Definisi quadriplegia
Apa itu quadriplegia?
Quadriplegia atau tetraplegia, adalah kelumpuhan pada bagian atas dan bawah tubuh, yaitu tepatnya dari bagian leher hingga ke bawah. Kelumpuhan ini terjadi karena cedera atau penyakit yang memengaruhi sistem saraf, termasuk otak dan sumsum tulang belakang.
Akibat kelumpuhan tersebut, penderita tetraplegia tidak dapat menggerakkan tangan, lengan, badan, tungkai, kaki, dan bagian panggul.
Terkadang, fungsi jantung, paru-paru, dan organ lainnya ikut terpengaruh. Pada kondisi ini, seseorang dengan quadriplegia bisa mengalami masalah pernapasan, pencernaan, fungsi kandung kemih dan usus, hingga masalah seksual.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Quadriplegia merupakan salah satu jenis paralysis atau kelumpuhan yang umum terjadi. Bentuk kelumpuhan lainnya yang juga umum adalah paraplegia, yaitu kelumpuhan yang terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti sebagian batang tubuh, kaki, dan panggul.
Adapun kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Meski demikian, orang lanjut usia lebih rentan mengalami cedera sehingga berisiko mengalami kelumpuhan ini.
Tanda & gejala quadriplegia
Apa saja tanda-tanda dan gejala quadriplegia?
Gejala utama dari kondisi ini adalah kehilangan fungsi gerak pada area tubuh dari leher ke bawah, termasuk lengan, tangan, badan, panggul, hingga ke kaki. Pada beberapa orang dengan kondisi ini mungkin masih bisa menggunakan tangannya, tetapi sebagian lainnya tidak. Adapun penderitanya masih bisa menggerakkan area leher dan kepala.
Akibat kondisi tersebut, seseorang dengan tetraplegia tidak dapat berjalan dan perlu menggunakan kursi roda untuk bergerak. Mereka pun tidak dapat mengurus dirinya sendiri, seperti makan, mandi, dan berpakaian.
Adapun bila organ di dalam tubuh ikut terpengaruh, penderita kondisi ini mungkin akan mengalami gejala lain, seperti:
- Kehilangan kontrol usus atau kandung kemih.
- Gangguan pencernaan.
- Kesulitan bernapas atau batuk.
- Mati rasa dan berkurangnya sensasi, termasuk tidak dapat merasakan panas, dingin, dan sentuhan.
- Rasa sakit yang disebabkan oleh cedera pada saraf di sumsum tulang belakang.
- Disfungsi seksual dan perubahan pada kesuburan.
Terkadang, seseorang dengan tetraplegia bisa mengalami depresi. Biasanya, ini terjadi karena kurangnya dukungan sosial dan emosional serta menjadi terlalu bergantung pada orang lain.
Kapan harus periksa ke dokter?
Bila Anda atau orang di sekitar Anda baru saja mengalami cedera, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit.
Pasalnya, mati rasa dan kelumpuhan dapat terjadi segera atau secara bertahap karena perdarahan atau pembengkakan yang terjadi di area sumsum tulang belakang akibat cedera. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Penyebab quadriplegia
Apa penyebab quadriplegia?
Penyebab dari quadriplegia adalah kerusakan atau cedera tulang belakang pada bagian leher (tulang servikal). Cedera ini merusak sumsum tulang belakang dan saraf tulang belakang yang berperan dalam mengantarkan pesan dari otak ke seluruh tubuh.
Pesan ini mengontrol banyak sistem dalam tubuh, seperti detak jantung, paru-paru, pencernaan, dan pergerakan. Jika sumsum tulang belakang dan saraf sekelilingnya rusak, pesan-pesan tersebut menjadi tidak tersampaikan dengan baik, sehingga banyak sistem dalam tubuh yang terganggu hingga timbul tetraplegia.
Adapun cedera tulang belakang pada bagian leher itu bisa terjadi karena berbagai hal, seperti:
- Kecelakaan kendaraan bermotor.
- Cedera saat berolahraga.
- Jatuh.
- Tindak kekerasan, termasuk luka tembak atau pisau.
- Penyakit pada saraf, seperti multiple sclerosis, cerebral palsy, amyotrophic lateral sclerosis (ALS), atau polio.
- Gangguan pada otot, seperti distrofi otot.
- Penyakit pada tulang belakang, seperti arthritis, osteoporosis, dan peradangan pada sumsum tulang belakang.
- Kanker atau tumor yang menekan saraf tulang belakang.
Apa yang meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini?
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk cedera tulang belakang hingga mengalami tetraplegia, yaitu:
- Pria. Sebagian besar dari cedera tulang belakang terjadi pada pria.
- Berusia di atas 65 tahun. Jatuh merupakan penyebab utama cedera pada lansia.
- Terdapat gangguan muskuloskeletal, yaitu pada tulang dan sendi, seperti arthritis atau osteoporosis.
- Punya riwayat kanker.
- Riwayat keluarga dengan penyakit saraf.
- Aktivitas olahraga tertentu, seperti sepak bola, rugby, menyelam, hoki, gulat, selancar, dan ski.
Komplikasi quadriplegia
Apa saja komplikasi yang mungkin timbul dari quadriplegia?
Penderita quadriplegia tidak bisa menggerakkan hampir seluruh tubuhnya. Adapun kondisi ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk:
- Luka yang muncul akibat tekanan terlalu lama.
- Ketegangan otot.
- Pneumonia.
- Infeksi saluran kemih.
- Tulang melemah.
- Nyeri kronis.
- Penyakit jantung.
- Batu ginjal.
Diagnosis & pengobatan quadriplegia
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana dokter mendiagnosis quadriplegia?
Untuk mendiagnosis kondisi ini dan menemukan penyebabnya, dokter akan menanyakan dan memeriksa gejala serta riwayat medis Anda, termasuk apakah Anda baru mengalami cedera. Selain itu, dokter juga akan melakukan sejumlah tes pemeriksaan meliputi:
- Tes darah.
- Pungsi lumbal, untuk memeriksa cairan di sekitar otak dan tulang belakang.
- Rontgen sinar-X, yang dapat menunjukkan masalah tumor atau kelainan tertentu pada tulang belakang.
- Pemindaian computerized tomography (CT scan), yang dapat menunjukkan masalah pada tulang, sendi, dan jaringan lainnya pada tulang belakang.
- Magnetic resonance imaging (MRI), untuk melihat saraf tulang belakang dan menunjukkan kelainan pada sendi, pembekuan darah, dan gumpalan lainnya yang dapat menekan saraf tulang belakang.
- Myelogram, untuk menunjukkan gambar struktur tulang belakang dengan lebih jelas.
- Studi konduksi saraf, untuk mendeteksi masalah otot dan saraf.
Apa saja pengobatan untuk quadriplegia?
Quadriplegia merupakan kondisi permanen. Artinya, kondisi ini tidak dapat sembuh. Namun, beberapa orang dengan kondisi ini bisa menggunakan kembali sebagian anggota tubuhnya, terutama jika cedera yang menjadi penyebab kondisi ini sangat ringan.
Meski permanen, pasien dengan kondisi ini tetap membutuhkan pengobatan. Pengobatan ini bertujuan untuk merangsang otot guna meningkatkan sirkulasi dan mempertahankan tonus otot, serta mengurangi kemungkinan komplikasi. Adapun bentuk pengobatan tersebut adalah:
Terapi
Berbagai macam terapi perlu Anda dapatkan untuk membantu Anda menjalankan kehidupan sehari-hari, seperti:
- Fisioterapi atau terapi fisik. Terapi ini untuk meningkatkan pergerakan dan kekuatan Anda serta mempelajari cara menggunakan alat bantu untuk membantu Anda bergerak.
- Terapi okupasi. Bentuk terapi ini untuk membantu Anda belajar melakukan aktivitas sehari-hari dan perawatan diri.
- Terapi wicara. Jenis terapi ini untuk membantu Ada menelan dan berbicara.
- Psikoterapi atau terapi psikologi. Terapi ini untuk mengatasi depresi dan memberikan dukungan pada Anda.
Obat-obatan
Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk membantu meringankan gejala. Sebagai contoh,obat steroid atau obat-obatan lainnya untuk mengurangi kerusakan saraf dan jaringan sekitarnya, mengontrol rasa sakit, menjaga kelenturan otot, serta meningkatkan kontrol kandung kemih, usus, dan fungsi seksual.
Operasi
Terkadang, dokter menyarankan prosedur operasi atau pembedahan untuk menstabilkan tulang belakang serta mengurangi tekanan pada saraf dan sumsum tulang belakang.
Pengobatan quadriplegia di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang bisa membantu mengatasi kondisi ini?
Mengalami kelumpuhan di hampir seluruh bagian tubuh bisa membuat Anda sedih dan depresi. Meski demikian, Anda harus tetap berupaya melanjutkan hidup ke depannya. Untuk membantu beradaptasi dan menjalankan kehidupan dengan baik, berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup dan tips yang bisa Anda lakukan:
- Belajar menerima kondisi Anda dan mencari cara baru untuk melanjutkan hidup.
- Bergabung dengan komunitas sesama penderita paralyses untuk saling berbagai pengalaman dan dukungan.
- Bicara dengan keluarga atau teman mengenai kondisi Anda dan jangan sungkan untuk meminta bantuan.
Pencegahan quadriplegia
Bagaimana cara mencegah quadriplegia?
Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kondisi ini. Namun, Anda masih bisa mengurangi kemungkinan terjadinya cedera tulang belakang untuk menghindari risiko quadriplegia. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
- Berkendara dengan hati-hati serta gunakan sabuk pengaman setiap Anda menyetir atau berada di dalam mobil.
- Hindari jatuh. Anda bisa meletakkan tikar antiselip pada lantai keramik atau kamar mandi.
- Lakukan tindakan pencegahan saat berolahraga, misalnya mengenakan alat pengaman.
- Jangan minum alkohol ketika akan berkendara.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
[embed-health-tool-bmi]