak disebutkan. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu dan tidak yakin mengenai kondisi kesehatan, tidak ada salahnya untuk konsultasi mengenai kondisi tersebut dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter jika Anda memiliki salah satu dari gejala berikut:

  • Terjadi bengkak di telapak kaki, kaki, pergelangan kaki, atau perut.
  • Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
  • Bangun di malam hari karena sesak napas.
  • Batuk di malam hari.
  • Kebingungan atau gelisah.
  • Dehidrasi.
  • Nyeri dada.
  • Denyut jantung lebih cepat dari normal (lebih dari 120/menit saat istirahat).

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas atau memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.

Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, selalu konsultasikan apapun gejala yang Anda alami ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.

Penyebab gagal jantung

Apa penyebab gagal jantung?

Gagal jantung adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh masalah atau kelainan kesehatan lainnya. Berikut adalah beberapa penyebab gagal jantung secara umum:

  • Penyakit jantung koroner.
  • Serangan jantung.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kelainan katup jantung.
  • Masalah pada otot jantung.
  • Penyakit pada paru-paru.
  • Diabetes.
  • Faktor risiko gagal jantung

    Gagal jantung merupakan kondisi yang dapat terjadi pada hampir semua orang dari berbagai kelompok usia dan golongan ras. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini.

    Berikut adalah faktor-faktor risiko yang memicu terjadinya kegagalan fungsi jantung:

    • Usia.
    • Jenis kelamin.
    • Menderita tekanan darah tinggi.
    • Memiliki masalah atau penyakit pada jantung.
    • Menderita diabetes.
    • Menjalani pengobatan tertentu.
    • Memiliki berat badan berlebih (obesitas)
    • Memiliki pola hidup yang tak sehat.

    Diagnosis & pengobatan gagal jantung

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti saran medis. SELALU berkonsultasi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. 

    Dalam mendiagnosis gagal jantung, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Dokter akan bertanya mengenai gejala-gejala, riwayat medis, dan Anda akan diminta untuk menjalani pemeriksaan fisik.

    Saat menjalani pemeriksaan fisik untuk diagnosis gagal jantung atau gagal jantung kongestif, dokter akan melakukan beberapa hal berikut ini:

    • Mendengarkan jantung Anda dan mencari apakah ada suara yang terdengar tidak normal (murmur jantung).
    • Mendengarkan paru-paru Anda untuk mencari adakah suara yang menandakan penumpukan cairan di dalamnya.
    • Mencari tahu adakah pembengkakan di bagian kaki, lengan, perut, dan pembuluh darah di leher.

    Selain itu, dokter juga akan meminta Anda melakukan beberapa tes tambahan apabila Anda diduga mengalami kelainan pada fungsi jantung, di antaranya:

    1. Tes darah

    Dokter akan mengambil sampel darah Anda untuk diperiksa d i laboratorium. Umumnya, dokter akan mengecek apakah terdapat natriuretik peptida (NT-proBNP) di dalam darah Anda untuk memastikan penyakit ini.

    2. Tes pengambilan gambar

    Selain itu, dokter akan melakukan beberapa jenis tes pencitraan atau pengambilan gambar. Beberapa metode yang akan direkomendasikan adalah CT scan dan MRI scan jantung.

    3. Elektrokardiogram

    Pada tes elektrokardiogram, Anda akan diberikan zat elektroda. Zat ini dapat digunakan untuk mendeteksi aktivitas elektrik jantung dengan alat tertentu.

    4. Ekokardiogram

    Dalam metode ekokardiogram, dokter akan menggunakan gelombang suara untuk melihat fungsi jantung dan katupnya

    5. Angiogram koroner

    Dokter akan memasukan kateter kecil ke dalam pembuluh darah Anda, yang kemudian akan diarahkan menuju arteri koroner Anda. Setelah ini, cairan tinta akan disuntikkan melalui kateter ini.

    Cairan tinta ini akan membantu dokter melihat bagian dalam arteri melalui mesin X-ray.

    Bagaimana cara mengobati gagal jantung?

    Sampai saat ini, tidak ada obat permanen untuk gagal jantung. Meski begitu, ada pengobatan yang hanya bisa mengontrol gejala dan membantu orang tetap hidup dan aktif. Jika gagal jantung segera diatasi, Anda mungkin bisa menghindari berbagai komplikasi gagal jantung yang mungkin terjadi.

    Untuk membantu Anda mengontrol tekanan darah dan membantu aksi pemompaan jantung, dokter mungkin meresepkan obat, termasuk:

    • Enzim angiotensin-converting inhibitor.
    • Angiotensin II receptor blockers.
    • Beta blockers.
    • Pil diuretik.
    • Antagonis aldosteron.
    • Inotropik.
    • Dopamin.

    Selain penggunaan obat-obatan untuk mengatasi gagal jantung, ada pula prosedur operasi yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, seperti:

    Pengobatan di rumah untuk gagal jantung

    Dokter juga akan memberikan saran tentang membuat perubahan gaya hidup untuk Anda seperti:

    • Lebih aktif secara fisik.
    • Berhenti merokok.
    • Kendalikan stres.
    • Pertahankan berat badan yang sehat.
    • Makan makanan yang sehat.
    • Kurangi makan makanan dengan kadar garam yang tinggi dan berlemak.
    • Kontrol diabetes.
    • Olahraga teratur setidaknya tiga kali dalam seminggu, dan pastikan memilih olahraga yang sehat untuk jantung.
    • Istirahat yang cukup.
    • Minum obat secara teratur bagi penderita gagal jantung kongestif meskipun gejala sudah tidak dirasakan karena kerusakan jantung yang dialami adalah permanen.
    • Rajin medical check up ke dokter untuk memantau kondisi Anda secara menyeluruh.

    Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk lebih memahami solusi terbaik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 13/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan