4. Angiotensin receptor blockers (ARB)
Obat angiotensin receptor blockers adalah obat untuk pasien hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal kronis. Beberapa contoh obat golongan ARB adalah valsartan, losartan dan candesartan, serta obat lain yang memiliki akhiran ‘sartan’.
Cara kerja obat ini yaitu memblokir reseptor AT1 pada jantung, pembuluh darah, dan ginjal untuk menurunkan tekanan darah. Sifat dari obatv ARB dan obat ACE inhibitor cukup mirip, sehingga obatnya sering dokter resepkan secara bergantian.
Jadi, Anda tidak boleh menggunakan kedua obatnya bersamaan karena bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan kadar kalium yang tinggi. Penggunaan obat ARB mungkin bisa menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, tubuh kelelahan, dan sakit kepala.
5. Obat antiaritmia
Pasien jantung bengkak sering kali mengalami aritmia, sehingga dokter biasanya meresepkan obat antiaritmia. Penggunaan obat bertujuan untuk menghentikan ritme jantung abnormal, mencegahnya kembali terjadi, atau memperlambat detak jantung yang terlalu cepat.
Menurut situs Cleveland Clinic, contoh obat antiaritmia yang biasanya dokter resepkan adalah amiodarone, flecainide, propafenone, sotalol, dan dofetilide. Selama menggunakan obat ini, Anda mungkin merasakan efek samping, seperti tubuh lesu, kulit jadi lebih sensitif dengan sinar matahari, dan fungsi tiroid akan terganggu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar