backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Penyakit Kuning pada Orang Dewasa

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 14/08/2023

Penyakit Kuning pada Orang Dewasa

Pada umumnya, sakit kuning banyak diderita oleh bayi baru lahir. Namun, orang dewasa juga dapat mengalami penyakit kuning. Lantas, apa penyebab penyakit kuning pada orang dewasa? Simak selengkapnya berikut ini.

Apa itu penyakit kuning?

Penyakit kuning alias jaundice adalah kondisi yang membuat kulit menjadi kuning. Warna putih pada mata Anda pun akan berubah menjadi kuning.

Kondisi tubuh yang menguning disebabkan oleh bilirubin berlebih di dalam dalam darah. Bilirubin merupakan pigmen kuning yang terbentuk dari sel darah merah yang mati di hati.

Jaundice yang dialami orang dewasa biasanya disebabkan oleh gangguan hati, seperti hepatitis A, hepatitis B, atau hepatitis C.

Namun, kondisi apa pun yang mengganggu perpindahan bilirubin keluar dari hati dapat menyebabkan penyakit kuning.

Meski jarang terjadi, penyakit kuning bisa disebabkan oleh sistem imun yang menyerang hati (hepatitis autoimun).

Seberapa umumkah penyakit kuning?

Penyakit kuning pada bayi baru lahir termasuk kondisi yang yang sering terjadi. Namun, orang dewasa juga bisa menderita penyakit hati yang menyebabkan jaundice

Bayi yang lahir prematur umumnya memiliki risiko tinggi terkena penyakit kuning. Pasalnya, organ hati bayi baru lahir umumnya belum dapat bekerja dengan sempurna, sehingga bilirubin akan menumpuk lebih cepat. 

Tanda dan gejala penyakit kuning

Penyakit kuning gejala hepatitis B

Meski disebut sebagai penyakit, jaundice sendiri sebenarnya adalah gejala dari berbagai kondisi yang menyerang organ hati dan empedu. 

Gejala ini memperlihatkan tubuh, dari kulit hingga sklera mata, berwarna kuning.

Selain perubahan pada mata dan kulit, terdapat beberapa gejala dan ciri-ciri penyakit kuning lainnya pada orang dewasa. 

  • Urine berwarna gelap atau kecokelatan.
  • Feses berwarna pucat. 
  • Sakit perut.
  • Demam. 
  • Mual dan lemas (pada penderita penyakit hepatitis).

Jika penyakit kuning tidak disebabkan oleh infeksi, Anda mungkin akan mengalami gejala seperti penurunan berat badan atau kulit gatal.

Bila gejala kulit kuning saja, ini bisa disebabkan oleh kelebihan beta karoten di dalam tubuh. 

Efek konsumsi beta-karoten

  • Makan terlalu banyak beta karoten dapat mengubah warna kulit, tapi hanya sementara.
  • Makan sayuran tinggi beta-karoten secara berlebihan tidak akan membuat Anda terkena penyakit kuning.
  • Beta karoten termasuk antioksidan yang ditemukan pada sayuran berwarna kuning atau oranye, seperti wortel, lebak, dan ubi.

Penyebab penyakit kuning

Sakit kuning umumnya terjadi karena gangguan pada hati yang menyebabkan tubuh tidak dapat memproses bilirubin.

Gangguan tersebut membuat bilirubin tidak mengalir ke sistem pencernaan sehingga dibuang melalui feses atau mencoba masuk ke hati pada saat yang bersamaan.

Penyebab jaundice umumnya adalah gangguan hati, infeksi, atau kelainan darah. Namun, masalah organ pencernaan di sekitar hati, seperti empedu dan pankreas, juga bisa menyebabkan sakit kuning.

Berdasarkan organ yang terdampak, berikut ini jenis penyebab penyakit kuning pada orang dewasa.

1. Penyakit kuning pre-hepatic

Penyakit ini muncul ketika ada infeksi yang mempercepat kerusakan sel darah merah, yang umumnya terjadi karena penyakit malaria.

Kerusakan pada sel darah merah juga dapat menyebabkan peningkatan level bilirubin dalam darah, sehingga memicu penyakit kuning.

Di bawah ini merupakan penyebab lain dari penyakit kuning pre-hepatic.

  • Sindrom crigler-najjar: sindrom genetik di mana tubuh kehilangan enzim yang membantu memindahkan bilirubin dari darah.
  • Spherocytosis yang diturunkan: kondisi genetik yang menyebabkan sel darah merah terbentuk tidak normal sehingga sel tersebut tidak dapat bertahan lama.
  • Anemia sel sabit: gangguan darah yang diturunkan di mana sel darah merah terbentuk tidak normal. Thalassemia juga dapat memicu risiko penyakit kuning.

2. Penyakit kuning post-hepatic

Penyakit kuning post-hepatic adalah penyakit kuning yang biasanya dipicu oleh saluran empedu rusak, meradang, atau terhambat. 

Kantung empedu yang tidak mampu memindahkan empedu ke sistem pencernaan biasanya disebabkan oleh batu empedu, radang pankreas, dan pankreatitis kronis.

3. Penyakit kuning intra-hepatic

Penyakit kuning intra-hepatic terjadi ketika ada permasalahan di hati, seperti kerusakan akibat infeksi atau alkohol. Hal tersebut mengganggu fungsi hati untuk memproses bilirubin.

Di bawah ini kemungkinan penyebab dari penyakit kuning intra-hepatic pada orang dewasa.

  • Peradangan hati, seperti hepatitis A, hepatitis B dan hepatitis C.
  • Penyakit hati (kerusakan hati) yang disebabkan terlalu banyak minum alkohol.
  • Demam glandular, infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr, virus ini ditemukan pada ludah orang yang terinfeksi dan menyebar melalui ciuman, batuk, berbagi peralatan makanan yang tidak dicuci.
  • Leptospirosis, infeksi yang menular melalui binatang contohnya tikus.
  • Penyalahgunaan obat, mengosumsi paracetamol atau ekstasi yang berlebihan.
  • Sindrom Gilbert, sindrom genetik umum di mana hati memiliki masalah dalam mengurai bilirubin dalam tingkat normal
  • Sirosis bilier primer, kondisi yang jarang ditemukan dan dapat menyebabkan kerusakan hati lebih lanjut..
  • Hepatitis autoimun, kondisi yang jarang di mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang hati.

Faktor risiko penyakit kuning

Ada beberapa hal yang meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit kuning.

Pemakaian zat yang berlebihan yang diketahui dapat menyebabkan kerusakan hati, seperti fenol (digunakan di tempat pembuatan plastik), karbon tetraklorida (dahulu sering digunakan seperti pada proses pendinginan).

Penyalahgunaan obat-obatan, seperti paracetamol serta konsumsi alkohol yang berlebihan juga menjadi salah satu faktor risiko penyakit kuning pada orang dewasa.

Diagnosis penyakit kuning

Penyakit kuning gejala hepatitis D

Sakit kuning sendiri adalah ciri atau gejala dari penyakit lain. Dokter perlu mencari tahu penyebabnya untuk menemukan pengobatan yang tepat.

Pertama, dokter akan melakukan tes bilirubin untuk mengetahui berapa jumlahnya di dalam darah. Tingkat bilirubin yang tinggi menandakan penyakit kuning.

Selain itu, dokter juga dapat mendiagnosis penyakit kuning dengan memeriksa tanda atau gejala yang dialami, seperti:

  • Memar pada kulit.
  • Spider angioma (penggumpalan pembuluh darah abnormal di dekat permukaan kulit).
  • Palmar eritema (kemerahan pada telapak tangan dan ujung jari).
  • Urinalisis (tes urine).

Mengutip dari Cleveland Clinic, tes lainnya yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis penyakit kuning adalah tes fungsi hati, complete blood count (CBC). 

Pengobatan penyakit kuning

Pengobatan bergantung dengan penyebab dari sakit kuning.

Jika penyakit kuning terjadi karena penyakit hepatitis, cara untuk mengatasinya adalah dengan mengobati penyakit hepatitis tersebut. 

Selain itu, dokter mungkin menyarankan operasi untuk mengobati penyebab penyakit kuning yang disebabkan penyumbatan saluran empedu, batu empedu, dan kanker pankreas.

Perawatan rumahan penyakit kuning

Berikut adalah beberapa perawatan rumahan yang dapat membantu untuk mengatasi penyakit kuning pada orang dewasa.

  • Mengonsumsi makanan yang mengandung beta-karoten, seperti wortel atau ubi.
  • Istirahat yang cukup.
  • Hindari konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Terapkan gaya hidup sehat.
  • Menjaga kadar kolesterol.

Penyakit kuning merupakan gejala dari gangguan kesehatan lain, seperti hepatitis, hepatitis autoimun, pankreatitis, malaria hingga kanker hati.

Jika mengalami sakit kuning, segera konsultasikan dengan dokter, agar kondisi Anda tidak bertambah parah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 14/08/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan