Kaki yang bengkak merupakan keluhan umum. Sebagian besar dari Anda mungkin pernah mengalaminya. Meski umum, penyebab dari kondisi ini bisa berbeda. Cari tahu penyebab, cara mengatasi, dan info lainnya seputar kaki bengkak di bawah ini.
Apa yang dimaksud dengan kaki bengkak?
Kaki bengkak adalah kondisi kesehatan yang terjadi akibat penumpukan cairan di bagian kaki. Pada kondisi ini, kaki bengkak memiliki nama lain, yaitu edema perifer.
Kondisi ini dapat timbul karena Anda terlalu lama berdiri, berjalan, atau duduk. Kaki bengkak juga bisa jadi tanda kelebihan berat badan atau kondisi medis tertentu.
Di sisi lain, melansir Mayo Clinic, bengkak pada kaki juga bisa terjadi akibat peradangan pada jaringan atau sendi. Kondisi ini bisa terjadi karena cedera atau adanya penyakit tertentu.
Umumnya, pembengkakan pada kaki terkait edema tidak menyakitkan. Namun, kaki yang membengkak akibat cedera sering terasa sakit hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Adapun kondisi kesehatan ini sangat umum terjadi pada pasien usia berapa pun.
Pembengkakan pada bagian tubuh ini juga bisa terjadi di area kaki mana pun, termasuk kaki, pergelangan kaki, betis, dan paha.
Apa saja tanda dan gejala kaki bengkak?
Umumnya, kaki bengkak memiliki tanda dan gejala seperti berikut ini.
- Kaki, pergelangan kaki, betis, atau paha yang membesar atau gembung.
- Kulit terlihat mengkilap atau meregang.
- Perubahan warna kulit, rasa tidak nyaman, kaku, atau terlihat penyok saat Anda menekan kulit di bagian yang bengkak.
Kaki bengkak bisa jadi merupakan kondisi yang umum terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kondisi ini bisa jadi tanda bahaya dan perlu ditangani segera oleh dokter apabila:
- Anda memiliki penyakit jantung atau ginjal dan mengalami pembengkakan,
- memiliki penyakit hati dan mengalami pembengkakan di kaki,
- memiliki riwayat diabetes,
- daerah kaki bengkak merah dan terasa hangat jika disentuh,
- suhu tubuh Anda lebih tinggi dari normal,
- kaki bengkak terjadi saat hamil,
- Anda telah mencoba pengobatan kaki bengkak di rumah, tetapi tidak berhasil, serta
- gejala semakin parah.
Kapan harus ke dokter?
Anda perlu segera periksa ke dokter jika mengalami satu dari gejala-gejala di bawah ini bersamaan dengan pembengkakan pada kaki yang dialami. - Rasa nyeri, tertekan, atau sesak di daerah dada.
- Pusing atau pingsan.
- Linglung.
- Kesulitan bernapas atau sesak napas.
- Batuk berdarah.
Gejala-gejala di atas juga bisa menjadi tanda dari suatu kondisi medis yang serius.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter Anda.
Apa penyebab kaki bengkak?
Ada banyak penyebab kaki bengkak, mulai dari yang ringan sampai yang lebih serius. Berikut adalah berbagai penyebab bengkak yang mungkin Anda alami.
1. Faktor gaya hidup
Umumnya, penyebab pembengkakan pada kaki terkait dengan faktor gaya hidup, seperti berikut ini.
- Kelebihan berat badan (overweight).
- Malas gerak.
- Berdiri atau duduk dalam waktu yang lama.
- Memakai stoking atau celana yang terlalu ketat.
- Menggunakan sepatu yang tidak pas.
- Asupan garam yang terlalu banyak.
2. Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa obat diketahui dapat menyebabkan kaki bengkak. Berikut beberapa obat yang dimaksud.
- Steroid.
- Obat terapi hormon, seperti estrogen dan testosteron.
- Beberapa antidepresan, seperti trisiklik dan MAO inhibitor.
- Obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID), termasuk ibuprofen dan naproxen.
- Obat tekanan darah, seperti calcium channel blockers.
- Beberapa obat diabetes.
3. Masalah jantung
Pembengkakan di kaki juga umum terjadi pada orang yang memiliki masalah jantung, termasuk perikarditis atau bahkan gagal jantung.
Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak memompa darah yang cukup ke organ tubuh dan jaringan lain. Sementara perikarditis adalah peradangan pada jaringan di sekitar jantung.
4. Tromboflebitis
Tromboflebitis yaitu peradangan pembuluh darah yang menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah vena, yang biasanya di kaki.
Terbentuknya gumpalan darah dapat menyebabkan kaki bengkak yang terasa nyeri. Salah satu bentuk tromboflebitis yang umum menjadi penyebab kaki bengkak, yaitu deep vein thrombosis (DVT).
5. Insufisiensi vena
Insufisiensi vena yaitu masalah kesehatan yang terjadi ketika pembuluh darah vena di kaki tidak dapat memompa darah kembali ke jantung.
Hal ini menyebabkan pembengkakan pada kaki.
6. Limfedema
Limfedema menyebabkan penyumbatan di sistem limfatik. Sistem ini terdiri dari kelenjar getah bening dan pembuluh darah yang membantu membawa cairan di seluruh tubuh.
Penyumbatan di sistem limfatik menyebabkan jaringan menjadi bengkak oleh cairan sehingga mengakibatkan pembengkakan di lengan dan kaki.
7. Kehamilan dan preeklampsia
Sebagian besar ibu mengalami pembengkakan pada kaki selama kehamilan. Hal ini sangat umum terjadi. Namun, kaki bengkak selama kehamilan juga bisa menjadi tanda dari preeklampsia.
Preeklampsia ditandai tekanan darah tinggi selama masa kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan, termasuk di kaki.
8. Sirosis hati
Sirosis hati adalah jaringan parut yang parah pada hati yang sering kali disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol atau infeksi (hepatitis B atau C).
Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan di kaki dan perut hingga warna kulit yang menguning (jaundice).
9. Penyakit ginjal
Baik gagal ginjal akut maupun kronis, keduanya dapat menyebabkan kaki bengkak. Pada kondisi ini, ginjal gagal menyaring produk limbah sehingga menyebabkan penumpukan cairan dan pembengkakan.
Selain gagal ginjal, sindrom nefrotik (ginjal mengeluarkan terlalu banyak protein dalam urine) juga bisa menyebabkan pembengkakan (edema), terutama pada kaki dan pergelangan kaki.
10. Infeksi
Peradangan yang terjadi pada kulit kaki dapat membuat area yang terinfeksi tampak membengkak.
Kondisi ini dapat terjadi bila kulit kaki terluka dan bakteri menginfeksi luka tersebut.
11. Cedera atau trauma
Berbagai macam cedera pada kaki, misal patah tulang kaki, keseleo, hingga cedera ACL dapat menimbulkan pembengkakan pada kaki yang terpengaruh.
Adapun cedera ini bisa terjadi karena kecelakaan, jatuh, olahraga fisik, atau hal lainnya.
12. Arthritis dan masalah sendi lainnya
Beberapa kondisi lain yang bisa jadi penyebab kaki membengkak, yaitu asam urat, bursitis lutut, osteoarthritis, dan rheumatoid arthritis.
13. Filariasis
Filariasis yaitu kaki bengkak yang disebut juga dengan kaki gajah. Anda dapat mengalami nyeri atau pembengkakan bagian tubuh pada waktu yang lama, termasuk kaki.
Mungkin ada beberapa penyebab kaki bengkak yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir tentang pembengkakan yang Anda alami, periksakan diri Anda ke dokter.
Faktor-faktor risiko kaki bengkak
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko kondisi ini, di antaranya sebagai berikut.
- Sedang hamil.
- Sedang mengonsumsi obat-obatan.
- Memiliki varises, yang merupakan faktor risiko dari tromboflebitis.
- Memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung, ginjal, dan hati.
- Sedang hamil atau baru saja melahirkan.
Apa saja komplikasi yang bisa terjadi akibat kaki bengkak?
Pada kondisi tertentu, edema atau pembengkakan, termasuk pada kaki, yang tak segera diobati bisa menimbulkan masalah lainnya.
Melansir Mayo Clinic, berikut adalah komplikasi yang bisa terjadi.
- Rasa sakit dan pembengkakan yang semakin parah.
- Kesulitan berjalan.
- Kekakuan.
- Kulit meregang yang bisa terasa gatal.
- Meningkatnya risiko infeksi pada area yang bengkak.
- Jaringan parut di antara lapisan jaringan.
- Aliran darah lebih sedikit.
- Kurangnya kemampuan arteri, vena, sendi, dan otot untuk meregang.
- Peningkatan risiko ulkus kulit.
Sementara itu, jika pembengkakan pada kaki yang terjadi akibat DVT, gumpalan darah yang terbentuk bisa mengalir ke paru-paru dan menyebabkan emboli paru.
Diagnosis kaki bengkak
Selama kunjungan Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala yang Anda alami.
Untuk membantu mendiagnosis penyebab pembengkakan di kaki, dokter mungkin akan melakukan satu atau lebih dari tes berikut.
Apa saja pengobatan untuk mengatasi kaki bengkak?
Bengkak pada kaki umumnya akan menghilang dengan sendirinya. Pengobatan rumahan pun bisa dilakukan untuk membantu meredakan pembengkakan pada kaki ini.
Jika pengobatan medis dibutuhkan, cara mengatasi kaki yang membengkak akan tergantung pada kondisi yang menyebabkannya.
Jika penyebabnya karena efek samping dari obat-obatan, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghentikan, mengurangi, atau mengganti dosis obat.
Penting bagi Anda untuk tidak menghentikan konsumsi obat tanpa seizin dokter. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai konsumsi obat-obatan.
Di samping itu, pada kondisi yang lebih parah, dokter juga mungkin akan meresepkan obat-obatan khusus untuk meredakan pembengkakan.
Misalnya obat diuretik, seperti furosemide, yang dapat membantu tubuh membuang kelebihan cairan melalui urine.
Perawatan rumahan kaki bengkak
Pengobatan rumahan atau sederhana berikut bisa Anda lakukan sebagai cara pertama untuk mengatasi bengkak pada kaki.
- Menaikkan kaki. Kapan pun Anda berbaring, kaki harus dinaikkan lebih tinggi dari jantung.
- Bergerak. Gerakkan kaki menggunakan otot di sekitar yang bengkak untuk membantu memindahkan cairan kembali ke jantung.
- Kurangi asupan garam. Mengurangi asupan garam dapat membantu mengurangi jumlah cairan yang bisa menumpuk di kaki.
- Stoking. Kenakanlah stoking atau kaos kaki kompresi.
- Menurunkan berat badan. Jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, berusahalah untuk menurunkan berat badan secara sehat.
- Hindari berdiri atau duduk terlalu lama. Berdiri atau berjalanlah setidaknya satu kali dalam setiap jam jika Anda akan duduk dalam waktu yang lama. Duduklah sesekali jika Anda akan berdiri dalam waktu yang lama.
Konsultasikan kepada dokter jika cara mengatasi kaki bengkak secara alami di atas tak juga membantu kondisi Anda.
Bagaimana cara mencegah kaki bengkak?
Upaya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kaki bengkak, yaitu menghindari kondisi yang menyebabkannya.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah pembengkakan pada kaki.
- Berjalan-jalan jika Anda akan duduk dalam waktu yang lama, misalnya saat akan bepergian menggunakan kereta, pesawat, atau bus jarak jauh.
- Gerakkan kaki Anda secara teratur, misalnya dengan cara memutarnya secara perlahan atau dengan hati-hati tekan kaki Anda ke lantai setidaknya 10 kali setiap jam.
- Kenakan pakaian longgar. Hindari mengenakan pakaian ketat untuk waktu yang lama.
- Minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
- Membersihkan kaki, termasuk saat luka, untuk menghindari infeksi.
- Konsultasikan kondisi medis yang Anda miliki, seperti penyakit ginjal, hati, dan penyakit kardiovaskuler, secara ke dokter.
- Perhatikan asupan makanan. Hindari asupan garam, lemak, serta gula berlebih.
- Menggunakan sepatu yang pas.
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik masalah Anda.
[embed-health-tool-bmi]