Asma adalah penyakit akibat peradangan dalam saluran udara (bronkus). Peradangan itu akhirnya membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat sensitif.
Akibatnya, saluran pernapasan menyempit sehingga udara yang masuk ke paru-paru jadi terbatas.
Peradangan juga membuat sel di saluran pernapasan membuat lebih banyak lendir dari biasanya. Lendir ini dapat makin mempersempit saluran pernapasan dan menyulitkan Anda untuk bernapas lega.
Tergantung faktor pemicunya, asma biasanya dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Salah satu mitos tentang asma yang cukup dipercaya banyak orang adalah bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. Sayangnya, hal ini tidak tepat.
Asma tidak bisa sembuh secara total. Jika Anda tidak merasakan gejala-gejalanya sesering dulu, ini menandakan bahwa Anda mampu mengendalikan penyakit ini yang Anda miliki dengan baik.
Menurut data World Health Organization (WHO), lebih dari 339 juta orang di dunia memiliki kondisi ini. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-20 sebagai negara dengan kasus kematian akibat asma yang terbanyak.
Penyakit yang memengaruhi pernapasan ini lebih sering menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa yang berusia di bawah 40 tahun juga bisa mengalaminya.
Asma bronkial adalah salah satu penyakit tidak menular paling umum di seluruh dunia, dengan tingkat kematian yang relatif rendah.
Namun, kebanyakan kasus kematiannya ditemukan di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah, termasuk Indonesia.
Ketika seseorang mengalami serangan asma, gejala-gejala yang timbul sangatlah beragam. Setiap orang bisa saja mengalami gejala yang berbeda, baik dari tingkat keparahan, durasi serangan, maupun frekuensinya.
Anda mungkin saja “kumat” setelah lama tidak, selanjutnya tiba-tiba jadi “rutin” mengalami serangan asma. Sementara itu, orang lain bisa saja mengalami gejala setiap hari, atau hanya malam hari, atau mungkin juga hanya setelah beraktivitas.
Beberapa ciri-ciri dan gejala khas dari penyakit asma adalah:
Selain empat yang paling umum di atas, gejala lain yang mungkin saja muncul karena penyakit ini, antara lain:
Bila Anda mencurigai satu atau beberapa gejala yang sudah disebutkan, jangan ragu untuk segera periksa ke dokter.
Tidak hanya mengetahui gejala, penting juga untuk memahami tingkat keparahan dari asma bronkial yang Anda derita.
Pasalnya, kekambuhan penyakit ini biasanya tergantung seberapa parah kondisi yang Anda miliki.
Berikut adalah tingkat-tingkat keparahan asma:
Para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab asma. Akan tetapi, serangan umumnya terjadi ketika seseorang terpapar pemicunya. Beberapa hal yang mungkin bisa menjadi penyebab alias pemicu asma, antara lain:
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, bahkan orang dewasa yang berusia 30 atau 40-an sekalipun. Memang, kebanyakan kasus sudah diketahui sejak pasien masih bayi atau kanak-kanak.
Namun, kira-kira sejumlah 25 persen dari pengidap asma bronkial baru pertama kali mengalami serangan di usia dewasa.
Menurut WHO, penyakit ini adalah penyakit yang paling umum dialami anak-anak karena:
Asma hanya bisa didiagnosis oleh dokter. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda (termasuk jenis dan frekuensi gejala), riwayat medis keluarga, serta menjalani pemeriksaan fisik dan tes fungsi paru-paru.
Beri tahu dokter bila keluarga terdekat Anda, seperti orangtua, saudara kandung, serta kakek dan nenek ada yang mengalami kondisi ini.
Beri tahu pula soal gejala yang Anda rasakan, mulai dari kapan dan seberapa sering Anda mengalaminya.
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mendengarkan pernapasan Anda dan mencari tanda-tanda penyakit pernapasan atau alergi.
Dokter kemudian akan menggunakan tes spirometri untuk memeriksa cara kerja paru-paru Anda. Tes ini mengukur seberapa cepat dan banyak udara yang dapat Anda hirup serta embuskan.
Bila diperlukan, dokter juga dapat melakukan sejumlah tes lain, seperti:
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Pengobatan yang diberikan hanya bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah kambuh.
Pengobatan asma harus dibicarakan antara Anda dengan dokter. Hal ini dilakukan guna mendapatkan hasil pengobatan yang efektif dan maksimal.
Berikut pilihan pengobatan yang diberikan oleh dokter.
Apabila kondisi yang dialami termasuk kronis atau persisten ringan hingga berat, pengobatan yang cocok untuk Anda adalah terapi jangka panjang.
Pengobatan jangka panjang bertujuan untuk mengendalikan keparahan gejala, dan mencegahnya kambuh secara berkelanjutan.
Pengobatan jangka pendek lebih bertujuan untuk meredakan serangan akut dengan segera saat kejadian. Fungsi obat ini adalah membantu meringankan gejala yang baru muncul dan kambuh sewaktu-waktu. Namun, obat ini tidak boleh diminum lebih dari 2 minggu.
Jika Anda menggunakan obat-obatan ini lebih dari 2 minggu, segera konsultasi ke dokter.
Dokter dapat membuat perubahan rencana aksi asma yang disesuaikan dengan kondisi Anda.
Jika tidak dikendalikan dengan baik, penyakit ini dapat memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan. Bahkan, penyakit ini bisa berdampak langsung pada fungsi tubuh Anda. Begitu pula jika pengobatannya tidak tepat.
Berikut beberapa komplikasi asma yang mungkin bisa terjadi:
Berbagai komplikasi ini membutuhkan bantuan medis darurat karena dapat berisiko fatal.
Meski tak bisa disembuhkan, serangan penyakit ini dapat Anda cegah supaya tidak kambuh.
Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kambuhnya asma.
Setiap pasien dengan kondisi ini dianjurkan untuk menentukan rencana perawatan bersama dokter dan tim kesehatan lainnya. Ini disebut rencana aksi asma. Dokter akan membantu dalam menentukan jenis obat dan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Pastikan Anda mengikuti rancangan perawatan tersebut supaya kambuhnya gejala dapat dicegah.
Seseorang akan mengalami serangan gejala bila terpapar pemicunya. Maka dari itu, kenali hal-hal apa saja yang dapat memicu kekambuhan gejala Anda.
Beberapa faktor pemicu yang paling umum adalah paparan zat iritan dari asap rokok, polusi udara, bahan kimia dalam produk rumah tangga hingga bulu binatang dan serbuk sari.
Rutin mengecek fungsi paru-paru dengan peak flow meter juga bisa jadi cara mencegah kekambuhan serangan. Peak flow meter membantu mengukur jumlah aliran udara dalam napas penderita sehingga akan memudahkan penanganan sebelum gejalanya memburuk.
Di sisi lain ini alat ini pun dapat membantu mengenali pemicunya sehingga penderita dapat menghindarinya.
Ketika gejala penyakit ini muncul, segera minum obat yang dianjurkan dokter dan hentikan aktivitas yang memicu kekambuhan gejala. Bila gejala yang Anda alami tidak juga membaik, jangan ragu untuk segera periksa ke dokter.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa sepengetahuan dokter meski Anda merasa sudah lebih baik.
Pastikan Anda juga selalu membawa obat-obatan asma ke mana pun Anda pergi, dan setiap kali akan berkonsultasi ke dokter. Hal ini akan memudahkan dokter untuk melihat efek pengobatan yang sedang Anda jalani.
Gejala dapat kambuh dipicu oleh batuk berkepanjangan akibat flu. Maka itu, tidak ada salahnya untuk melakukan vaksin flu. Namun pastikan Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar