Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Sirosis hati adalah tahap akhir dari penyakit liver. Kondisi ini ditandai dengan jaringan hati yang sehat diganti dengan jaringan parut yang rusak secara permanen. Akibatnya, fungsi hati tidak bekerja dengan baik.
Pada saat sirosis terjadi, cedera hati akan meninggalkan bekas luka dan membuat hati tidak bekerja secara normal termasuk tidak mampu membuat protein baru, melawan infeksi, hingga mencerna makanan dan menyimpan energi.
Kerusakan hati tentu dapat menyebabkan masalah di seluruh bagian tubuh. Setiap kali hati terluka, entah disebabkan oleh penyakit atau konsumsi alkohol, hati akan mencoba memperbaiki dirinya sendiri.
Pada prosesnya, jaringan parut akan terbentuk. Semakin lama sirosis dibiarkan, semakin banyak jaringan parut yang membuat hati sulit berfungsi.
Meski penyakit liver yang sudah masuk tahap sirosis tidak dapat diobati, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah komplikasi. Pengobatan sirosis juga bertujuan untuk meringankan gejala yang dialami.
Selain itu, mendeteksi kerusakan hati sejak dini juga bisa mencegah sirosis terjadi, sehingga Anda bisa menghindari risiko gagalnya fungsi hati.
Sirosis hati adalah penyakit liver yang cenderung terjadi pada peminum alkohol berat dan dilakukan dalam jangka panjang.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang tidak minum alkohol juga dapat terkena kondisi ini.
Gejala sirosis hati umumnya tidak terasa hingga kerusakan hati meluas. Bila sudah parah, Anda mungkin mengalami gejala awal berupa:
Bila sudah memasuki tahap akhir, sirosis akan ditandai dengan beberapa kondisi, seperti:
Mungkin ada beberapa tanda atau gejala yang tidak tercantum. Jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap gejalanya, silakan konsultasikan dengan dokter.
Bila Anda merasakan tanda atau gejala yang tercantum di atas, silakan konsultasikan dengan dokter.
Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki reaksi tubuh yang berbeda, selalu diskusikan dengan dokter apa yang terbaik untuk kondisi Anda.
Penyebab utama sirosis adalah kecanduan alkohol atau konsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Sirosis alkoholik adalah istilah medis dari kondisi tersebut.
Selain alkohol, beberapa jenis penyakit liver dan masalah kesehatan yang mengganggu fungsi hati juga dapat menyebabkan sirosis, seperti:
Ada beberapa faktor yang dipercaya dapat meningkatkan risiko terkena sirosis hati, antara lain:
Bila sirosis hati tidak segera ditangani, kerusakan hati akan berkembang. Berikut ini beberapa komplikasi sirosis yang perlu Anda waspadai.
Hipertensi portal adalah komplikasi yang paling sering terjadi akibat penyakit sirosis. Kondisi yang meningkatkan tekanan pada vena ini dapat menyebabkan aliran darah melalui hati tersumbat.
Bila pembuluh darah tersumbat, pembuluh darah pada kerongkongan, perut, atau usus akan membesar atau disebut sebagai varises. Akibatnya, pembuluh darah bisa pecah dan mengalami perdarahan internal.
Selain hipertensi portal, peningkatan pada vena portal juga menyebabkan penumpukan cairan di kaki (edema) dan di perut (asites).
Hipertensi portal akibat sirosis hati juga dapat mengalihkan aliran darah ke vena yang lebih kecil. Tekanan yang berlebih juga menyebabkan pembuluh darah kecil ini pecah dan mengalami perdarahan.
Kondisi tersebut juga dapat membuat sel darah putih dan trombosit terperangkap.
Ensefalopati hepatik atau penumpukan racun di otak terjadi akibat fungsi hati tidak bekerja dengan normal.
Alhasil, hati tidak mampu membersihkan racun dari darah yang menyebabkan penumpukan di otak, sehingga membuat Anda bingung dan sulit berkonsentrasi.
Selain beberapa komplikasi di atas, sirosis yang tidak segera diobati dapat menyebabkan kondisi lainnya, seperti:
Pasien yang mengalami sirosis hati tahap awal biasanya tidak memiliki gejala. Bahkan, penyakit sirosis juga lebih sering terdeteksi melalui tes darah atau pemeriksaan rutin.
Setelah itu, dokter mungkin akan meminta Anda menjalani pemeriksaan untuk membantu memastikan diagnosis, meliputi:
Pada dasarnya, pengobatan sirosis hati itu berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan yang diderita.
Tujuan dari perawatan ini adalah memperlambat perkembangan jaringan parut pada liver dan mengobati gejala serta mencegah komplikasi. Berikut ini beberapa cara mengobati sirosis yang kerap direkomendasikan oleh dokter.
Hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan sirosis hati. Namun, Anda bisa mencegah komplikasi dengan berhenti minum alkohol.
Bila Anda sulit menghentikan kebiasaan minum alkohol, minta dokter untuk referensi program pengobatan untuk kecanduan alkohol. Pasalnya, pasien dengan sirosis sangat tidak dianjurkan minum alkohol karena berdampak buruk bagi hati.
Diet rendah garam (natrium) adalah pengobatan sirosis yang bertujuan untuk mencegah penumpukan cairan dalam tubuh. Hal ini juga membantu mengontrol asites dan pembengkakan yang terjadi pada tubuh.
Bila kondisinya sudah semakin parah, dokter mungkin akan melakukan prosedur untuk mengeluarkan cairan atau pembedahan agar tekanannya berkurang.
Walaupun sirosis tidak dapat disembuhkan, dokter mungkin akan meresepkan beberapa obat untuk mengatasinya. Obat-obatan ini setidaknya dapat membantu mengendalikan penyebab dan mencegah komplikasi.
Obat yang diresepkan untuk meringankan gejala sirosis berupa:
Selain itu, obat-obatan untuk mengendalikan hepatitis untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut pada sel hati akibat virus hepatitis B dan hepatitis C.
Pengobatan komplikasi sirosis hati yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di pembuluh darah pada perut tergantung pada berat badan.
Obat-obatan dan endoskopi bisa digunakan untuk pengobatan pembuluh darah yang membesar di kerongkongan (varises esofagus) untuk mencegah perdarahan.
Jika sejumlah pengobatan di atas tidak kunjung membuahkan hasil, operasi dan transplantasi hati mungkin dapat direkomendasi oleh dokter untuk mengatasi sirosis hati.
Hingga saat ini sejumlah pengobatan alternatif telah digunakan untuk mengatasi penyakit liver, seperti:
Meski begitu, hingga saat ini belum ada penelitian yang dapat merekomendasikan obat herbal untuk mengobati sirosis hati. Selain itu, ada sejumlah pengobatan alternatif yang dapat merusak hati.
Intinya, pilihan penanganan dan pengobatan sirosis hati bergantung pada penyebab dan tingkat kerusakan hati. Selalu diskusikan dengan dokter terkait pilihan perawatan yang tepat dengan kondisi Anda.
Selain mendapatkan perawatan dari dokter, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalani hidup sebagai penderita sirosis hati. Berikut ini perubahan gaya hidup dan pengobatan di rumah yang membantu mengatasi penyakit sirosis.
Kerusakan hati akibat sirosis hati sangat membutuhkan nutrisi yang tepat agar kerusakan hati tidak berkembang.
Itu sebabnya, mengatur pola makan pasien sirosis penting untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup dan menghindari makanan yang merusak hati. Berikut yang perlu diperhatikan.
Selain pola makan sehat, pengobatan sirosis hati di rumah tentu harus didukung dengan gaya hidup yang sehat pula. Berikut hal-hal yang dapat Anda lakukan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar