Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Gusi Berdarah

Ditinjau secara medis oleh drg. Farah Nadiya · Gigi · Lumina Aesthetics Clinic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 14/11/2022

    Gusi Berdarah

    Pernahkah Anda menggosok gigi dan menyadari jika busa yang dihasilkan berwarna kemerahan? Ini merupakan salah satu tanda dari gusi berdarah. Masalah pada mulut ternyata sangat umum terjadi. Tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak. Yuk, kenali masalah kesehatan ini lebih dalam mulai dari gejala hingga cara ampuh mengatasinya!

    Definisi gusi berdarah

    Gusi adalah jaringan lunak penyokong gigi yang menutupi tulang rahang atas dan bawah. Idealnya, gusi yang sehat berwarna merah muda, bertekstur padat, serta memiliki permukaan yang halus.

    Namun apabila Anda tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik, maka gusi rentan bermasalah dan mungkin berdarah.

    Penyebab utamanya adalah penumpukan plak pada lapisan gusi yang kemudian menyebabkan peradangan. Peradangan pada gusi disebut gingivitis. Gusi yang mengalami peradangan cenderung sangat sensitif sehingga rentan berdarah.

    Selain itu, plak yang dibiarkan terus menumpuk akan mengeras menjadi tartar. Penumpukan tartar dalam jangka pankang dapat menyebabkan penyakit gusi lebih serius yang sudah menyerang tulang dan jaringan penyokong disebut periodontitis.

    Mengonsumsi makanan yang keras atau menyikat gigi terlalu keras juga metode menggosok gigi yang salah dapat memicu perdarahan. Memiliki riwayat gangguan pembekuan darah pun bisa menjadi penyebab gusi Anda sering berdarah.

    Seberapa umumkah gusi berdarah?

    Gusi berdarah adalah kondisi yang sangat umum. Masalah mulut ini dapat dialami oleh semua orang tanpa memandang usia serta jenis kelamin.

    Meski begitu, orang-orang yang tidak menjaga kebersihan gigi dan mulutnya dengan baik paling rentan mengalami masalah ini. Kondisi ini dapat dihindari dengan mengurangi faktor risiko yang ada. Silakan berkonsultasi ke dokter gigi untuk informasi yang lebih lengkap.

    Tanda dan gejala gusi berdarah

    ankilosis gigi

    Gejala paling utama tentu adalah gusi yang berdarah tiba-tiba. Darah dapat keluar dari akar gigi, yang berupa garis merah kecil di bawah gigi. Darah juga dapat menutupi seluruh permukaan gusi atau gigi.

    Sebelum itu, gusi yang bermasalah juga bisa tampak bengkak kemerahan, serta terasa lunak dan sakit atau pedih ketika disentuh. Ini adalah tanda-tanda peradangan.

    Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

    Kapan saya harus ke dokter gigi?

    Segera berobat ke dokter gigi apabila perdarahan tidak juga mereda atau bahkan semakin memburuk. Anda juga harus segera mencari pertolongan medis bila mengalami sejumlah gejala lain, seperti:

    • Demam tinggi.
    • Rasa sakit di gusi yang intens dan tajam.
    • Kesulitan membuka mulut untuk menggigit, mengunyah, atau bahkan sekadar berbicara.
    • Rasa tidak enak atau aneh di dalam mulut.
    • Bau mulut yang presisten atau tidak mau hilang.

    Jangan remehkan gusi yang terus berdarah karena hal ini dapat menjadi pertanda dari kondisi medis yang lebih serius. Segera atur jadwal konsultasi dengan dokter gigi untuk mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

    Penyebab gusi berdarah

    makan manis saat stres

    Perdarahan pada gusi dapat disebabkan oleh banyak hal, dari aktivitas sehari-hari sampai kondisi medis tertentu.

    Berikut adalah berbagai kemungkinan penyebab gusi mengalami perdarahan.

    • Menggosok gigi terlalu keras.
    • Kebanyakan makan makanan manis.
    • Gingivitis.
    • Periodontitis.
    • Asupan vitamin yang rendah.
    • Diabetes.
    • Gangguan pembekuan darah.
    • Efek obat seperti antihistamin, antidepresan, atau pengendali tekanan darah.
    • Merokok.

    Faktor-faktor risiko gusi berdarah

    membersihkan kawat gigi

    Ada banyak hal yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami, seperti dikutip dari Academy of Family Physicians of Malaysia.

    • Usia.
    • Kelainan genetik.
    • Riwayat medis tertentu, seperti gangguan pembekuan darah atau diabetes.
    • Jarang menggosok gigi atau flossing gigi.
    • Kekurangan vitamin C dan vitamin K.
    • Minum obat-obatan tertentu.
    • Mengalami cedera hebat di bagian mulut.
    • Gigi palsu yang tidak terpasang dengan tepat.
    • Memakai kawat gigi.
    • Sedang hamil.

    Diagnosis dan pengobatan gusi berdarah

    perawatan gigi penderita diabetes

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Bagaimana cara mengobati gusi berdarah?

    Ada banyak pilihan pengobatan gusi berdarah yang bisa Anda coba. Beberapa di antaranya adalah:

    1. Kompres pakai es batu

    Cara ini cukup efektif untuk membantu memperlambat aliran darah ke area gusi. Dengan begitu, gusi yang bengkak dan terasa nyeri akan perlahan mereda.

    Bungkus beberapa bongkah es batu menggunakan waslap bersih. Lalu tempelkan kompres di area gusi yang bermasalah. Diamkan beberapa menit dan lakukan cara ini sampai perdarahan berhenti. Anda juga bisa berkumur dengan air dingin.

    2. Kumur pakai air garam

    Garam adalah bumbu dapur yang menyimpan segudang manfaat kesehatan. Orang-orang terdahulu menggunakan garam untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk masalah gusi dan mulut.

    Sifat antiradang dan antibakteri yang dimiliki garam dapat membantu meredakan gusi yang bengkak sekaligus menghindari infeksi di gusi semakin parah. Berkumurlah dengan segelas air hangat yang sudah dicampurkan dengan 1/2 sendok teh garam.

    Kumur-kumur di seluruh penjuru rongga mulut dan buang airnya. Ingat, airnya jangan ditelan. Lakukan rutin tiga sampai empat kali sehari hingga masalahnya mereda.

    3. Sikat gigi dengan metode yang tepat

    Meski gusi sedang mengalami perdarahan, bukan berarti Anda absen dalam menggosok gigi. Justru di kondisi ini Anda harus lebih sering membersihkan gigi dan mulut. Pasalnya, metode sikat gigi yang salah dapat menyebabkan gusi berdarah hingga sampai menyebabkan abrasi gigi.

    Jadi, hindari menggosok terlalu keras dengan menggunakan tenaga super. Gusi yang sedang sensitif harus diperlakukan dengan hati-hati. Jika tidak, perdarahan gusi yang Anda alami akan semakin parah.

    4. Perbanyak asupan vitamin C dan K

    Bila sering mengalami gusi berdarah, ini artinya Anda perlu memperbanyak asupan vitamin C dan K. Vitamin C membantu menguatkan sistem imun, sehingga peradangan yang Anda alami cepat membaik. Sementara vitamin K dapat membantu mempercepat pembekuan darah.

    Asupan vitamin C didapatkan dari buah segar seperti jeruk, mangga, jambu biji, atau stroberi. Sedangkan vitamin K didapatkan dari sayuran hijau seperti ayam, brokoli, dan sawi hijau.

    5. Kumur pakai hidrogen peroksida

    Jika kumur air garam tidak begitu efektif, Anda dapat mencoba berkumur pakai hidrogen peroksida yang bisa Anda beli di apotek. Hidrogen peroksida adalah cairan antiseptik yang bila levelnya diatas 1% luas spektrum dalam mematikan aktifitas antimikrobial serta aktif mematikan bakteria, jamur, maupun virus. Cairan antiseptik ini juga dapat mengontrol dan mengurangi pembentukan plak.

    Gunakan hidrogen peroksida sesuai yang dianjurkan. Sebelum menggunakannya, pastikan Anda membaca dengan teliti cairan antiseptik ini. Bila Anda tidak paham dengan aturan pakainya, jangan ragu untuk bertanya langsung ke apoter maupun dokter.

    6. Minum obat pereda nyeri

    Kadang-kadang gusi yang berdarah juga disertai dengan rasa nyut-nyutan yang tertahankan. Nah, bila ini yang Anda alami, minum pereda nyeri dapat jadi solusinya.

    Anda bisa minum obat paracetamol atau ibuprofen yang dibeli di apotek. Minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Hindari aspirin kecuali dokter telah merekomendasikannya untuk Anda

    7. Konsultasi ke dokter gigi

    Konsultasi ke dokter gigi apabila gigi palsu tidak pas atau menyebabkan luka pada gusi. Dokter dapat memberikan obat atau menganjurkan melakukan perawatan medis tertentu yang sesuai dengan kondisi Anda.

    Jangan sepelekan gusi berdarah karena kondisi ini bisa jadi tanda dari kondisi medis yang serius.

    Pencegahan gusi berdarah

    pencegahan gusi berdarah

    Satu-satunya kunci utama untuk mencegah gusi berdarah serta berbagai masalah lainnya adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik. Idealnya, Anda harus menggosok gigi dua kali sehari pada pagi dan malam hari, serta rajin melakukan benang gigi.

    Selain memperhatikan cara menggosokkan gigi yang tepat, penting juga bagi Anda untuk memastikan kelengkapan alat yang akan digunakan ketika menggosok gigi. Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus dan lembut.

    Kepala sikat gigi juga harus pas dengan rongga mulut, tidak begitu kebesaran atau kekecilan. Pada saat digenggam, sikat gigi ang Anda gunakan juga harus nyaman.

    Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride karena dapat membantu melindungi dan memperkuat lapisan gigi dari kerusakan. Jangan lupa, setelah sikat gigi, bersihkan gigi Anda kembali dengan benang (dental floss). Dental floss efektif membersihkan sisa-sisa makanan yang tersangkut di celah antar gigi, yang tidak bisa dijangkau dengan sikat gigi biasa.

    Anda juga bisa menggunakan obat kumur. Selain menyegarkan mulut, obat kumur juga dapat membantu membasmi bakteri jahat penyebab plak. Hindari menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol karena hal ini dapat membuat mulut Anda kering.

    Terapkan pula pola makan sehat setiap hari. Perbanyak asupan serat dan vitamin dari buah dan sayur. Kurangi kebanyakan makan makanan yang manis dan asam. Kedua jenis makanan ini dapat dapat memicu pertumbuhan plak di dalam mulut.

    Berhenti merokok juga bentuk dari cara menjaga dan merawat kebersihan gig dan mulut. Bila Anda seorang perokok aktif, mulailah sekarang juga untuk mengurangi beberapa batang rokok setiap hari. Selain baik untuk kesehatan gigi dan mulut, hal ini juga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda secara menyeluruh.

    Terakhir, sempatkan waktu untuk mengunjungi dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali. Hal ini penting untuk memantau kesehatan gigi dan mulut Anda secara menyeluruh. Ikuti petunjuk dokter gigi tentang perawatan di rumah.

    Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    drg. Farah Nadiya

    Gigi · Lumina Aesthetics Clinic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 14/11/2022

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan