backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Infeksi Virus

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

Infeksi Virus

Sering bersin-bersin, badan terasa demam, atau perut melilit? Semua kondisi tersebut bisa disebabkan oleh satu hal yang sama, yaitu infeksi virus alias viral infection.

Kemudahan penularan virus merupakan salah satu penyebab mengapa gangguan kesehatan ini cukup sering ditemukan. Belum lagi, beberapa jenis virus juga bisa menular melalui hewan.

Apa itu infeksi virus?

Infeksi virus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh perkembangbiakan virus. Selama berkembangbiak, virus akan menyerang sel sehat di dalam tubuh sehingga menyebabkan penyakit.

Kondisi ini bisa menyerang berbagai bagian tubuh, seperti sistem pernapasan, pencernaan, saraf, atau bagian tubuh lainnya, tergantung jenis virus yang menginfeksi.

Anda bisa mendapatkan paparan virus dari hewan, benda, atau makanan yang terkontaminasi.

Meski begitu, tidak semua virus akan menyebabkan infeksi, sebab tubuh Anda memiliki sistem imun yang bisa melawannya.

Seberapa umum kondisi ini?

Infeksi virus RSV

Penyakit akibat virus sangat sering ditemukan. Pasalnya, penyakit ini juga dapat dengan mudah menular melalui air liur (droplet), darah, atau cairan tubuh lainnya.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya menjaga jarak dengan seseorang yang kiranya menunjukkan gejala terinfeksi virus.

Tanda-tanda dan gejala infeksi virus

Berbeda dengan bakteri, virus memiliki sifat parasit sehingga hanya bisa hidup ketika memiliki inang, seperti manusia atau hewan.

Ketika masuk ke dalam tubuh, virus akan merusak sel inangnya dan memperbanyak diri. Dalam kondisi inilah Anda akan menunjukkan gejala infeksi.

Setiap jenis virus bisa menimbulkan gejala infeksi yang berbeda. Secara umum, berikut adalah berbagai gejala infeksi virus.

  • Demam.
  • Nyeri otot dan sendi (pegal linu).
  • Tubuh lemas atau kelelahan.
  • Sakit kepala.
  • Bersin.
  • Hidung berair.
  • Batuk.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Ruam kulit.
  • Kulit dan selaput mata menguning.
  • Warna urine menggelap.
  • Bengkak pada bagian tubuh yang terinfeksi.
  • Perdarahan pada bagian tubuh yang terinfeksi.

Pada dasarnya, berbagai gejala di atas adalah tanda bahwa sistem imun sedang bekerja melawan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Karena itulah, setiap orang bisa saja menunjukkan gejala infeksi yang berbeda meski terpapar oleh virus yang sama.

Kapan harus pergi ke dokter?

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus memang bisa membaik dengan sendirinya berkat sistem imun. Namun, menurut laman Cleveland Clinic, Anda harus segera pergi ke dokter jika mengalami gejala berikut.

  • Demam di atas 38oC.
  • Kesulitan bernapas.
  • Sakit kepala parah.
  • Muntah terus-menerus.
  • Gejala dehidrasi.
  • Nyeri yang kuat pada bagian tubuh yang terinfeksi.
  • Kejang.

Penyebab infeksi virus

Virus terdiri dari berbagai jenis sehingga bisa menyerang bagian tubuh yang berbeda. Sebagai contoh, virus penyebab infeksi saluran pernapasan berbeda dengan virus penyebab infeksi saluran pencernaan.

Berikut ini adalah jenis virus penyebab infeksi berdasarkan sistem organ yang diserangnya.

1. Infeksi saluran pernapasan

Virus bisa menginfeksi saluran pernapasan atas maupun bawah, seperti hidung, tenggorokan, sampai paru-paru.

Jenis virus ini biasanya ditularkan melalui droplet atau saat Anda menghirup udara yang sudah terkontaminasi oleh seseorang yang bersin atau batuk.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh viral infection.

  • Influenza: penyakit flu.
  • Respiratory syncytial virus (RSV): pilek pada bayi atau balita di bawah dua tahun.
  • Rhinovirus: pilek.
  • Coronavirus: MERS, SARS, dan COVID-19.
  • Parainfluenza: croup.
  • Paramyxovirus: gondongan.
  • Adenovirus: bronkiolitis.

Gejala umum dari infeksi virus pada saluran pernapasan adalah batuk, bersin, hidung berair, hingga sesak napas.

2. Infeksi saluran pencernaan

Diare setelah makan pedas

Lambung, hati, dan usus adalah beberapa organ pada saluran pencernaan yang cukup sering terkena infeksi.

Gangguan pencernaan yang biasanya muncul karena viral infection adalah mual, muntah, nyeri perut, dan diare.

Beberapa jenis virus yang dapat menyerang sistem pencernaan adalah seperti berikut.

Penularan infeksi saluran pencernaan biasanya terjadi melalui makanan (foodborne), air, atau penggunaan alat-alat makan yang terkontaminasi.

3. Infeksi virus pada kulit

Virus juga bisa menginfeksi kulit sehingga menimbulkan ruam, rasa perih, atau gatal. Bagian tubuh yang terdampak bisa bervariasi, termasuk kulit pada area kelamin.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit kulit yang disebabkan virus.

  • Varicella-zoster: cacar air dan cacar api.
  • Human papillomavirus: penyakit kelamin HPV.
  • Rubella: campak jerman.
  • Variola: cacar (smallpox).
  • Alphavirus: chikungunya
  • Monkeypox: cacar monyet.

Selain melalui kontak dengan ruam atau luka kulit yang terinfeksi, penyakit kulit juga bisa menyebar melalui gigitan nyamuk.

4. Infeksi virus pada sistem saraf

Radang otak, meningitis, polio, dan rabies adalah beberapa contoh penyakit pada sistem saraf yang disebabkan oleh infeksi virus.

Berikut ini adalah contoh virus yang bisa menginfeksi otak dan saraf tulang belakang.

  • Enterovirus.
  • Arbovirus.
  • Herpes simplex tipe 2.
  • Poliovirus.

Rabies yang disebabkan oleh gigitan anjing yang mengandung Lyssavirus adalah contoh bahwa beberapa penyakit bisa menular dari hewan ke manusia.

5. Infeksi virus lainnya

Selain yang disebutkan, beberapa jenis virus bisa menginfeksi bagian tubuh lain. Sebagai contoh, Zaire Ebolavirus yang menyebabkan penyakit ebola.

Di samping itu, ada pula virus yang langsung menyerang sel-sel di dalam sistem imun, seperti HIV penyebab HIV/AIDS. Virus ini menular melalui cairan tubuh, seperti sperma, cairan vagina, dan darah.

Diagnosis

Dalam proses diagnosis, dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala yang dirasakan, riwayat kesehatan, dan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh.

Pada beberapa kasus, dokter mungkin membutuhkan pemeriksaan lanjutan berikut untuk menegakkan diagnosis.

  • Tes darah lengkap untuk mengetahui jumlah sel darah putih sebagai bagian dari sistem imun.
  • Tes PCR atau swab untuk mendeteksi jenis virus.
  • Tes CRP untuk mengukur kadar protein.
  • Tes antibodi untuk mendeteksi keberadaan antibodi.

Perlu diketahui, virus terkadang sulit dibedakan dengan bakteri dan mikroorganisme lain. Dalam kondisi ini, dokter biasanya melakukan tes kultur darah.

Cara mengobati infeksi virus

Karena bisa disebabkan oleh berbagai jenis dan menyebabkan beragam penyakit, setiap orang bisa menerima pengobatan infeksi virus yang berbeda.

Secara umum, obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi virus disebut dengan antiviral atau antivirus. Berikut ini adalah beberapa jenis antiviral.

  • Acyclovir untuk herpes, cacar air, dan cacar ular.
  • Valacyclovir untuk
  • Oseltamivir untuk influenza.
  • Antiretroviral untuk HIV.
  • Loperamide untuk diare.
  • Ribavirin untuk hepatitis C.
  • Di samping itu, infeksi dengan gejala ringan biasanya tidak perlu mendapatkan pengobatan.

    Pasalnya, beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti pilek, hepatitis A, dan cacar air memiliki sifat self-limited diseases. Artinya, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.

    Pencegahan infeksi virus

    Pengobatan infeksi virus sangat menekankan pada peningkatan kekebalan tubuh.

    Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah infeksi virus adalah dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh menggunakan beberapa cara berikut.

    • Dapatkan vaksinasi lengkap, termasuk jika Anda membutuhkan vaksinasi tambahan ketika dewasa.
    • Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum serta setelah beraktivitas.
    • Jarak dengan orang yang terinfeksi (dua meter selama berinteraksi).
    • Biasakan masak makanan sampai matang.
    • Gunakan masker setiap pergi ke tempat umum atau berinteraksi dengan orang yang sakit.
    • Gunakan kondom saat berhubungan intim dan jangan bergonta-ganti pasangan.

    Meski beberapa jenis infeksi bisa sembuh dengan sendirinya, bukan berarti Anda bisa menyepelekannya. Artinya, lakukan langkah pencegahan sedini mungkin dan periksakan diri ke dokter jika kondisi Anda tidak membaik.

    Kesimpulan

    • Infeksi virus adalah kondsi ketika virus berhasil memperbanyak diri dan menyerang sel sehat dalam tubuh. Tidak semua virus yang masuk ke tubuh menjadi penyakit karena ada sistem imun yang melawannya.
    • Demem, pegal linu, sakit kepala, bersin, mual, dan diare adalah beberapa gejala umum viral infection.
    • Penyakit akibat virus bisa berbeda-beda, tergantung bagian tubuh mana yang diserang. Biasanya, virus akan menyerang saluran pernapasan, pencernaan, kulit, hingga sistem saraf.
    • Pengobatan viral infection akan disesuaikan dengan jenis virus yang menginfeksi. Secara umum, obat untuk infeksi virus disebut antiviral.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

    ad iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    ad iconIklan
    ad iconIklan