Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Psikoterapi

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 03/04/2023

Psikoterapi

Definisi psikoterapi

Apa itu psikoterapi?

Psikoterapi, atau sering disebut dengan terapi bicara atau terapi psikologi, adalah metode yang umum digunakan untuk menangani berbagai gangguan mental dan masalah emosional. Metode ini diberikan oleh seorang terapis profesional yang ahli di bidang kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater.

Melalui terapi ini, terapis akan mengidentifikasi serta mengubah perasaan, emosi dan suasana hati, pikiran, serta perilaku Anda yang mengganggu dan membuat Anda tertekan. Terapis juga akan membantu Anda mempelajari cara mengendalikan hidup serta menghadapi situasi yang menantang dengan cara yang lebih sehat dan efektif.

Dengan cara-cara tersebut, Anda dapat meningkatkan kesejahteraan hidup serta memiliki keterampilan dan kebiasaan baru dalam mengatasi berbagai tantangan yang muncul pada masa depan.

Kondisi yang memerlukan psikoterapi

Siapa yang membutuhkan psikoterapi?

Psikoterapi adalah jenis terapi yang umum digunakan sebagai cara untuk mengatasi gangguan mental atau psikologis. Orang dengan gangguan mental berikut bisasa diatasi dengan psikoterapi:

Kondisi yang juga memerlukan psikoterapi

Meski identik dengan penyakit-penyakit mental di atas, tidak semua orang yang melakukan terapi psikologi memiliki gangguan jiwa. Hal inilah yang kerap disalahpahami oleh banyak orang, sehingga memunculkan berbagai mitos tentang psikoterapi, yang salah satunya adalah terapi ini hanya untuk orang sakit jiwa atau gila.

Faktanya, psikoterapi tidak hanya menjadi cara untuk membantu menyembuhkan sakit jiwa. Namun, terapi ini juga dapat dilakukan bagi siapapun yang ingin memahami dirinya lebih baik atau menemukan cara untuk mengatasi masalah, tekanan, atau konflik dalam hidupnya. Berikut ini adalah beberapa tanda atau keluhan yang mungkin membutuhkan psikoterapi:

  • Merasa kesedihan dan keputusasaan yang berlebihan dan berlarut-larut.
  • Masalah tak kunjung selesai meskipun sudah berusaha sekuat tenaga dengan bantuan orang-orang terdekat.
  • Kesulitan berkonsentrasi dan melakukan aktivitas-aktivitas harian.
  • Khawatir dan cemas berlebihan sampai tidak mampu berpikir positif.
  • Tampak menunjukkan perilaku yang negatif, seperti mudah marah, mengonsumsi alkohol berlebihan, atau bersikap agresif yang merugikan Anda atau orang lain.
  • Perubahan kebiasaan atau gejala tertentu, seperti perubahan pola makan (termasuk emotional eating) dan tidur, berkurangnya energi, atau kurangnya minat pada suatu aktivitas yang Anda senangi.

Biasanya, tanda-tanda tersebut umum dialami oleh seseorang yang mengalami stres berat atau trauma psikologis, seperti kehilangan orang yang dicintai, menghadapi perceraian, kehilangan pekerjaan, memiliki masalah hubungan atau keluarga, memiliki penyakit fisik kronis yang memengaruhi kondisi psikologis, dan lainnya.

Tak hanya itu, psikoterapi juga kadang dibutuhkan oleh seseorang yang memiliki anggota keluarga atau anak dengan kondisi mental tertentu. Biasanya, ini dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana membantu serta memperlakukan orang lain dengan gangguan mental.

Manfaat psikoterapi

Apa manfaat dari psikoterapi yang bisa diperoleh?

Psikoterapi memang bukanlah cara untuk menghentikan peristiwa yang menyebabkan stres pada seseorang. Meski demikian, terapi mental ini dapat membantu Anda memahami diri sendiri dengan lebih baik serta memberikan Anda kekuatan untuk mengatasi stres atau masalah psikologis lain dengan cara yang lebih sehat.

Selain itu, berikut beberapa manfaat lainnya yang bisa Anda peroleh dengan melakukan psikoterapi:

  • Menyelesaikan konflik dengan pasangan atau orang lain.
  • Meredakan kecemasan atau stres akibat peristiwa atau situasi tertentu.
  • Mengatasi atau menjalani kehidupan dengan lebih baik setelah muncul peristiwa besar yang mengubah hidup, seperti perceraian, kematian orang yang dicintai, atau kehilangan pekerjaan.
  • Memiliki kemampuan belajar untuk mengelola respons yang tidak sehat dalam menghadapi suatu masalah, seperti marah (agitasi) atau perilaku agresif.
  • Memiliki mental yang kuat dan sehat dalam menghadapi masalah kesehatan fisik yang serius dan kronis, seperti kanker atau diabetes.
  • Memulihkan diri dari pelecehan fisik atau seksual, termasuk abusive relationship, atau trauma akibat menyaksikan kekerasan.
  • Mengatasi sulit tidur dan dapat tidur lebih nyenyak, terutama jika Anda mengalami insomnia.

Dilansir dari Mayo Clinic, dalam beberapa kasus, psikoterapi sama efektifnya dengan obat-obatan untuk mengatasi masalah psikologis, seperti obat antidepresan. Namun, psikoterapi saja mungkin tidak cukup mengatasi masalah kesehatan mental yang Anda miliki. Anda juga mungkin perlu menjalani terapi mental ini bersamaan dengan obat atau perawatan lainnya.

Jenis-jenis psikoterapi

Ada berbagai pendekatan yang berbeda dalam psikoterapi. Biasanya, terapis akan menerapkan satu atau kombinasi dari beberapa pendekatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda. Inilah jenis-jenis psikoterapi yang mungkin Anda jalani:

  • Terapi kognitif dan perilaku (CBT)

Dalam terapi perilaku dan kognitif (cognitive-behavioral therapy/CBT), Anda akan dibantu untuk mendeteksi pola pikir atau perilaku tidak sehat yang menjadi sumber masalah dalam hidup Anda. Kemudian, Anda harus membiasakan diri untuk membentuk pola pikir dan perilaku baru yang lebih baik.

Jenis terapi ini biasanya diberikan untuk mengobati berbagai gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan, atau gangguan yang terkait dengan trauma.

  • Terapi psikodinamik dan psikoanalitik

Jenis terapi ini menuntun Anda untuk melihat lebih dalam ke alam bawah sadar Anda. Anda akan diajak untuk menggali berbagai kejadian, masalah, atau pikiran yang tidak tepat, yang selama ini tidak Anda sadari memengaruhi perilaku dan kesehatan mental Anda.

Kemudian, terapis akan membantu Anda untuk mengubah pola pikir yang tidak tepat tersebut, sehingga Anda dapat menghadapi masalah dengan lebih baik.

  • Terapi interpersonal

Terapi interpersonal adalah tipe psikoterapi jangka pendek. Jenis terapi ini membantu mengevaluasi dan memahami bagaimana cara Anda menjalin hubungan dengan orang lain seperti keluarga, sahabat, atau rekan-rekan kerja. Dari sini, Anda akan jadi lebih peka ketika berinteraksi atau menyelesaikan konflik dengan orang lain.

  • Terapi penerimaan dan komitmen (ACT)

Supaya Anda bisa menghadapi masalah secara lebih sehat, Anda akan dilatih untuk menyadari dan menerima segala perasaan dan pikiran Anda, bukannya malah menyangkal atau menghindari perasaan tersebut. Setelah itu Anda harus berkomitmen untuk mengubahnya.

  • Terapi perilaku dialektis

Terapi perilaku dialektis atau dialectical behavior therapy adalah sejenis terapi perilaku kognitif yang mengajarkan perilaku positif untuk membantu menangani stres, mengendalikan emosi, dan meningkatkan hubungan Anda dengan orang lain

  • Psikoterapi suportif

Pada jenis terapi ini, Anda akan dibantu terapis untuk mengidentifikasi peristiwa stres yang memengaruhi kesehatan mental Anda serta memperkuat kemampuan Anda untuk mengatasi stres tersebut dan berbagai situasi sulit yang mungkin akan datang.

  • Terapi keluarga

Terapi keluarga bertujuan untuk memperbaiki hubungan keluarga. Tidak hanya Anda, terapi ini juga akan dilakukan dengan seluruh anggota keluarga Anda.

  • Hipnoterapi

Hipnoterapi adalah jenis terapi yang dilakukan dengan menggunakan hipnosis. Jenis terapi ini dapat mengontrol perilaku dan pikiran yang tidak diinginkan guna membantu Anda mengatasi kecemasan atau rasa sakit dengan lebih baik. Anda biasanya akan merasa lebih tenang, rileks, dan terbuka saat berada di bawah pengaruh hipnosis.

Persiapan sebelum psikoterapi

Ada tiga hal utama yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani terapi psikologi. Berikut adalah ketiga hal tersebut:

  • Menemukan terapis yang tepat

Sebelum memulai psikoterapi, Anda tentu harus mencari terapis yang tepat sesuai permasalahan Anda dan dipercaya. Anda bisa mencarinya sendiri di asosiasi profesional terkait, tetapi Anda juga bisa meminta saran kepada dokter, asuransi kesehatan, teman, atau sumber terpercaya lainnya.

Jangan lupa untuk memeriksa latar belakang, pendidikan, sertifikasi, dan perizinan atau lisensi dari psikoterapis yang akan Anda tuju. Adapun contoh psikoterapis yang bisa Anda pilih, yaitu psikiater, psikolog, konselor, terapis pernikahan dan keluarga untuk membantu memperbaiki masalah pernikahan, atau profesional lainnya yang memiliki lisensi untuk mengatasi masalah kesehatan mental.

  • Cari tahu biaya yang diperlukan

Langkah kedua adalah mencari tahu biaya yang akan Anda keluarkan dan opsi pembayarannya. Jika Anda memiliki asuransi kesehatan, cari tahu pula apakah manfaat asuransi kesehatan yang Anda miliki akan menanggung psikoterapi yang akan Anda jalani, termasuk berapa sesi psikoterapi yang akan ditanggung.

  • Rinci ulang keluhan atau masalah

Anda mungkin perlu merinci ulang permasalahan yang akan Anda sampaikan ke terapis. Ini dapat membantu Anda memahami keseluruhan permasalahan yang Anda miliki sehingga Anda dan terapis bisa menemukan cara penanganan yang lebih efektif.

Selain merinci ulang keluhan, Anda juga bisa menyiapkan beberapa daftar pertanyaan terkait dengan sesi psikoterapi yang akan Anda jalani, seperti lamanya setiap sesi (durasi) serta berapa sesi yang perlu Anda jalani.

Prosedur psikoterapi

Apa yang akan dilakukan saat prosedur psikoterapi dimulai?

Psikoterapi, apapun jenisnya, dapat dilakukan secara individu, bersama pasangan, keluarga, atau kelompok tertentu. Terapi ini bisa bersifat jangka pendek (hanya beberapa sesi), langsung menangani masalah, atau jangka panjang (hingga bulan atau tahun). Ini tergantung pada kompleksitas masalah, tingkat keparahan gejala, berapa lama masalah tersebut sudah terjadi, serta seberapa cepat Anda mengalami kemajuan.

Pada sesi pertama, terapis akan mengumpulkan informasi tentang Anda, masalah yang Anda miliki, serta alasan dan kebutuhan Anda menjalankan psikoterapi. Anda pun mungkin akan diminta untuk mengisi formulir tentang kondisi kesehatan fisik dan emosional Anda saat ini dan pada masa lalu.

Ini juga termasuk riwayat kesehatan mental yang keluarga Anda miliki, bagaimana masalah memengaruhi kehidupan keseharian Anda, serta dukungan sosial, termasuk keluarga, teman, atau kerabat, selama ini.

Dari hasil diskusi dan pengisian formulir tersebut, Anda dan terapis akan menentukan jenis terapi yang cocok, tujuan terapi, berapa banyak sesi yang dibutuhkan, serta lamanya setiap sesi. Namun, perlu dipahami pula, terkadang terapis membutuhkan beberapa sesi untuk memahami keseluruhan situasi dan mengetahui jenis terapi yang cocok dengan Anda.

Adapun umumnya, setiap sesi yang dijalankan bisa berlangsung selama 45-60 menit. Anda mungkin perlu bertemu di kantor terapis atau klinik sekali seminggu, atau di rumah sakit jika Anda perlu melakukan perawatan inap intensif untuk mengatasi kondisi Anda.

Apa yang akan terjadi selama sesi-sesi psikoterapi berlangsung?

Saat sesi psikoterapi berlangsung, umumnya terapis akan mendorong Anda untuk berbicara tentang pikiran dan perasaan yang menggangu Anda. Terapis pun akan membantu Anda agar lebih percaya diri, terbuka, dan nyaman selama menyampaikan hal-hal yang mengganggu tersebut.

Selama prosedur berjalan, Anda mungkin akan menangis, merasa kesal, atau bahkan marah karena luapan emosi saat Anda menceritakan kondisi Anda. Ini adalah hal yang wajar terjadi karena terapi mental ini memang melibatkan diskusi emosional yang intens.

Bahkan, beberapa orang mungkin bisa merasakan kelelahan secara fisik setelah sesi selesai. Namun, jangan khawatir, terapis akan membantu Anda mengatasi perasaan dan emosi yang meledak-ledak tersebut.

Setelah menceritakan kondisi Anda, terapis mungkin akan meminta Anda untuk melakukan “pekerjaan rumah”. Ini biasanya berupa aktivitas tertentu untuk membantu Anda mengembangkan keterampilan yang Anda pelajari selama sesi berjalan.

Seiring waktu, “pekerjaan rumah” dan sesi diskusi Anda dengan terapis dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda serta mengubah pola pikir dan perilaku dalam mengatasi berbagai masalah.

Hasil dari psikoterapi

Apa hasil yang akan diperoleh dari psikoterapi?

Perlu dipahami, Anda memang tidak akan sembuh total dari kondisi mental atau masalah psikologis yang Anda miliki. Namun, dari hasil terapi jiwa dan pikiran ini, Anda akan mendapat kekuatan dan keterampilan untuk mengatasi berbagai masalah dengan cara yang lebih sehat. Anda pun bisa memiliki kehidupan yang lebih baik ke depannya.

Pada kasus tertentu, terapis mungkin akan menyarankan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter. Ini untuk mengetahui apakah ada penyakit lain yang mungkin mendasari kondisi Anda, seperti gangguan tiroid. Anda pun mungkin perlu menjalani jenis pengobatan lainnya untuk mengatasi kondisi medis tersebut. Konsultasikan dengan dokter dan ahli kesehatan mental untuk penanganan yang tepat.

Bagaimana cara mendapatkan hasil yang maksimal dari psikoterapi?

Ada beberapa tips atau cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari terapi psikologi yang Anda lakukan, yaitu:

  • Bersikap jujur dan terbuka pada terapis.
  • Jadilah peserta terapi yang aktif.
  • Luangkan waktu Anda dan jadikan sesi terapi sebagai rutinitas, karena terapi mental ini bisa berlangsung hingga berbulan-bulan.
  • Jika tidak berhasil, konsultasikan jenis atau pendekatan terapi lainnya yang mungkin lebih bermanfaat.

Risiko dari psikoterapi

Umumnya, risiko menjalani psikoterapi sangat kecil. Anda mungkin hanya merasakan tidak nyaman karena perlu membahas berbagai pengalaman, perasaan, atau luka lama yang begitu menyakitkan. Namun, risiko ini dapat dikurangi bila Anda bekerja sama dengan terapis terampil yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 03/04/2023

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan