backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Fatigue

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 24/01/2024

Fatigue

Rasa lelah yang muncul setelah beraktivitas seharusnya membaik setelah beristirahat. Namun, jika Anda begitu sering merasa lelah dan berbagai upaya yang Anda lakukan tidak bisa menguranginya, ini mungkin adalah tanda fatigue.

Lantas, bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Apakah ada cara khusus untuk mengatasinya?

Apa itu fatigue?

Fatigue adalah rasa lelah yang membuat Anda merasa lesu dan kurang bertenaga sepanjang waktu.

Kondisi tersebut tentu bisa menyebabkan hilangnya produktivitas karena Anda tidak memiliki tenaga untuk beraktivitas.

Jika rasa lelah Anda tidak kunjung membaik setelah tidur dan mengonsumsi makanan yang tepat, fatigue juga bisa menjadi tanda sindrom kelelahan kronis (CFS) atau myalgic encephalomyelitis.

Dokter akan mendiagnosis pasien dengan CFS apabila fatigue terus berlangsung selama setidaknya enam bulan.

Melansir dari laman WorkSafe Victoria, secara garis besar, fatigue bisa dibedakan menjadi tiga jenis seperti berikut.

  • Fisik: kesulitan mengerjakan hal-hal yang biasa dilakukan, seperti naik tangga.
  • Mental: berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas kognitif, seperti membuat keputusan dan berkonsentrasi.
  • Emosional: berkurangnya kemampuan untuk terlibat dalam aktivitas emosional, seperti berempati.

Berbagai jenis fatigue tersebut bisa terjadi secara sendiri-sendiri atau bersamaan.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Fatigue adalah keluhan yang umum terjadi. Namun, perlu diketahui bahwa ini bukanlah penyakit, melainkan suatu gejala.

Ada banyak penyakit yang bisa menyebabkan kelelahan parah. Cara terbaik untuk mengetahui penyebab pasti kelelahan Anda adalah dengan berkonsultasi ke dokter.

Tanda dan gejala fatigue

adrenal fatigue adalah

Fatigue bisa menimbulkan gejala yang berbeda sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahannya.

Sebagai contoh, kelelahan akibat radang usus bisa menimbulkan gejala diare, sedangkan kelelahan karena HIV bisa disertai sakit kepala dan nyeri otot.

Namun, secara umum, fatigue biasanya menimbulkan berbagai gejala fisik seperti berikut.

  • Penurunan berat badan.
  • Nyeri dada.
  • Sesak napas.
  • Sakit kepala.
  • Sensitif terhadap suhu dingin.
  • Mual atau muntah.
  • Menggigil.
  • Lemah atau nyeri otot.

Selain itu, fatigue juga sering disertai perubahan kondisi mental seperti berikut.

  • Mudah panik, bosan, atau cemas.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Susah tidur.
  • Mudah tersinggung.
  • Depresi.
  • Muncul keinginan melukai diri sendiri.

Fatigue juga bisa menunjukkan gejala lain yang tidak tertulis di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala kelelahan yang ekstrem, konsultasikan dengan dokter.

Penyebab fatigue

Sejauh ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab seseorang sering kelelahan. Namun, munculnya fatigue bisa dikaitkan dengan penyakit tertentu, gaya hidup, lingkungan kerja, dan psikologis.

1. Penyakit atau kondisi medis tertentu

Kelelahan terus-menerus bisa menjadi pertanda penyakit atau kondisi medis tertentu, misalnya:

  • anemia,
  • restless legs syndrome,
  • kanker,
  • multiple sclerosis,
  • gangguan tidur,
  • diabetes,
  • hepatitis,
  • emfisema, dan
  • gangguan tiroid.

2. Gaya hidup

Sering kali tidak disadari, berbagai gaya hidup berikut bisa menjadi penyebab Anda mudah kelelahan.

  • Kebiasaan tidur larut malam.
  • Penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang.
  • Kurang olahraga.
  • Pola makan yang buruk.
  • Terlalu banyak asupan kafein.

3. Psikologis

Kesehatan mental memang sama pentingnya dengan fisik. Pasalnya, fatigue erat kaitannya dengan kondisi mental seperti:

  • stres,
  • depresi,
  • gangguan kecemasan, dan
  • kesedihan yang berkepanjangan.

4. Lingkungan kerja

Jika Anda kerap merasakan berbagai hal berikut ketika berada di tempat kerja, fatigue akan lebih mudah terjadi.

  • Terlalu sering kerja shift malam atau lembur.
  • Kerja fisik terlalu berat.
  • Konflik dengan rekan kerja atau atasan.
  • Burnout.

Selain mengancam seseorang yang terlalu banyak bekerja, kelelahan juga banyak ditemukan pada pengangguran yang mengalami kesulitan finansial atau perasaan selalu gagal.

Seseorang dalam rentang usia 40–50 juga dinilai lebih berisiko mengalami fatigue.

Tahukah Anda?

Selain lebih mudah membuat Anda kelelahan, shift malam juga meningkatkan risiko penyakit diabetes, jantung, dan obesitas.

Diagnosis fatigue

Dalam menentukan diagnosis, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik sekaligus menelusuri riwayat kesehatan fisik dan mental.

Selain menanyakan tentang gejala yang Anda rasakan, dokter juga akan bertanya tentang diet, pola hidup, dan pengalaman traumatis yang mungkin pernah Anda alami.

Untuk menegakkan diagnosis dan memastikan apakah kelelahan yang Anda alami terkait dengan kondisi medis lainnya, dokter mungkin juga meminta Anda melakukan serangkaian tes kesehatan.

Pastikan Anda mengikuti saran pemeriksaan dari dokter untuk mendapatkan hasil akurat.

Penanganan untuk fatigue

Fatigue perlu ditangani sesuai penyebabnya. Setelah mengetahui faktor pencetus kelelahan secara berlebihan ini, dokter bisa memberikan penanganan dengan berbagai cara berikut.

1. Obat-obatan

golongan obat

Jika rasa lelah yang terus Anda alami ternyata disebabkan oleh penyakit tertentu, dokter bisa memberikan obat-obatan.

Misalnya, kelelahan yang disebabkan oleh multiple sclerosis bisa ditangani dengan kortikosteroid. Sementara itu, jika kelelahan disebabkan anemia, dokter bisa memberikan obat penambah darah. 

Namun, jika obat tertentu justru membuat Anda semakin lelah, bicarakan hal tersebut dengan dokter. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan obat pengganti yang memiliki fungsi serupa.

2. Psikoterapi

Fatigue yang disebabkan oleh kondisi mental atau psikologis biasanya akan diatasi dengan psikoterapi.

Salah satu jenis psikoterapi yang paling banyak digunakan adalah terapi perilaku kognitif.

Bagi beberapa orang, psikoterapi mungkin terasa berat. Maka dari itu, penting untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat.

3. Perawatan rumahan

Kelelahan yang disebabkan oleh gaya hidup bisa diatasi dengan berbagai perawatan rumahan berikut.

  • Batasi konsumsi kafein.
  • Rajin minum air putih.
  • Pilih makanan untuk mengatasi kelelahan.
  • Istirahat yang cukup.
  • Olahraga rutin.
  • Cari tahu cara efektif mengurangi stres.

Kelelahan memang kondisi yang wajar terjadi. Namun, jika kondisi ini sudah membuat Anda kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, seperti bekerja atau bersih-bersih rumah, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 24/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan